Imam Shadiq as
Sifat Mulia Imam Ja’far Shadiq
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ali Sadaqat
Seorang lelaki menemui Imam Ja’far Shadiq as dan berkata, “Sepupu anda, si fulan, telah melontarkan berbagai kata-kata keji kepada anda.” Imam Ja’far Shadiq as kemudian memerintahkan pembantunya, “Ambilkan air untuk berwudu.” Kemudian beliau berwudu dan melaksanakan salat.
Kezuhudan Imam Ja’far Shadiq
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ayatullah Uzma Sayyid Shadiq Syirazi
Imam Ja’far Shadiq as memiliki ilmu dan keutamaan, fakih serta ahli hikmah, zuhud, jujur, adil, mulia dan besar hati, dermawan dan pemberani. Tentu masih banyak lagi sifat terpuji yang beliau miliki.
Kelahiran Imam Ja’far Shadiq
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Sayyid Mahdi Ayatullahi
Imam Ja’far Shadiq as lahir pada 17 Rabiul Awal 80 H di Madinah. Ayah beliau adalah Imam Muhammad Baqir as dan ibunya bernama Ummu Farrah. Bercerita tentang sang ibu, beliau menuturkan, ”Bundaku adalah wanita beriman, bertakwa dan senantiasa berbuat baik, karena sesungguhnya Allah mencintai orang yang senantiasa berbuat baik.”
Wibawa Iman Ja’far Ash-Shadiq Dihadapan Khalifah Al-Mansur
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Hosiyanto Ilyas
Imam Ja’far Ash-Shadiq nama lengkapnya adalah Ja’far bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abu Thalib. Beliau dilahirkan di kota Madinah pada tahun 83 Hijriyah. Panggilannya adalah Abu Abdullah dan Abu Ismail. Gelar kehormatannya adalah Ash-shadiq, Al-Fadil, dan At-Thahir.
11 Pesan Moral dan Sosial Imam Shadiq (2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Imam Shadiq berkata: Saya tidak suka melihat seorang pemuda dari kalian, kecuali dalam salah satu dari dua keadaan ini: dia berilmu atau dia belajar.
11 Pesan Moral dan Sosial Imam Shadiq (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Imam Sadiq, Imam keenam Syiah memberikan nasihat penting dengan mengatakan, "Barang siapa yang mengurus urusan orang lain, menegakkan keadilan, membukakan pintu rumahnya bagi orang, tidak merugikan orang lain, dan melayani kebutuhan umat, maka segala puji bagi Allah SWT yang telah memberinya keselamatan dari ketakutan di hari kiamat dan mengangkatnya ke surga,".
Ilmu Imam Ja’far Shadiq yang Mulia
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ayatullah Ibrahim Amini
Abu Bashir berkata, “Aku berada di sisi Imam Ja’far Shadiq yang berkata, ‘Kami mengetahui peristiwa masa lalu dan yang akan datang hingga hari kiamat.’ Aku bertanya, ‘Jiwaku kukorbankan untukmu! Apakah itu dari jenis ilmu yang penting?’ Beliau menjawab, ‘Ilmu yang bernilai tetapi maksudku bukan ilmu pengetahuan biasa.’
Sebab Penolakan Imam Ja’far Shadiq
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Murtadha Muthahhari
Penolakan Imam Ja’far Shadiq as bukan hanya karena mengetahui bahwa Bani Abbas akan menjadi penghalang dan sekaligus akan membunuhnya. Jika beliau tahu bahwa kesyahidannya akan memberikan pengaruh yang lebih baik bagi Islam dan kaum muslim, tentu beliau akan memilih kesyahidan, sebagaimana Imam Husain as.
Kesyahidan Imam Ja’far Shadiq
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Sayyid Mahdi Ayatullahi
Manshur memerintahkan gubernurnya di Madinah untuk mengikis habis citra dan pengaruh besar Imam Ali as di sana. Hingga suatu hari, gubernur Madinah naik mimbar dan mulai mencaci maki Imam Ali as serta keluarganya. Tiba-tiba Imam Ja’far Shadiq as bangkit dan berkata, “Adapun sanjungan yang telah kau sampaikan, maka kamilah pemiliknya, dan segala hujatan yang telah kau katakan, maka kau dan sahabatmu lah (Mansur) yang lebih pantas jadi objeknya.”
Zaman Imam Ja’far Shadiq: Peperangan Bidang Pendidikan
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Murtadha Muthahhari
Adapun Imam Ja’far Shadiq as melihat bahwa kesempatan yang ada adalah cocok untuk memberikan pengaruh ajaran dan mendirikan pusat ilmu pengetahuan. Karena itu beliau mengerahkan usaha dan perhatiannya pada masalah ini.
Revolusi Kultural Imam Shadiq as; Guru para Imam Mazhab
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ust. sutiawan
Imam Ja’far as dilahirkan pada 17 Rabiul Awal 83 H di kota Madinah. Ayah beliau adalah Imam Muhammad Al-Baqir as. Era Imam Shadiq as merupakan masa yang penuh dengan peristiwa penting dalam sejarah Islam. Sebab proses peralihan kekuasaan dari dinasti Umayah ke dinasti Abbasiyah di masa itu menyisakan beragam dampak sosial dan politik. Di sisi lain, masyarakat muslim di zaman itu berhadapan langsung dengan perkembangan pelbagai bentuk ideologi dan aliran teologi dan filsafat. Atmosfer kebangkitan ilmiah terasa sangat kental sekali yang dibarengi dengan maraknya penyebaran dan penerjemahan pemikiran filsafat dan teologi dari dunia luar, seperti Yunani dan Persia.
Imam Shadiq as dan Perjuangan Mempersatukan Umat (2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Dalam pandangan Imam Shadiq as pondasi kuat persatuan Muslim adalah itikad baik dan berbuat baik serta saling membantu. Mengharapkan terwujudnya sebuah umat yang kuat dan terorganisir tanpa infrastruktur moral yang kokoh hanya sekedar penantian sia-sia. Akar perpecahan dan kelemahan masyarakat Muslim harus dilihat dari moralitas umat Islam sendiri.
Imam Shadiq as dan Perjuangan Mempersatukan Umat (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Imam Ja'far Shadiq menilai perpecahan sebagai faktor ketergelinciran Islam dan peluang bagi musuh-musuh Islam. Beliau selalu menekankan kasih sayang dan persaudaraan dengan sesama Muslim, dan kepada salah seorang sahabatnya, Imam mengatakan, "Sampaikan salam kami kepada para pengikut kami, katakan kepada mereka bahwa Allah Swt akan melimpahkan rahat kepada hamba-Nya yang menyeru kepada persatuan."
Sumber Pengetahuan dalam Perspektif Imam Jafar Shadiq as (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ust. sutiawan
Salah satu sumber lainnya untuk memperoleh ilmu pengetahuan adalah akal dan kekuatan berpikir manusia. Untuk mencapai sebuah ilmu, manusia membutuhkan proses analisa, dan analisa itu sendiri adalah pekerjaan akal. Akal adalah alat untuk memahami sesuatu hal. Dengan demikian kemajuan masyarakat dan individu tentunya tidak terlepas dari pemanfaatan dari kemampuan akal dan pikiran.
Sumber Pengetahuan dalam Perspektif Imam Jafar Shadiq as (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ust. sutiawan
Imam Jafar Shadiq as adalah cucu Rasulullah Saw generasi kelima. Ia dikenal sebagai salah satu imam yang menghidupkan dan membangkitkan kembali ajaran-ajaran murni kakeknya. Hingga usia 12 tahun, Imam Shadiq as diasuh oleh kakek beliau, Imam Sajjad as, dan kemudian berada di bawah bimbingan ayah beliau, Imam Muhammad Baqir as selama 19 tahun kemudian.
Maha Guru Ahlusunnah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- DR. muhsin labib
Ringkasnya, setelah memahami jalinan historis Syiah dan Sunni melalui kontribusi dan jasa besar Imam Shadiq, maha guru para pendiri empat mazhab yang diagungkan Ahlussunnah, bila seseorang mendiskreditkan Syiah seraya menganggap mazhab Ahlussunnah sebagai satu-satunya yang merepresentasi Islam bisa dianggap linglung sejarah dan bukan sunni sejati.
Perjuangan Imam Shadiq as Mempersatukan Umat Islam (2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Abu Hanifah, pemimpin mazhab Hanafi hadir di kelas-kelas Imam Shadiq selama dua tahun. Terkait hal ini, ia berkata, “Kalau bukan karena dua tahun [menimba ilmu dari Imam Shadiq], maka Nu`man (Abu Hanifah) telah celaka.” Sementara itu, Malik bin Anas, pemimpin mazhab Maliki mengenai Imam Shadiq berkata, “Belum ada mata yang melihat dan belum ada telinga yang mendengar serta belum ada manusia yang hadir dalam hati, yang lebih baik dari Imam Ja’far Shadiq dari sisi keutamaan, ilmu, ibadah, wara` dan ketakwaannya.”
Perjuangan Imam Shadiq as Mempersatukan Umat Islam (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Bersamaan dengan peringatan hari kelahiran Rasulullah Saw, pada tanggal 17 Rabiul Awal, keluarga besar risalah dan nubuwah, menyambut kelahiran manusia yang akan melanjutkan perjuangan risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Dia akan menerangi dunia dengan cahaya, keilmuan dan pengetahuan, serta akan memberikan perubahan besar di dunia ilmu pengetahuan dan spiritual. Dia tidak lain adalah Jafar bin Muhammad yang dijuluki as-Shadiq as, matahari imamah keenam Ahlul Bait Nabi as.
Apakah Imam Shadiq As memiliki guru dari kalangan Ahlusunnah ?
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- iQuest
Pertanyaan Saya pernah mendapatkan pada salah satu site Ahlusunnah yang memuji dan menyanjung Imam Shadiq dengan menyebutnya sebagai Ja’far bin Muhammad. Mereka menyertakan biografi Imam Shadiq dan menyebutkan beberapa orang guru Imam Ja’far Shadiq dalam ilmu Fikih dan Ushul. Tolong Anda jawab kebenaran informasi ini, apakah memang demikian adanya. Apakah benar Imam Shadiq As pernah belajar pada seorang guru dari kalangan Ahlusunnah. Terima kasih.
Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq(2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Abu Hanifah, pemimpin mazhab Hanafi hadir di kelas-kelas Imam Shadiq selama dua tahun. Terkait hal ini, ia berkata, "Kalau bukan karena dua tahun [menimba ilmu dari Imam shadiq], maka Nu`man (Abu Hanifah) telah celaka." Malik bin Anas, pemimpin mazhab Maliki mengenai Imam Shadiq berkata, "Belum ada mata yang melihat dan belum ada telinga yang mendengar serta belum ada manusia yang hadir dalam hati, yang lebih baik dari Imam Jafar Shadiq dari sisi keutamaan, ilmu, ibadah, wara` dan ketakwaannya."
- «
- Mulai
- Sebelumnya
- 1
- 2
- 3
- Selanjutnya
- Selesai
- »