Imam Shadiq as
Tauhid dalam Tindakan Menurut Imam Ja‘far Ash-Shadiq as
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Syahid Muthahhari
Dalam dunia yang hari ini diwarnai kesenjangan ekstrem, kisah Imam Ja‘far Ash-Shadiq as bukan hanya sejarah, tetapi seruan moral: bahwa seorang mukmin sejati tidak menunggu kemakmuran untuk berbagi, tetapi berbagi justru agar kemakmuran menjadi nyata.
Pelajaran Imam Ja‘far Ash-Shadiq as untuk Zaman Kini
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Syahid Muthahhari
Jika kita memindahkan kisah ini ke zaman modern, pesan Imam Ja‘far Ash-Shadiq as tetap relevan. Dunia hari ini kembali didera krisis — harga bahan pokok naik, inflasi menggigit, dan jurang antara si kaya dan si miskin semakin lebar. Dalam situasi seperti ini, banyak orang berlomba menimbun kekayaan, memburu keuntungan di tengah penderitaan.
Sya‘ir dan Hinthah: Simbol Kesetaraan
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Syahid Muthahhari
Menarik bahwa Imam Ja‘far Ash-Shadiq as memilih untuk mencampur dua jenis gandum: sya‘ir (gandum rendah, sering digunakan untuk pakan hewan) dan hinthah (gandum halus berkualitas tinggi untuk roti). Pilihan ini bukan sekadar soal nutrisi, tetapi simbol bahwa dalam kehidupan sosial, yang tinggi dan rendah, yang kaya dan miskin, harus berpadu dalam satu meja kemanusiaan.
Dimensi Sosial dan Spiritual Imam Ja‘far Ash-Shadiq as
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Syahid Muthahhari
Imam Ash-Shadiq as tidak sedang mengajarkan strategi ekonomi, tetapi menanamkan kesadaran spiritual tentang tanggung jawab sosial. Ketika beliau berkata, “Aku ingin Allah melihat bahwa aku mengatur penghidupan ini dengan baik,” beliau menegaskan bahwa pengelolaan hidup sehari-hari pun adalah bagian dari ibadah.
Keadilan dari Meja Makan Imam Ja‘far Ash-Shadiq as (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Syahid Muthahhari
Suatu waktu, Madinah mengalami masa-masa sulit. Tanah kering, ladang gagal panen, dan persediaan bahan pokok menipis. Harga biji-bijian naik tajam, membuat masyarakat panik. Mereka yang memiliki simpanan segera menimbunnya, khawatir hari-hari depan semakin gelap. Sementara yang miskin, yang hidup dari tangan ke mulut, terpaksa berdesak-desakan di pasar setiap hari hanya untuk mendapatkan sedikit makanan.
Apa yang Anda Ketahui tentang Piagam Interaksi Antar-Manusia Imam Shadiq?
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- soleh lapadi
Menutupi kekurangan orang lain
«إِیَّاکَ وَ اللَّجَاجَةَ أَوْ تَمْشِی فِی غَیْرِ حَاجَةٍ أَوْ أَنْ تَضْحَکَ مِنْ غَیْرِ عَجَبٍ وَ اذْکُرْ خَطِیئَتِکَ وَ إِیَّاکَ وَ خَطَایَا النَّاسِ»؛ (سفینة البحار، ماده لجّ)
Berhati-hatilah dari sikap keras kepala atau berjalan di tempat yang tidak perlu atau tertawa atas sesuatu yang tidak lucu dan ingatlah kesalahanmu dan berhati-hatilah dengan kesalahan orang lain.
Enam Perkara Yang Dinasihatkan Imam Ja’far as. Untuk Para Syi’ahnya
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Habib Ali Umar Al-Habsyi
Demikianlah enam nasihat indah dan mutiara hikmah penuh arahan yang membawa kepada kesuksesan.
Semoga Allah bimbing kita semua dalam jalan kebahagiaan dan keridhaan-Nya. Âmîn.
hikmah Abu Abdullah (Imam Ja’far ash Shadiq) as
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Habib Ali Umar Al Habsyi
Begitu juga orang yang tidak bersyukur ketika diberi nikmat dan tidak sabar dan meronta-ronta ketika ditimpa musibah dan menghadapi kesulitan-kesulitan.
Panduan Spiritual dari Imam Ja’far Al-Shadiq: Cara Pendosa Menghadap Tuhannya
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Sayyid Hasyim Ar-Rasuli AI-Mahallati
Para pendosa tetap memiliki jalan. Bukan untuk menyerah, tetapi untuk membersihkan diri, merendahkan hati, dan memperbaiki hubungan dengan Allah. Dengan cara inilah, doa akan berubah menjadi cahaya. Dan dari cahaya itu, akan lahir harapan, kekuatan, dan pengampunan.
KEPERGIAN MAHAGURU SEJATI
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib
"Semoga salam sejahtera selalu tercurah untukmu, wahai putra Rasulullah. Di hari engkau dilahirkan, di hari engkau wafat, dan di hari engkau dibangkitkan."
Imam Ja'far, Pilar Penegak Ilmu dan Keadilan
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ustadz Umar
“Imam Ja’far hidup di era transisi, saat Dinasti Umayyah runtuh dan Dinasti Abbasiyah baru tumbuh. Kekacauan politik yang terjadi, menjadi celah strategis yang digunakan Imam untuk menyebarkan ilmu tanpa tekanan politik berlebihan,” terangnya.
Mutiara Hadis Imam Ja’far Shadiq a.s.
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Sayyid Mahdi Ayatullahi
Demikianlah, Imam Ja’far Shadiq a.s. tidak hanya mengajarkan ilmu, namun menanamkan akhlak. Setiap ucapannya adalah pelita bagi ruh yang merindukan kemurnian, dan setiap nasihatnya adalah pelindung dari gelapnya hawa nafsu dan tipu daya dunia. []
Ajaran-Ajaran Imam Ja‘far Shadiq a.s.
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- Ansariyan
Imam Ja‘far Shadiq a.s. tidak hidup untuk kekuasaan, tidak pula untuk kemegahan dunia. Hidupnya dipersembahkan seutuhnya untuk menyebarkan risalah Rasulullah SAW dan menegakkan jalan para Nabi. Beliau adalah lentera dalam gelap zaman, yang disinari oleh ilmu dan kasih sayang. Keikhlasannya mengajar, kebeningan jiwanya dalam berdakwah, membuat hati manusia tertarik padanya, menghormatinya, mengelilinginya dengan cinta dan takzim.
Imam Shadiq: Pilar Intelektual dan Perlawanan
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhlisin turkan
Keteguhan intelektual dan spiritual Imam Shadiq menjadi mercusuar dalam menghadapi tekanan zaman. Beliau tidak hanya membangun wacana, tetapi juga membentuk generasi yang sadar, kritis, dan siap menanggung konsekuensi dari kebenaran yang mereka perjuangkan.
Sifat Mulia Imam Ja’far Shadiq
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ali Sadaqat
Seorang lelaki menemui Imam Ja’far Shadiq as dan berkata, “Sepupu anda, si fulan, telah melontarkan berbagai kata-kata keji kepada anda.” Imam Ja’far Shadiq as kemudian memerintahkan pembantunya, “Ambilkan air untuk berwudu.” Kemudian beliau berwudu dan melaksanakan salat.
Kezuhudan Imam Ja’far Shadiq
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ayatullah Uzma Sayyid Shadiq Syirazi
Imam Ja’far Shadiq as memiliki ilmu dan keutamaan, fakih serta ahli hikmah, zuhud, jujur, adil, mulia dan besar hati, dermawan dan pemberani. Tentu masih banyak lagi sifat terpuji yang beliau miliki.
Kelahiran Imam Ja’far Shadiq
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Sayyid Mahdi Ayatullahi
Imam Ja’far Shadiq as lahir pada 17 Rabiul Awal 80 H di Madinah. Ayah beliau adalah Imam Muhammad Baqir as dan ibunya bernama Ummu Farrah. Bercerita tentang sang ibu, beliau menuturkan, ”Bundaku adalah wanita beriman, bertakwa dan senantiasa berbuat baik, karena sesungguhnya Allah mencintai orang yang senantiasa berbuat baik.”
Wibawa Iman Ja’far Ash-Shadiq Dihadapan Khalifah Al-Mansur
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Hosiyanto Ilyas
Imam Ja’far Ash-Shadiq nama lengkapnya adalah Ja’far bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abu Thalib. Beliau dilahirkan di kota Madinah pada tahun 83 Hijriyah. Panggilannya adalah Abu Abdullah dan Abu Ismail. Gelar kehormatannya adalah Ash-shadiq, Al-Fadil, dan At-Thahir.
11 Pesan Moral dan Sosial Imam Shadiq (2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Imam Shadiq berkata: Saya tidak suka melihat seorang pemuda dari kalian, kecuali dalam salah satu dari dua keadaan ini: dia berilmu atau dia belajar.
11 Pesan Moral dan Sosial Imam Shadiq (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Imam Sadiq, Imam keenam Syiah memberikan nasihat penting dengan mengatakan, "Barang siapa yang mengurus urusan orang lain, menegakkan keadilan, membukakan pintu rumahnya bagi orang, tidak merugikan orang lain, dan melayani kebutuhan umat, maka segala puji bagi Allah SWT yang telah memberinya keselamatan dari ketakutan di hari kiamat dan mengangkatnya ke surga,".
- «
- Mulai
- Sebelumnya
- 1
- 2
- 3
- 4
- Selanjutnya
- Selesai
- »

