Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Peran Media dalam Dakwah

1 Pendapat 05.0 / 5

Dalam berdakwah tak cukup anda mempersiapkan materi yang indah dan bermutu. Butuh metode dan cara dalam menyampaikan dan menyebarkan apa yang kita yakini sebagai kebenaran tersebut.

Itulah peran media. Disaat sesuatu yang ingin kita sampaikan bisa menembus batasan ruang dan waktu hingga sampai kepada ribuan telinga, bahkan sampai kepada orang-orang yang bersebrangan dengan kita.

Kebenaran dakwah yang kita sampaikan dan argumentasi kuat yang kita miliki tidak akan mampu didengar dan diterima oleh manusia kecuali dengan memanfaatkan media yang tepat.

Karena itu yang tak kalah penting untuk diperhatikan (selain kemantapan materi) adalah metode penyampaian dan cara penyebaran.

Simak ayat berikut ini ketika Allah swt menceritakan Nabi Musa as,

وَأَخِي هَارُونُ هُوَ أَفْصَحُ مِنِّي لِسَانًا فَأَرْسِلْهُ مَعِيَ رِدْءًا يُصَدِّقُنِي ۖ إِنِّي أَخَافُ أَنْ يُكَذِّبُونِ

Dan saudaraku Harun, dia lebih fasih lidahnya daripada aku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku; sungguh, aku takut mereka akan mendustakanku.” (QS.Al-Qashash:34)

Kita tahu bahwa Nabi Musa as lebih mulia dan lebih pandai dari Nabi Harun as. Namun beliau meminta agar Harun dilibatkan dalam dakwah beliau karena kefasihan lisannya.

Karena itu setiap dakwah yang disampaikan harus bisa dipahami. Tidak perlu kita menggunakan kata-kata yang tinggi sehingga pendengar tidak memahami apa yang kita sampaikan.

Begitulah yang dicontohkan oleh Nabi Musa as dalam doa beliau,

وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي – يَفْقَهُوا قَوْلِي

“Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku.” (QS.Tha-Ha:27-28)

Bahkan dalam ayat lain disebutkan,

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ رَسُولٍ إِلَّا بِلِسَانِ قَوْمِهِ لِيُبَيِّنَ لَهُمْ

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, agar dia dapat memberi penjelasan kepada mereka. (QS.Ibrahim:4)

Dari ayat-ayat diatas kita akan melihat begitu indahnya akhlak para Nabi. Bagaimana Nabi Musa as mendahulukan dan menghormati kelebihan yang dimiliki oleh saudaranya.

Maka jangan pernah meremehkan orang lain dalam berdakwah. Karena setiap orang memiliki kelebihan dan apabila kelebihan-kelebihan itu disatukan maka akan menjadi suatu kekuatan dakwah yang besar.

Yang tidak menghargai kelebihan orang lain hanyalah Iblis ketika ia berkata,

قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ ۖ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ

(Iblis) berkata, “Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” (QS.Shad:76)

Hargai kelebihan orang lain dan persiapkan media dalam berdakwah agar suara kebenaran sampai ke setiap telinga manusia.

Semoga bermanfaat