Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

MASNAWI ALI

0 Pendapat 00.0 / 5

Salam atasmu, aduhai yang tangisnya selalu didengar bulan dan bintang

Salam atasmu, aduhai yang teriaknya membuat jantung musuh berdetak kencang

Dalam dirimu, anak-anak yatim melihat harapan

Dalam matamu, penyembah berhala melihat kematian

Pada rumahmu, para peminta menyulam asa

Karena rumahmu, tak bisa tidur munafik nista

Ini adalah masnawi tanpa akhir, mestinya

Sungguh terlalu lemah kata-kata pantulkan cahaya

Karenamu Allah turunkan rintik hujan

Lantas perlu apa kau dengan pujian?

Karenamu diterima taubat Adam

Perlukah kubersyair hingga malam?

Ali, kalau bukan karena cinta

Majnun tak bersyair mendamba Laila

Hanya demi wilayah, benteng pemersatu

Di’bil pergi tinggalkan istana-istana hantu

Kami yang perlu pada cintamu

Lalu syair ini tercipta hanya untukmu

Demi masa-masa indah nan sulit ketika dulu

Dan harapan yang akan terbit bersama putramu

Ali, hati ini penuh dengan rindu, kautahu

Tak sering mewujud, terkadang palsu, akutahu

Ingin kami mengerti rahasia-rahasia Maisam Tammar

Agar tak sendiri pemimpin kami, Rahbar

Ingin kami menua laksana Bilal

Hanya Ali di hati, indah, lan kekal

Sungguh cintamu adalah mahkota

Siapa saja menjadi mulia, aduhai pintu kota

Kau adalah kutub, pusaran cahaya

Kau adalah lilin, izinkan kami terbakar hingga tiada

Kaulah sang petir, kaulah sang rintik

Kaulah tanda, bukti, kaulah hujjah sang Khalik

Jikalau waktu bisa berhenti sebentar

Ingin rasanya berdiam diri sebentar

Ali, ali, ali, tak ingin lelah berdzikir

Bersatu bersama semesta, mengitarimu tanpa akhir