Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Stop Melihat Kehidupan Orang Lain !

1 Pendapat 05.0 / 5
Semakin hari tingkat stres ditengah masyarakat semakin tinggi. Perceraian semakin marak terjadi. Wajah-wajah senyum sumringah semakin sulit ditemui.
Semakin banyak manusia bergelut dengan kegelisahan dan kekecewaan. Punya segalanya tapi tidak bahagia, punya keluarga tapi seperti didalam gua. Tidak ada kehangatan, tidak ada keharmonisan.
Pasangan-pasangan baru bermunculan, mereka tampak bahagia di panggung media sosial. Namun nyatanya senyuman mereka semu dan berakhir dengan perceraian.
Jika kita bertanya, sebenarnya apa akar masalah dari semua kerumitan ini?
Tentunya sebabnya bukan hanya satu. Namun ada penyakit yang benar-benar menggerogoti setiap sisi kehidupanmu.
Penyakit apakah itu?
Selalu melihat kehidupan orang lain !
Al-Qur’an sejak awal telah mewanti-wanti agar kita tidak sibuk melihat kelebihan yang dimiliki orang lain.
Allah swt berfirman,
وَلَا تَتَمَنَّوۡاْ مَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بِهِۦ بَعۡضَكُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٖۚ لِّلرِّجَالِ نَصِيبٞ مِّمَّا ٱكۡتَسَبُواْۖ وَلِلنِّسَآءِ نَصِيبٞ مِّمَّا ٱكۡتَسَبۡنَۚ
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan.” (QS.An-Nisa’:32)
Kita menyadari bahwa kehidupan zaman ini sudah sangat vulgar. Rumah-rumah kita tak lagi memiliki pagar.
Setiap orang meng-upload apa yang terjadi di rumah mereka…
Setiap keluarga memamerkan tempat liburan yang mereka datangi…
Ritual wajib sebelum makan bukanlah berdoa dan bersyukur namun memotret dan membuat status…
Kita tidak menyadari berapa banyak korban dari kehidupan yang kita pamerkan. Berapa banyak keluarga yang kita tikam.
Bila kita berpikir, adakah sedikit manfaat yang kita dapatkan dari lomba pamer-pameran tersebut?
Kita tidak bisa lari dari badai zaman ini. Setiap kita melihat handphone, kita akan menyaksikan kehidupan orang dengan beragam “kesenangan” didalamnya. Walaupun kita tau bahwa mereka belum tentu benar-benar bahagia.
Karena itu stop memperhatikan kehidupan orang lain. Sadari bahwa engkau memiliki banyak hal yang tidak dimiliki orang lain pula.
Nikmati dan syukuri apa yang engkau miliki, karena orang bahagia bukanlah orang yang memiliki segalanya tapi orang yang pintar mensyukuri apa yang ia miliki.
Karena itu Al-Qur’an memberi solusi dalam potongan ayat selanjutnya, Allah swt berfirman :
وَسۡـَٔلُواْ ٱللَّهَ مِن فَضۡلِهِۦٓۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٗا
“Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Stop melihat kehidupan orang lain ! Stop melihat kelebihan orang lain ! karena semua itu hanya membawamu pada kedengkian dan penyesalan hidup.
Stres yang menimpa banyak orang bukan karena ia tidak memiliki, namun karena ia terlalu sibuk melihat dan menghitung-hitung apa yang dimiliki orang lain.
Ayat diatas memberi solusi bahwa apabila engkau menginginkan sesuatu maka minta lah kepada Allah swt. Jangan habiskan waktumu untuk memupuk perasaan iri, berdoa lah kepada Allah dan berusaha lah semaksimal mungkin.
Boleh anda melihat kelebihan lain untuk ditiru sisi baiknya, ditiru semangatnya dan ditiru istiqomahnya dalam melakukan sesuatu.
Jangan lupa bersyukur karena sebanyak apapun kelebihan yang kau miliki tidak akan cukup memuaskan hasrat keinginanmu !
Semoga bermanfaat…