Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

22 Pelajaran Dahsyat dari Kisah Nabi Yusuf as

1 Pendapat 05.0 / 5

Kisah-kisah yang disajikan didalam Al-Qur’an bukanlah kisah biasa. Karena Allah hanya mengabadikan kisah terbaik dalam firman-firman-Nya.

نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ أَحْسَنَ الْقَصَصِ

“Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik.” (QS.Yusuf:3)

Kali ini kita akan mengambil manfaat dari sumber hikmah dalam kisah Nabi Yusuf as. Dan pada awalnya kita akan ucapkan terima kasih kepada beliau atas sebuah perjalanan hidup yang begitu indah dan berharga. Sehingga pelajaran darinya tidak pernah habis sepanjang masa.

Terima kasih untuk tuanku Yusuf as,

1. Dari kisahmu kami belajar bahwa sebagian manusia membenci kita karena kelebihan kita bukan karena kekurangan kita. Engkau telah dimusuhi karena engkau begitu tampan, baik dan mereka tidak bisa menyamaimu. Dan manusia tidak ingin ada yang menyebutkan kekurangan mereka.

2. Dari kisahmu kami belajar bahwa serangan itu terkadang datang dari arah yang tidak kita sangka. Engkau telah selamat dari serigala namun engkau tidak selamat dari saudaramu sendiri.

3. Dari kisahmu kami belajar bahwa kami tidak akan menceritakan kebaikan kepada semua orang. Karena sebagian mata mereka begitu sempit dan hati mereka lebih sempit lagi. Mereka lebih memperhatikan apa yang dimiliki orang lain daripada melihat apa yang ada ditangan mereka.

4. Dari kisahmu kami belajar bahwa orang-orang jahat terkadang menggunakan jubah penasehat. Iblis pernah berkata kepada ayahmu Adam as,

هَلْ أَدُلُّكَ عَلَىٰ شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَا يَبْلَىٰ

“Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?” (QS.Thaha:120)

Dan saudara-saudaramu berkata kepada ayahmu,

وَإِنَّا لَهُ لَنَاصِحُونَ

“Dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya.” (QS.Yusuf:11)

وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

“Dan sesungguhnya kami pasti menjaganya.” (QS.Yusuf:12)

5. Dari kisahmu kami belajar untuk tidak menceritakan apa yang kami khawatirkan agar orang lain tidak menyerang kita dengan hal itu. Karena ayahmu berkata,

أَخَافُ أَنْ يَأْكُلَهُ الذِّئْبُ

“Aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala” (QS.Yusuf:13)

Kekhawatiran ini memberikan ide untuk saudaramu dan pada akhirnya mereka mengatakan bahwa engkau telah dimakan oleh serigala.

6. Dari kisahmu kami belajar bahwa tidak ada kejahatan yang sempurna, pasti pelaku kejahatan itu melakukan kesalahan sekecil apapun yang tidak ia sadari. Seperti saudaramu yang lupa untuk tidak merobek pakaianmu. Serigala mana yang menyerang anak kecil lalu membiarkan pakaiannya utuh?

7. Dari kisahmu kami belajar bahwa kebaikan dan keburukan bukan pada suatu benda, tapi pada cara kita menggunakannya. Karena satu saat jubahmu dijadikan bukti palsu, lalu menjadi alasan saudara-saudaramu lepas tanggung jawab dan pada saat yang lain menjadi obat bagi ayahmu.

8. Dari kisahmu kami belajar bahwa buku, pelajaran dan sekolah hanyalah sebab-sebab dari sampainya ilmu. Namun guru yang sebenarnya adalah Allah swt.

وَلِنُعَلِّمَهُ مِنْ تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ

“Dan agar Kami ajarkan kepadanya ta`bir mimpi.” (QS.Yusuf:21)

آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا

“Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu.” (QS.Yusuf:22)

 

Dan Allah memberikan ilmu sesuai dengan kadar takwa seseorang.

وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ

“Dan bertakwalah kepada Allah, maka Allah mengajarimu.” (QS.al-Baqarah:282)

Dan pada akhirnya nanti nilai seseorang bukan hanya dilihat dari akalnya, tapi dilihat dari hatinya.

 

Masih banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah Nabi Yusuf as. Simak kelanjutannya pada 23 Pelajaran Dahsyat dari Nabi Yusuf as (Bag 2)