Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Kapan Kita Menjadikan Rasulullah saw Sebagai Suri Tauladan?

1 Pendapat 05.0 / 5

Allah swt telah menjadikan Rasulullah saw sebagai manusia yang paling sempurna. Hingga Allah swt memuji kesempurnaan itu dalam firman-Nya :

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٖ

“Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.” (QS.Al-Qalam:4)

Setelah Allah menjadikan Rasulullah saw sebagai makhluk paling sempurna kemudian Allah menjadikannya sebagai suri tauladan bagi semua manusia. Sebagaimana tercantum dalam firman-Nya,

لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِي رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٞ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأٓخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرٗا

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS.Al-Ahzab:21)

Artinya, manusia yang ingin sampai pada puncak kesempurnaannya maka tidak ada jalan lain kecuali meniru Rasulullah saw dan menjadikan beliau sebagai suri tauladannya.

Namun ayat ini memberikan tiga syarat agar kita mampu menjadikan Baginda Nabi saw sebagai suri tauladan kita. Bila tiga syarat ini tidak terpenuhi maka mustahil kita bisa meniru dan mentauladani Rasul saw.

Apakah syarat-syarat tersebut?

(1) Mengharap keridhoaan Allah dalam hidupnya.

Orang yang hidupnya hanya mengharapkan dunia dan kenikmatan semu didalamnya mustahil akan menjadikan Rasulullah saw sebagai suri tauladan dalam hidupnya.

Dan sebaliknya, barangsiapa yang mengharapkan kerelaan Allah maka semua aktifitas dalam hidupnya akan selalu dalam rangka mencari Keridhoan-Nya.

(2) Memfokuskan hidupnya untuk meraih akhirat.

Syarat kedua ini tidak berarti meninggalkan dunia, namun tetap menikmati kenikmatan dunia tapi ia jadikan semua kenikmatan itu menjadi fasilitas untuk meraih akhirat. Dunia hanya wasilah bagi dirinya sementara akhirat adalah tujuan hidupnya.

Orang yang selalu mengingat akhirat adalah orang yang mampu meneladani Rasulullah saw.

(3) Selalu mengingat Allah swt.

Orang yang lupa kepada Allah mustahil akan menjadikan Rasulullah saw sebagai teladannya.

Inilah tiga syarat agar kita mampu meneladani Rasulullah saw. Mengharap Keridhoan Allah, mengharapkan kehidupan di akhirat dan selalu mengingat Allah swt.

Apabila tiga syarat ini terpenuhi maka kita akan terdorong untuk selalu menjadikan Nabi sebagai suri tauladan dalam kehidupan kita. Dan siapa yang menjadikan Rasul saw sebagai suri tauladannya maka ia telah menapaki jalan menuju kesempurnaan.

Semoga bermanfaat