Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Menakar Ilmu Imam Mahdi Afs (Bagian 2)

1 Pendapat 05.0 / 5

Kajian hadis dari maksumin terkait penjelasan bagaimana keilmuan yang dimiliki oleh Imam Mahid Afs. Baik dari riwayat yang dinukil dari maksumin atau dari doa-doa yang diajarkan Imam Maksum as.

Sebelumnya sudah dibahas secara sederhana bagaimana kondisi yang harus dihadapi Imam Afs. Kondisi yang mengharuskan beliau harus memiliki ilmu sedemikian tinggi. Memiliki kesempurnaan[1]sedemikian hingga bisa surfive memimpin seluruh umat manusia dalam kedamaian penuh keadilan.

Imam Shadiq as berkata,”Allah menciptakan hujjahnya (Imam Mahdi afs) memiliki kelebihan dibanding makhluk yang lain. Dia diberi pengetahuan atas segala sesuatu (di alam semesta ini). Jadi dia mengetahui semua jenis bahasa, nasab, dan kejadian (yang telah lalu, sedang terjadi dan akan terjadi). Jika tidak demikian maka diantara hujjahnya dan dengan orang lain (sebagai objek hujjah) tidak ada perbedaan.”[2]

Imam Rido as berkata, “Pasti Allah Swt memberikan taufik kepada para nabi as juga para Imam as, serta memberikan ilmu kepada mereka lebih banyak dibanding kepada selain mereka, karena itu ilmu mereka jauh lebih unggul dibanding ilmu manusia di sepanjang zaman.”[3]

Selain riwayat tentang para Nabi dan Imam Maksum as yang disebutkan memiliki ilmu lebih tinggi dibanding selain mereka. Terdapat juga riwayat yang menyebutkan seputar Ilmu Imam Mahdi as.

Rasulullah saw, dalam khutbah ghadir terkait keilmuan Imam Mahdi as berkata, “Imam ke sembilan dari keturunan Husain as adalah al Qaim afs, dengan perantara tangannya tanah (kehidupan) yang gelap menjadi bercahaya, dia memeratakan keadilan, jadi setelah (bumi) penuh kezaliman dan kejahilan, bumi dipenuhi dengan ilmu dan (hasil) pengetahuan.”[4]

Rasulullah saw dalam kesempatan itu juga berkata,”
ألا إنّه الغرّاف فی بحر عمیق
ألا إنّه یسم کلّ ذی فضل بفضله و کلّ ذی جهل بجهله
ألا إنّه وارث کلّ علم و المحیط به

“Sungguh dia (al Mahdi) berenang dalam laut (ilmu) yang dalam. Sungguh dia menjadi pemberi tanda (pembeda) setiap ahli ilmu dengan keilmuan mereka dan juga orang-orang yang jahil dengan kebodohan mereka. Sungguh dia adalah pewaris setiap ilmu dan menguasainya (dengan baik).”[5]

Amirul Mukminin Ali as berkata,” Wahai Kumail, tidak ada satu ilmu pun kecuali aku juga mengetahuinya, tidak ada sesuatu pun kecuali Qaim menjadi penyempurnanya.”

Beliau juga berkata, “Wahai Kumail, tidak ada satu ilmu pun kecuali aku juga mengetahuinya, tidak ada sesuatu rahasia pun kecuali Qaim menjadi pembukanya.”(Dia menyingkap semua rahasia penciptaan alam semesta ini).[6]

Mufadhal bin Umar menukil dari Abi Basyir dari Imam Shadiq as, beliau berkata,” Ketika semua pekerjaan diserahkan kepada pemiliknya (ahlinya). Allah swt akan meninggikan yang rendah, dan merendahkan yang tadinya tinggi. Sehingga dunia (semesta) tampak seperti telapak tangannya (mudah), siapa diantara kalian yang tidak melihat rambut di telapak tangan.”[7]

Syekh Abasi Qumi di bagian dari biografi Imam Kadzim as, dalam Muntaha al Kamal, dalam pertanyaan seorang rahib kepada Imam Kadzim as yang bertanya,” Dari delapan huruf yang diturunkan dari langit, empat darinya sudah muncul di bumi, empat huruf yang lain masih menggantung di awang-awang, empat huruf itu untuk siapa dan apa tafsirnya?”

Imam Kazim as berkata,” Allah akan menurunkan itu kepada Qaim kami, dan dia yang akan menafsirkannya, sesuatu akan dikirim kepadanya yang belum pernah dikirimkan kepada Shadiqin atau para Rasul sebelumnya.”[8]

Selain itu juga disebutkan dalam doa-doa ziarah yang diajarkan Imam Maksum as, seperti dalam ziarah Ali Yasin. Dalam doa ziarah ini kita berkata kepada Imam Zaman as.
السلام علیک ایها … العلم المصبوب

Salam bagimu wahai orang yang kepadanya ilmu dicurahkan.[9]

Mashub (مصبوب) adalah isim maf’ul berasal dari kata shaba (صب). Shaba dalam bahasa bermakna berguguran. Untuk setiap mashub butuh kepada pelakunya(صابی), siapakah yang melakukannya kalau bukan Allah swt. Allah yang mencurahkan dan imam zaman sebagai penerimanya atau bahkan Imam Zaman sendiri adalah ilmu tersebut. Dua kemungkinan ini bisa saja sebagai gambara terkait tingginya ilmu yang dimiliki Imam Zaman as.

Di masa Imam Zaman maka akan terlihat bagaimana bumi memiliki warna Tuhan (صبغة الله).  Pada zaman itu tidak ada ilmu kecuali Imam Zaman memilikinya, kecuali ilmu yang khusus dimiliki Allah swt. Jadi semua ilmu yang diketahui oleh selain Allah maka imam Zaman juga memilikinya. Imam Zaman juga memiliki ilmu yang tidak dimiliki oleh selainnya.[10]

Ini juga sesuai dengan apa yang disampaikan kepada syaikh Mufid.
فانّا نُحیط علما باَنبائکم و لا یعزب عنّا شی‏ءٌ من أخبارکم

“Sesungguhnya kami mengetahui berita kalian, tidak ada kondisi pun dari kalian yang tertutupi dari kami.”[11]

Imam Shadiq as berkata, “ Ilmu ada dua puluh tujuh huruf, ada dua puluh tujuh bagian, semua pengetahuan manusia yang disampaikan oleh para Nabi adalah dua huruf (dua bagian saja), jadi sampai sekarang manusia tidak mengetahui kecuali seukuran dua bagian itu, ketika Imam zaman zuhur, dua puluh lima bagian itu akan diuraikan, dengannya digabungkan dengan dua bagian yang sudah dibawa (dijelaskan) oleh para Nabi as sebelumnya.[12]

CATATAN:

Diterjemahkan dari علم امام مهدی

[1] امام حاضر، مدیر ناظر ص۲۱۵

[2] سیمای جهان در عصر امام زمان (عج) ج ۲ ص۱۹۰ به نقل از یوم الخلاص ص۳۳۷

[3] احتجاج، ترجمه جعفری ج ۲ص۴۸۳

[4] کمال الدین شیخ صوق ، ج ۱ ص۲۶۰

[5] سیمای جهان در عصر امام زمان (عج) ص۱۵۰ به نقل ازخطبه معروف غدیر حضرت رسول (ص)

[6] سیمای جهان در عصر امام زمان (عج) ص۱۴۹ به نقل از اثباة الهداة:۳/۵۲۹ ب ۳۲ ف ۲۳ ح ۴۴۷؛ بیان الأئمّة۳/۲۱۰ از کتاب دار السّلام

[7] سیمای جهان در عصر امام زمان (عج) ص۱۵۰ به نقل از بحار الأنوار:۵۲/۳۲۸ ب ۲۷ ح ۴۶ از کمال الدین؛ بشارة الإسلام: ص ۲۴۳؛ یوم الخلاص: ص ۳۲۵.

[8] منتهی الامال شیخ عباس قمی ، حالات امام کاظم علیه السّلام ، اواخر فصل دوم

[9] مفاتیح الجنان، زیارات حضرت صاحب الزمان (عج)،فرازهای ابتدایی زیارت آل یس

[10] موعود – آذر و دی ۱۳۷۹، شماره ۲۳ – نگرشی به زیارت آل یاسین

[11] احتجاج طبرسی، ج ۲ ص ۵۹۵

[12] عصر ظهور ، علی کورانی ص۳۶۶ به نقل از بحار ج ۵۲ ص ۳۳۶