Setiap apa yang hidup dan memiliki kekuatan tidak harus menjadi budakmu
Hujjatul Islam Qiraati menceritakan:
"Dalam salah satu perjalanan haji, seorang wahabi di pekuburan Baqi' berkata kepadaku:
"apa yang kamu katakan: ya Hasan! ya Hasan! Hasan sudah mati, sudah dikubur. Selesai! Tawasul kepada orang yang sudah meninggal adalah syirik."
Wahabi ini demi untuk menjatuhkanku dia melemparkan bulpen nya, kemudian berkata: "lihatlah ini adalah bulpen saya!"
Dia berkata lagi: "wahai Hasan, bangkitlah! Ambillah bulpenku!
Lihatkan dia tidak memberikan bulpenku. Dia sudah mati, sudah selesai."
Saya menoleh kepadanya dan saya berkata:
"sekarang berikan bulpenmu kepadaku."
Saya pun mengambil bulpennya dan melemparkannya kemudian saya berkata: "ya Allah, berikan bulpen itu kepadaku!"
Saya pun berkata kepada wahabi itu: "Lihat, Allah juga tidak memiliki kekuatan. Maka dengan logikamu Allah juga telah mati. Apa setiap yang hidup dan memiliki kekuatan harus menjadi budakmu?."