Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Tiada Rasa Aman Tanpa Keadilan

2 Pendapat 05.0 / 5

Tiada kebaikan dalam kehidupan ini tanpa rasa aman. Sebanyak apapun harta yang dimiliki seseorang tidak akan berarti sama sekali bila tidak ada keamanan dalam hidupnya dan keluarganya. Bisa dikatakan bahwa semua kenikmatan di dunia ini tidak ada nilainya bila tidak ada kata rasa aman yang menyertainya.

Saking pentingnya masalah “rasa aman” ini, ketika Allah swt menurunkan Nabi Adam as sebagai manusia pertama ke bumi, Allah swt berfirman :

قَالَ ٱهۡبِطُواْ بَعۡضُكُمۡ لِبَعۡضٍ عَدُوّٞۖ وَلَكُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ مُسۡتَقَرٌّ وَمَتَٰعٌ إِلَىٰ حِينٖ

(Allah) berfirman, “Turunlah kamu! Kamu akan saling bermusuhan satu sama lain. Bumi adalah tempat kediaman dan kesenanganmu sampai waktu yang telah ditentukan.” (QS.Al-A’raf:24)

Kalimat مُستَقَر pada ayat diatas mengisyaratkan bahwa manusia memerlukan ketenangan dan keamanan. Manusia tidak hanya butuh kenyang saja dalam hidupnya, tapi keamanan hidup adalah hal yang jauh lebih penting.

فَلۡيَعۡبُدُواْ رَبَّ هَٰذَا ٱلۡبَيۡتِ – ٱلَّذِيٓ أَطۡعَمَهُم مِّن جُوعٖ وَءَامَنَهُم مِّنۡ خَوۡفِۭ

“Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka‘bah), yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.” (QS.Quraisy:3)

Namun perlu diketahui bahwa keamanan itu tidak akan terwujud tanpa keadilan.

Konsepnya semacam ini :

“Bila keadilan terwujud maka rasa aman akan terwujud.

Dan apabila kedzaliman yang tersebar maka hilanglah rasa aman tersebut.”

Hubungan antara rasa aman dengan keadilan dan rasa takut dengan kedzaliman telah dibuktikan dalam sejarah dari masa lampau. Setiap ada rasa takut ditengah masyarakat pasti ada kedzaliman yang sedang terjadi ditengah mereka yang berujung pada pertikaian, peperangan dan sebagainya.

Karena tidak akan ada rasa aman tanpa keadilan, maka Allah swt menjadikan asas keadilan sebagai kewajiban mutlak dalam hidup. Semua hukum yang mengatur perbuatan, ucapan dan tingkah laku manusia adalah demi terwujudnya keadilan ditengah masyarakat.

Bahkan Islam itu sendiri dibangun atas dasar keadilan.

وَتَمَّتۡ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدۡقٗا وَعَدۡلٗا

“Dan telah sempurna firman Tuhanmu (Al-Qur’an) dengan benar dan adil.” (QS.Al-An’am:115)

Semua hukum dan syariat yang Allah berikan sama sekali tidak mengandung unsur kedzaliman bahkan melawan semua itu.

إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَٰنِ

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan.” (QS.An-Nahl:90)

Dan Allah swt juga menafikan segala bentuk kedzaliman dari diri-Nya :

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَظۡلِمُ مِثۡقَالَ ذَرَّةٖ

“Sungguh, Allah tidak akan menzhalimi seseorang walaupun sebesar zarrah.” (QS.An-Nisa’:40)

Lebih dari itu semua bahkan para Nabi diutus agar manusia menegakkan keadilan, bukankah Allah swt berfirman :

لَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا رُسُلَنَا بِٱلۡبَيِّنَٰتِ وَأَنزَلۡنَا مَعَهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡمِيزَانَ لِيَقُومَ ٱلنَّاسُ بِٱلۡقِسۡطِۖ

“Sungguh, Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata dan kami turunkan bersama mereka kitab dan neraca (keadilan) agar manusia dapat berlaku adil.” (QS.Al-Hadid:25)

Maka setiap manusia punya tugas untuk berupaya menciptakan keamanan dan mencabut rasa takut dari masyarakat sesuai kemampuannya masing-masing. Dan itu semua tidak akan terwujud tanpa menegakkan keadilan dan memerangi kedzaliman.

Mulailah menjauhi kedzaliman dari dirimu sendiri, maka itu adalah satu langkah besar untuk menghilangkan kedzaliman dari masyarakat.

Semoga bermanfaat.