Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Malam Duka Hari 4

1 Pendapat 05.0 / 5

Imam Husain berkorban bukan hanya khusus untuk masyarakat Syiah, tetapi untuk seluruh Msulimin bahkan seluruh manusia yang gelisah dan bergetar hatinya ketika melihat kezaliman yang dilakukan oleh manusia/ kelompok-kelompok zalim.

Bagi kita yang melihat pengorbanan Imam Husain, kita lihat bagaimana janji-janji Allah misal dalam surat Annur 45, dari Rasul sampai Imam kita sekarang belum terealisasi, kecuali akan direalisasikan oleh Imam Ke-12 kita.

Beliau mengupas janji Allah Swt yang sampai sekarang belum terealisasi. terkait kebangkitan Imam Mahdi, janji Allah belum terwujud pada masa kenabian Nabi Muhammad Saw, pada masa Imam Ali bin Abi Thalib, pada masa Imam Hasan dan Husain juga belum, begitu juga dimasa Imam-Imam hingga jaman Imam Hasan Asykari, tinggal satu harapan yakni di jaman Imam Mahdi Afj.

Jaman-jaman dengan kondisi berbeda-beda, kondisi yang belum memungkinkan terealisasinya janji Allah, maka jelas hanya dijaman Imam Mahdi janji itu akan terealisasi.

Beliau mengajak semua pihak untuk belajar dari madrasah karbala. belajar dari perjuangan Imam Husain as, sehingga para pemimpin tidak berduka cita sebentar lalu kembali melakukan korupsi.

Ada 4 janji dalam ayat tersebut.
Pertama, Allah akan menciptakan kepemimpinan orang suci dan mulia.

Kedua. Allah akan tegakkan agama suci di muka bumi. Banyak masyarakat tidak peduli dg agama, namun melalui Imam Mahdi, agama akan ditegakkan.

Ketiga, Allah akan ganti rasa cemas/ khawatir dengan rasa aman, damai, tentram dan sentosa. Sehingga semua orang akan merasa aman dalam menjalani kehidupannya.

Keempat, Semua orang menyembah dan tunduk serta mengesakan Allah swt. Dimana-mana yang terdengar adalah zikir-zikir kepada Allah swt.

Ini perlu kesiapan. Imam Husain, mengorbankan semuanya dalam rangka penegakan nilai2 kebaikan ini.

Sekarang yang shalat banyak, yg puasa banyak, yg zakat banyak, yg haji banyak, tapi Imam Husain ditinggalkan. Sehingga kebangkitan belum siap diwujudkan.

Imam Mahdi perlu bantuan dan kesiapan kita sebagaimana Rasulullah juga perlu bantuan banyak pihak untuk menegakkan agama Allah swt. Tentu bukan Imam yang butuh, tetapi kitalah yg butuh pada Imam. Karena kita lihat bahkan untuk program ketahanan pangan saja kita perlu bantuan semua pihak, termasuk cendekiawan.

Muslimin Indonesia, juga perlu berkontribusi dalam rangka menyambut kebangkitan Imam Mahdi as. Oleh karena itu, kita wajib untuk bersiap-siap dalam rangka itu. Bukan soal menangis, membuat nangis, atau pura-[ura menangis, tetapi perlu kerja2 serius dan agenda-agenda serius untuk menyongsong kehadiran Sang Fajar.

Imam Husain tidak datang dari ruang kosong ia disiapkan dan ditempa untuk mempersiapkan pengorbanannya. Bukan dalam rangka gagah-gagahan, melainkan untuk memperbaiki agama yang telah dirusak. Ia bangkit sebagai simbol perlawanan atas kezaliman di zamannya.

Mati kita bergandengan tangan dengan semua manusia dan semua muslimin Ahlulbait dan Ahlussunnah di Indonesia. Kita bersatu untuk meneruskan dan melanjutkan serta mengisi kemerdekaan yang sudah diperjuangkan oleh para pejuang bangsa.