Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Kelembutan Sayyidil Wujud Muhammad Saw

1 Pendapat 05.0 / 5

Nabi Muhammad Saw adalah seorang yang sangat penyabar dan lemah lembut dalam berhubungan dengan keluarga, sahabat bahkan dengan musuh-musuh beliau. Bukan hanya dalam kondisi tertentu, tapi di setiap kondisi beliau tidak pernah terlepas dari sifat sabar ini.

Nabi Muhammad Saw mudah memaafkan bahkan ketika beliau mampu untuk membalas atau memberi hukuman. Beliau bersabar walau disaat marah. Membalas kebaikan pada orang-orang yang berbuat buruk kepadanya. Dan agungnya akhlak beliau ini adalah resep utama dari di terimanya dakwah Nabi Saw ditengah masyarakat.

Allah Swt berfirman :

فَبِمَا رَحۡمَةࣲ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِیظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنۡ حَوۡلِكَۖ فَٱعۡفُ عَنۡهُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ

“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka.” (QS.Ali ‘Imran:159)

1. Nabi Muhammad Saw memaafkan orang-orang yang telah mendzolimi beliau selama bertahun-tahun. Padahal mereka adalah orang-orang yang mengusir beliau dari Mekah, selalu menyakiti Nabi, menghinanya dan memeranginya. Namun ketika Rasulullah Saw telah menguasai Mekah, beliau tidak membunuh mereka namun beliau memaafkan mereka dan menyuruh mereka pergi untuk menyelamatkan diri :

“Pergilah kalian, karena kalian adalah orang-orang yang dibebaskan.”

2. Di waktu yang lain, seorang dari dusun menarik surban Nabi Saw hingga membekas di leher suci beliau. Lalu lelaki itu berkata, “Berilah kepadaku dari harta Allah yang ada padamu ! Bukan dari harta ayahmu atau ibumu !”

Nabi Saw membalikkan badan dan menoleh kepadanya sambil tersenyum dan memberikan uang kepadanya.

3. Bahkan suatu hari seorang lelaki dengan congkak berkata kepada Nabi Saw. “Berbuat adil lah engkau wahai Muhammad !”

Maka Rasulullah Saw berkata, “Sungguh aku telah mengecewakan dan merugi bila aku tidak adil.” Namun Rasulullah Saw tidak menghukumnya bahkan beliau memaafkannya.

4. Pernah suatu kali seorang dusun berbuat sangat kasar dan sangat tak sopan dihadapan Nabi Saw. Namun beliau terus bersabar dan menghadapi lelaki tersebut dengan lembut. Begitulah beliau menampilkan apa yang diperintahkan Allah Swt dalam Firman-Nya :

فَٱصۡفَحِ ٱلصَّفۡحَ ٱلۡجَمِیل

“Maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik.” (QS.Al-Hijr:85)

5. Ketika bertemu dengan orang yang tak dikenal, beliau berbicara dengan penuh perhatian dan kelembutan. Senyum Nabi Saw tak pernah terlepas dari wajahnya. Sehari-hari beliau berkumpul bersama rakyat jelata tanpa ada batas di antara mereka.

Beliau bersabda :

.إنما أنا عبدٌ آكل كما يأكل العبد، وأجلس كما يجلس العبد

“Sesungguhnya aku adalah hamba. Aku makan seperti makannya hamba. Dan aku duduk seperti duduknya hamba.”

6. Dan ketika ada seorang yang terpesona, gemetar dan takut berhadapan dengan Nabi karena kewibaannya, maka beliau segera berkata kepadanya,

“Tenanglah, aku hanyalah seorang putra dari wanita yang memakan daging kering (dendeng) di Mekah.”

Inilah Nabi kita Muhammad Saw. Apalagi yang mampu kita ucapkan selain setulus-tulusnya sholawat kepada beliau dan keluarganya yang suci.

Semoga bermanfaat…