Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Pemimpin Adil bisa diganti Pemimpin Zalim, Menelisik Khutbah Imam Ali ke-25

1 Pendapat 05.0 / 5

Ujian besar yang dihadapi oleh Imam Ali as bukanlah diri beliau sendiri lagi,[1] ujian itu sudah beliau lewati secara tuntas, ujian-ujian duniawi tidak lagi mempengaruhi keimanan beliau, beliau sudah mengetahui hakkul yakin hakikat surga dan neraka, sehingga jika kebenaran tentang surga dan neraka diberitahukan kepada beliau itu sudah tidak menambah lagi keimanan beliau.

Dalam khotbah ke-25 kita membaca

“Demi Allah aku telah membuat kalian bosan dan kalian juga telah membuatku bosan, Aku telah membuat kalian jenuh kalian juga telah membuatku jenuh. Karena itu gantilah mereka ini dengan orang yang lebih baik bagiku, dan gantilah aku dengan manusia terburuk, Ya Allah jadikan hati mereka luluh seperti garam yang luluh di dalam air. Demi Allah, aku mengharapkan pasukan berkuda seperti pasukan Bani Firasy bin Ghanam dari jumlah kalian yang banyak ini, dimana jika engkau memanggil salah satu dari mereka maka pasukan berkuda itu akan melesat mendatangimu bagaikan awan di musim panas.”

اللهم اني قد مللتهم وملوني و سئيتهم و سئموني فأبدلني خيرا منهم وأبدلهم بي شرا مني, اللهم مث قلوبهم كما يماح الملح في الماء. اما والله لوددت ان لي بكم الف فارس من بني فراسي بن غنم. هنالك لو دعوت اتاك منهم فوارس مثل ارمية الحميم     

Khotbah ini senada dengan ayat Surat Nuh: 26.

Nuh berkata, “Ya Tuhanku janganlah Engkau biarkan seorang pun diantara mereka orang-orang kafir itu tinggal diatas bumi.”

Karena itu gantilah mereka ini dengan orang yang lebih baik bagiku

Dari khotbah ini ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil, pelajaran dari gambaran keadaan yang dijelaskan didalamnya, betapa pada waktu itu orang-orang yang dihadapi, sebagian besar pasukan beliau adalah orang-orang yang tidak mensyukuri Imam adil dan bijak seperti beliau, orang-orang yang tertipu oleh hiasan ibadah duniawi, menghapal Al Qur’an tapi buta dari hakikat didalamnya, melupa bahwa Imam Ali as adalah satu dari Qur’an Natiq pilihan Allah Swt. Tertipu karena lembar-lembar Qur’an ditancapkan diatas tombak pasukan Muawiyah mengajak damai ketika sudah terdesak dan pasti kalah. Keadaan yang membuat beliau berkata Karena itu gantilah mereka ini dengan orang yang lebih baik bagiku, sebuah kritikan pedas kepada orang-orang yang secara lahiriah masih menjadi pasukan Imam Ali, tapi pada kenyataannya tidak mentaati beliau sebagai pimpinan pasukan, lebih memilih kenikmatan-kenikmatan fana duniawi. Tidak hanya meninggalkan bahkan berbalik memusuhi dan menyerang pasukan kubu Imam Ali as.

Imam Ali as berkata Karena itu gantilah mereka ini dengan orang yang lebih baik bagiku tentu tidak tanpa alasan, kondisi beliau sudah mirip dengan kondisi Nabi Nuh as, beliau sudah menasihati, memberikan hujjah dan dalil kuat, namun orang-orang yang beliau tuju dalam ucapannya itu mengingkari kebenaran yang disampaikan Imam zaman mereka, mereka tahu itu benar tapi hawa nafsu duniawi lebih menguasai mereka.

Ucapan Imam Ali ini tentu bukan demi kepentingan pribadi beliau, sama sekali bukan demi menjadi penguasa umat Islam, ucapan ini lebih menjadi cambuk keras sehingga bisa membuka kemungkinan orang-orang yang ingin bertaubat bisa segera kembali kepada jalan kebenaran Nabi Muhammad saw

, jalan yang sedang diteruskan oleh menantu beliau beberapa tahun sepeninggal Nabi. Ucapan itu adalah demi kebaikan mereka,[2] sehingga kembali memegang tali Allah, mengikuti perintah Allah dengan mentaati amirul mukminin dijamannya, mentaati Imam di zamannya.[3]Menolak kepemimpinan seorang Imam, disini kepemimpinan Imam Ali adalah kepemimpinan Ilahiah, kepemimpinan yang ditetapkan oleh Allah, menaati Imam Ali sebagai ulil amri berarti sedang mentaati Allah, sebaliknya ketika menolaknya maka setara dengan menghianati Allah sang pemilih ulil amri tersebut.

dan gantilah aku dengan manusia terburuk

Ketika suatu kaum tidak mensyukuri Imam Zamannya, tidak mentaati anjuran dan ajaran Imamnya, adzab yang akan mereka terima adalah memiliki pemimpin yang buruk, pemimpin yang mementingkan diri pribadi dan keluarga, melakukan korupsi dan nepotisme secara terang-terangan tanpa sedikitpun rasa malu, orang-orang yang kebal hukum, hukum hanya diperuntukkan untuk umat sama sekali bukan untuk mereka, pemimpin yang tidak memikirkan keadaan rakyat kecil.

Sekarang baik barat maupun timur, bahkan negara Amerika dengan gelar setan besarnya, dalam jargon politiknya pun menjual kata kata kebenaran, kesejahteraan, kemanusiaan, hal-hal yang hanya bisa diterapkan ketika pemimpinnya adalah manusia adil, yang mengutamakan kepentingan umat diatas kepentingan pribadi, keluarga, maupun golongan.

Resiko yang akan dihadapi ketika tidak mentaati Imam adil adalah tersiksa oleh penguasa-penguasa zalim, karena itu manusia semestinya mensyukuri keberadaan Imam Zaman mereka. Ketaatan ini akan membantu mereka sehingga memiliki pemimpin-pemimpin yang cenderung pada kebenaran dan keadilan.

dan gantilah aku dengan manusia terburuk

Ungkapan ini juga menjelaskan siapa pemimpin dan calon pemimpin yang berhadapan arah dengan kelompok Imam Ali, orang-orang diajak berpikir untuk menelusuri dan meneliti kepribadian lawan tanding Imam Ali di medan perang dan dunia catur kepemerintahan.

aku mengharapkan pasukan berkuda seperti pasukan Bani Firasy bin Ghanam dari jumlah kalian yang banyak ini, dimana jika engkau memanggil salah satu dari mereka maka pasukan berkuda itu akan melesat mendatangimu bagaikan awan di musim panas.”

Imam Ali mengakhiri khutbah ini dengan memberikan keyakinan bahwa jika mereka taat, mereka akan menjadi sangat kuat dan tangguh, lawan seperti apapun akan kalah, dan mereka dengan pemimpin seperti Imam Ali yang ditaati maka keadilan dan kesejahteraan rakyat akan dapat dijamin. Pasukan yang ketika mendapat mandat akan segera melesat tanpa membantah satu katapun kepada ulil amri yang memimpin mereka.

[1] Jihad akbar adalah jihad melawan hawa nafsu.

[2] Aku mengharapkan kalian karena Allah, dan kalian mengharapkan aku demi kepentingan-kepentingan pribadi kalian. (Khotbah Imam Ali as ke-136)

[3] Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya (Al-A’raf:03