Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Kisah-Kisah Menghidupkan Orang Mati dalam Al-Qur’an

1 Pendapat 05.0 / 5

Allah Swt telah beberapa kali menceritakan tentang fenomena menghidupkan orang mati di dunia sebagai bukti bahwa kelak semua akan dihidupkan kembali di hari kiamat.

Nah, kali ini kita akan mengangkat beberapa kisah “menghidupkan orang mati” yang di abadikan didalam Al-Qur’an.

1). Bani Israil dan Nabi Musa as.

Kisah ini bermula ketika Bani Israil menantang Nabi mereka yaitu Musa as dengan perkataan :

وَإِذۡ قُلۡتُمۡ يَٰمُوسَىٰ لَن نُّؤۡمِنَ لَكَ حَتَّىٰ نَرَى ٱللَّهَ جَهۡرَةٗ فَأَخَذَتۡكُمُ ٱلصَّٰعِقَةُ وَأَنتُمۡ تَنظُرُونَ

Dan (ingatlah) ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan jelas,” maka halilintar menyambarmu, sedang kamu menyaksikan. (QS.Al-Baqarah:55)

Mereka pun mati setelah tersambar halilintar kemudian Allah menghidupkan mereka kembali.

Allah Swt Berfirman :

ثُمَّ بَعَثۡنَٰكُم مِّنۢ بَعۡدِ مَوۡتِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ

“Kemudian, Kami membangkitkan kamu setelah kamu mati, agar kamu bersyukur.” (QS.Al-Baqarah:56)

2). Korban mayat dari Bani Israil dan perintah Allah untuk menyembelih sapi betina.

Dalam kisah yang cukup terkenal dalam Surat Al-Baqarah, ditemukan mayat korban pembunuhan ditengah Bani Israil dan pelakunya dituduhkan kepada orang dari Qabilah lain yang tak bersalah. Padahal pembunuh sebenarnya adalab sepupunya sendiri.

Hampir terjadi peperangan antar Qabilah kemudian mereka merujuk kepada Nabi Musa as untuk mencari solusi.

Dan dengan bimbingan wahyu dari Allah, Nabi Musa as memerintahkan untuk mencari sapi betina dan menyembelihnya. Kemudian mayat korban tersebut dipecut dengan salah satu bagian dari sapi tersebut dan ia pun hidup kembali untuk memberi tau siapa sebenarnya sang pembunuh.

وَإِذۡ قَتَلۡتُمۡ نَفۡسٗا فَٱدَّٰرَٰٔتُمۡ فِيهَاۖ وَٱللَّهُ مُخۡرِجٞ مَّا كُنتُمۡ تَكۡتُمُونَ – فَقُلۡنَا ٱضۡرِبُوهُ بِبَعۡضِهَاۚ كَذَٰلِكَ يُحۡيِ ٱللَّهُ ٱلۡمَوۡتَىٰ وَيُرِيكُمۡ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُونَ

Dan (ingatlah) ketika kamu membunuh seseorang, lalu kamu tuduh-menuduh tentang itu. Tetapi Allah menyingkapkan apa yang kamu sembunyikan. Lalu Kami berfirman, “Pukullah (mayat) itu dengan bagian dari (sapi) itu!” Demikianlah Allah menghidupkan (orang) yang telah mati, dan Dia memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan-Nya) agar kamu mengerti. (QS.l-Baqarah:72-73)

3). Desa yang telah dimatikan oleh Allah kemudian dihidupkan kembali.

Terjadi pandemi yang dahsyat di rumah-rumah salah satu kaum terdahulu , sehingga mereka keluar dari rumah-rumah mereka karena takut akan kematian. Lalu Allah mematikan mereka dan menghidupkan mereka kembali untuk menyempurnakan ajal mereka.

۞أَلَمۡ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ خَرَجُواْ مِن دِيَٰرِهِمۡ وَهُمۡ أُلُوفٌ حَذَرَ ٱلۡمَوۡتِ فَقَالَ لَهُمُ ٱللَّهُ مُوتُواْ ثُمَّ أَحۡيَٰهُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَذُو فَضۡلٍ عَلَى ٱلنَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَشۡكُرُونَ

Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung halamannya, sedang jumlahnya ribuan karena takut mati? Lalu Allah berfirman kepada mereka, “Matilah kamu!” Kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah memberikan karunia kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur. (QS.Al-Baqarah:243)

4). Seseorang yang dimatikan oleh Allah selama 100 tahun kemudian dihidupkan kembali.

Diceritakan dalam Al-Qur’an, ada seorang yang dimatikan oleh Allah selama 100 tahun kemudian dihidupkan kembali. Kala itu dia bersama seekor keledai dan ada makanan serta minuman di sekitarnya. Keledai itu telah menjadi tulang belulang namun makanan dan minumannya masih utuh.

Allah Swt menceritakan dalam Firman-Nya :

أَوۡ كَٱلَّذِي مَرَّ عَلَىٰ قَرۡيَةٖ وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّىٰ يُحۡيِۦ هَٰذِهِ ٱللَّهُ بَعۡدَ مَوۡتِهَاۖ فَأَمَاتَهُ ٱللَّهُ مِاْئَةَ عَامٖ ثُمَّ بَعَثَهُۥۖ قَالَ كَمۡ لَبِثۡتَۖ قَالَ لَبِثۡتُ يَوۡمًا أَوۡ بَعۡضَ يَوۡمٖۖ قَالَ بَل لَّبِثۡتَ مِاْئَةَ عَامٖ فَٱنظُرۡ إِلَىٰ طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمۡ يَتَسَنَّهۡۖ وَٱنظُرۡ إِلَىٰ حِمَارِكَ وَلِنَجۡعَلَكَ ءَايَةٗ لِّلنَّاسِۖ وَٱنظُرۡ إِلَى ٱلۡعِظَامِ كَيۡفَ نُنشِزُهَا ثُمَّ نَكۡسُوهَا لَحۡمٗاۚ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُۥ قَالَ أَعۡلَمُ أَنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِير

Atau seperti orang yang melewati suatu negeri yang (bangunan-bangunannya) telah roboh hingga menutupi (reruntuhan) atap-atapnya, dia berkata, “Bagaimana Allah menghidupkan kembali (negeri) ini setelah hancur?” Lalu Allah mematikannya (orang itu) selama seratus tahun, kemudian membangkitkannya (menghidupkannya) kembali. Dan (Allah) bertanya, “Berapa lama engkau tinggal (di sini)?” Dia (orang itu) menjawab, “Aku tinggal (di sini) sehari atau setengah hari.” Allah berfirman, “Tidak! Engkau telah tinggal seratus tahun. Lihatlah makanan dan minumanmu yang belum berubah, tetapi lihatlah keledaimu (yang telah menjadi tulang belulang). Dan agar Kami jadikan engkau tanda kekuasaan Kami bagi manusia. Lihatlah tulang belulang (keledai itu), bagaimana Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging.” Maka ketika telah nyata baginya, dia pun berkata, “Saya mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS.Al-Baqarah:259)

Itulah beberapa kisah menghidupkan orang yang mati yang di abadikan oleh Al-Qur’an. Sekali lagi, Allah menghidupkan manusia yang mati di dunia sebagai bukti kekuasaan-Nya bahwa semua manusia kelak akan dibangkitkan kembali di Hari Kiamat.

Semoga bermanfaat.