Kitab Penting dari Imam Ridha as
Ali bin Musa bin Ja’far dikenal dengan Imam Ali Ar-Ridha lahir di Madinah pada 11 Dzulqa’dah 148 H. Sepanjang kehidupan yang penuh berkah, Imam Ali Ridha as memiliki beberapa karya, risalah, dan shahifah (dinisbatkan kepada beliau as). Dalam rangka memperingati kelahiran beliau, beberapa di antaranya akan disebutkan di sini sebagai tambahan pengetahuan terhadap pribadi-pribadi suci keluarga Nabi saw sehingga dapat menambah kecintaan dan ketaatan kita kepada mereka semua:
Ar-Risalah Adz-Dzahabiyah
Risalah Dzahabiyah atau dikenal dengan kitab Thibb Ar-Ridha adalah sebuah risalah medis dan kesehatan yang ditulis oleh Imam Ridha as atas perintah Makmun. Kitab yang juga disebut dengan Risalah Mudzahhabah ini berkenaan dengan medis dan oleh karena diperintahkan Makmun, risalah tersebut ditulis dengan tinta emas sehingga menjadi salah satu risalah medis paling bernilai.
Dalam risalah ini disebutkan pembahasan seputar empedu kuning, empedu hitam, dahak (lendir), peran nutrisi yang tepat dan obat-obatan tradisional untuk pengobatan penyakit-penyakit terkait itu. Risalah ini mencakup beberapa disiplin ilmu seperti histologi, psikologi, kimia dan patologi. Berdasarkan risalah ini, kesehatan manusia ditentukan dengan 4 faktor darah, empedu kuning, empedu hitam, dan dahak atau lendir. Proporsi yang tepat dari 4 faktor tersebut akan menjaga kesehatan seseorang. Hati memainkan peran penting dalam memproduksi dan mempertahankan proporsi yang dibutuhkan tubuh.
Imam Ridha as menggambarkan tubuh sebagai kerajaan yang rajanya adalah jantung, sedangkan pembuluh darah, organ, dan otak sebagai para pekerjanya.
Terdapat beberapa ketidakjelasan atau kesamaran dalam sanad risalah ini sehingga sebagian ulama seperti Allamah Muhammad Baqir Majlisi meragukan validitasnya. Namun disebutkan juga bahwa rantai para perawinya sampai pada Muhammad bin Jumhur ‘Ama atau Hasan bin Muhammad Naufali yang termasuk dihormati dan dipercaya oleh Rijal Najasyi.
Shahifah Ar-Ridha
Shahifah Ar-Ridha atau Shahifah Ridhawiyah adalah kumpulan hadis yang dinisbatkan kepada Imam Ali bin Musa Ar-Ridha yang diriwayatkan melalui Abdullah bin Ahmad bin Amir yang meriwayatkan dari ayahnya Ahmad dan ayahnya mendengarkannya dari Imam Ridha pada tahun 194 H di Madinah.
Ahmad bin Amir adalah keturunan Wahab bin Amir yang syahid bersama Imam Husain di Karbala. Ayah Wahab juga syahid dalam barisan pasukan Imam Ali di perang Shiffin.
Kitab ini mencakup berbagai hadis dalam banyak topik seperti munajat, pentingnya shalat 5 waktu, shalat mayit, fadhail (keutamaan) Ahlul Bait Nabi saw, satu persatu Ahlul Bait, memperkuat hubungan kekerabatan, bahaya penipuan, ghibah, pembicaraan yang tidak bermanfaat, dan lain-lain.
Kitab ini adalah kumpulan 240 hadis yang diriwayatkan Imam Ridha as dari datuk-datuk beliau dari Nabi saw. Kitab ini termasuk kitab penting dan utama Syiah. Ulama dan fuqaha besar Syiah memiliki perhatian khusus terhadap hadis-hadis yang ada di dalamnya dan dianggap sebagai Ushul Arba’ah pertama dan referansi utama kitab-kitab hadis Syiah sebagaimana kitab-kitab Syeikh Shaduq seperti At-Tauhid dan Uyun Akhbar Ar-Ridha.
Nama-nama seperti Syeikh Shaduq, Najasyi, Syeikh Sajistani, dan Syeikh Thabarsi dapat disebut sebagai ulama besar yang meriwayatkan kitab ini. Kitab ini berisi hadis-hadis menarik tentang tauhid, ilmu, ibadah, hukum, tafsir, keutamaan Nabi saw dan Ahlul Baitnya, akhlak, adad dan…
‘Uyun Akhbar Ar-Ridha
Ini adalah sebuah kitab yang ditulis oleh Ibnu Babawaih atau dikenal dengan Syeikh Shaduq (wafat 381 H). Ia mengumpulkan segala hadis yang diriwayatkan berkenaan dengan Ali bin Musa Ar-Ridha.
Dialog agama, hadis-hadis yang dinukil dari Imam Ridha, alasan pemilihan nama beliau, hadis-hadis terkait wafat dan mukjizat yang terjadi di haram beliau adalah beberapa tema dari kitab tersebut. Beberapa risalah pendek dari Imam Ridha juga dinukil dalam kitab ini.
Kitab ini secara umum berisi kehidupan dan hadis-hadis Imam Ridha. Kitab ini disusun dalam 69 bab. Sebagian bab membahas ucapan-ucapan Imam Ridha dan bab lainnya adalah hadis-hadis yang diriwayatkan beliau dari para imam sebelum beliau (ayah dan datuk-datuk beliau).
Kitab ini tidak memiliki satu kesatuan topik. Oleh karena alasan inilah, kitab ini dianggap sebagai referensi penting dan utama Syiah dalam berbagai tema, seperti fikih, akhlak, sirah, dan teologi.
Fiqh Ar-Ridha
Fiqh Ar-Ridha atau Fiqh Ridhawi sebuah kitab yang dinisbatkan kepada Imam Ridha. Hingga abad ke 10 H ketika Allamah Muhammad Baqir Majlisi menyebutnya sebagai kitab utama dan penting, kitab ini belum dikenal luas. Meski demikian, banyak ulama Syiah yang meragukan validitasnya. Adanya beberapa pernyataan yang saling bertentangan, pembahasan yang tidak sesuai dengan madzhab Syiah menambah alasan keraguan tersebut.