Allah Swt berfirman :

وَيُكَلِّمُ ٱلنَّاسَ فِي ٱلۡمَهۡدِ وَكَهۡلٗا وَمِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

“Dan dia berbicara dengan manusia (sewaktu) dalam buaian dan ketika sudah dewasa, dan dia termasuk di antara orang-orang shalih.” (QS.Ali ‘Imran:46)

فَأَشَارَتۡ إِلَيۡهِۖ قَالُواْ كَيۡفَ نُكَلِّمُ مَن كَانَ فِي ٱلۡمَهۡدِ صَبِيّٗا – قَالَ إِنِّي عَبۡدُ ٱللَّهِ ءَاتَىٰنِيَ ٱلۡكِتَٰبَ وَجَعَلَنِي نَبِيّٗا

“Maka dia (Maryam) menunjuk kepada (anak)nya. Mereka berkata, “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?” Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi.” (QS.Maryam:29-30)

Salah satu mukjizat Nabi Isa as adalah beliau berbicara sejak pertama kali dilahirkan. Tentunya hal ini bukanlah sesuatu yang biasa, bayi yang baru saja lahir bisa berbicara adalah sebuah mukjizat besar.

Namun sebaliknya, berbicara di waktu dewasa adalah sesuatu yang biasa. Tapi kenapa dalam ayat di atas Allah menggandengkan antara berbicara di waktu bayi dan berbicara di saat dewasa ?

وَيُكَلِّمُ ٱلنَّاسَ فِي ٱلۡمَهۡدِ وَكَهۡلٗا

“Dan dia berbicara dengan manusia (sewaktu) dalam buaian dan ketika sudah dewasa

Para Ahli tafsir menyebutkan bahwa hal ini memberikan beberapa isyarat kepada kita bahwa :

1. Pembicaraan Nabi Isa as di waktu bayi sama dengan apa yang dibicarakan di waktu dewasa. Dari sisi kesempurnaan ucapannya, kebenarannya dan kebijaksanaannya.

Nabi Isa as tidak berbicara kecuali yang benar sejak kelahirannya hingga beliau dewasa. Beliau selalau menyampaikan dakwah menuju kepada Allah dan membimbing manusia untuk kembali kepada-Nya.

2. Di sisi lain, ada kemungkinan bahwa ayat di atas adalah sebuah isyarat bahwa beliau akan kembali ke alam dunia setelah beliau diangkat oleh Allah Swt ke langit. Dalam beberapa Kitab disebutkan bahwa saat Nabi Isa as diangkat ke langit, beliau berada di usia 33 tahun dan banyak sekali riwayat yang menyebutkan bahwa beliau akan kembali hadir di masa Imam Mahdi.

Semoga bermanfaat.