Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Dalil Konsep Keadilan Sahabat

1 Pendapat 05.0 / 5

Sebelumnya kita telah menyinggung seputar konsep keadilan Sahabat, dimana sebagian besar mazhab Ahlussunnah berpendapat bahwa seluruh Sahabat Nabi Saw Adil dan dipastikan masuk surga. Mereka yang berpendapat seperti itu memiliki dalil baik dalam Al-Quran maupun hadis-hadis atau riwayat.

Salah satu dalil Alquran yang mereka bawakan untuk menunjukkan keadilan seluruh Sahabat ialah Al-Quran Surat At-Taubah ayat 100. Allah Swt berfirman:

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.”

Ayat ini masyhur dikalangan Mazhab Ahlussunnah sebagai dalil atas keadilan seluruh Sahabat, dimana Allah Swt telah ridho kepada mereka kaum Muhajirin dan Anshar, juga orang-orang yang mengikuti mereka. Disebutkan juga bahwa sesiapa yang telah diridhai, maka Allah tidak akan marah padanya. Seperti yang terekam dalam kitab Al-Isti’ab karya Ibn Abdul Barr.

Ulama Syiah seperti Allamah Thabathaba’I dalam tafsirnya Al-Mizan menyebutkan bahwa kata (مِنَ) dalam ayat tersebut merupakan “Tab’idhiyyah”, yang berarti menunjukkan sebagian. Sehingga secara dzahir ayat tersebut dapat difahami bahwa yang dimaksud Allah adalah sebagian dari Muhajirin dan Anshar, tidak seluruhnya.

Selain itu terdapat ayat lainnya yang tidak selaras dengan konsep keadilan Sahabat yang menyatakan seluruh Sahabat adil. Ayat itu merupakan lanjutan dari ayat diatas, dimana Al-Quran menyebutkan bahwa disekitar Nabi dan diantara penduduk Madinah terdapat orang munafik. Allah Swt Berfirman:

وَمِمَّنْ حَوْلَكُمْ مِنَ الْأَعْرَابِ مُنَافِقُونَ وَمِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ مَرَدُوا عَلَى النِّفَاقِ لَا تَعْلَمُهُمْ نَحْنُ نَعْلَمُهُمْ سَنُعَذِّبُهُمْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ يُرَدُّونَ إِلَى عَذَابٍ عَظِيمٍ

Di antara orang-orang Arab yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah. Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kamilah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.

Berdasarkan Definisi yang telah kita sebutkan tentang Sahabat, maka, ayat tersebut mancakup Sahabat Nabi Saw dan Al-Quran mengatakan mereka sebagai seorang munafik.

Untuk itu pendapat yang mengatakan keadilan seluruh Sahabat Nabi berdasarkan ayat pertama diatas dinilai kurang tepat. Benar, bahwa ayat tersebut menunjukkan keutamaan Sahabat atau mungkin keadilan mereka, namun itu tidak menunjukkan keutamaan atau keadilan untuk seluruh Sahabat, tapi hanya sebagiannya saja.