Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Penghormatan Khusus Imam Husain as kepada Para Qari

1 Pendapat 05.0 / 5

Di antara karakter yang dimiliki oleh Imam Husain as berkenaan dengan Al-Quran adalah penghormatan beliau kepada para qari (pembaca Al-Quran). Ketika hari Asyura, Imam Husain as berada di sisi kepala seorang qari yang sedang tergeletak menemui syahadah dan menempelkan wajah beliau ke wajahnya.

Seorang budak yang juga qari Al-Quran bernama Aslam bin Amr ikut ambil bagian dalam peristiwa Karbala. Ia meneguk cawan syahadah pada hari Asyura. Saat Aslam menemui syahadah, Imam Husain as datang dan berada di sisi kepalanya, lalu mendekap kepalanya. Perlakukan Imam Husain as ini menunjukkan bagaimana beliau memiliki perhatian kepada Al-Quran dan memberikan penghormatan khusus kepada para qari di kalangan syuhada Karbala.

Abdurrahman bin Salami menukil bahwa ia mengajarkan Al-Quran kepada salah seorang putera Imam Husain as, misalnya mengajarkan bacaan satu surat. Untuk mengapresiasi kedudukan guru atau pengajar Al-Quran, Imam Husain as mengirimkan banyak uang dinar kepadanya sebagai tanda terima kasih.

Peran Al-Quran dalam kehidupan Imam Husain as sangat jelas terlihat. Pada malam Asyura yang rencananya akan dilakukan penyerangan oleh musuh, beliau meminta waktu satu malam. Ketika ditanyakan alasannya, beliau menjawab, “Aku ingin shalat, membaca Al-Quran dan memanjatkan doa.” Artinya, bila ajal manusia hanya tinggal satu malam, maka ia harus melakukan hal terbaik. Imam Husain as mengatakan aku ingin membaca Al-Quran. Demikianlah Al-Quran telah mendarah daging dalam kehidupan Imam Husain as.

Imam Husain as Saat Membaca Al-Quran

Di persinggahan Tsa’labiyah, saat kafilah-kafilah dari Mekah ke Karbala sampai, seseorang menukil bahwa sebelumnya ia tidak mengenal Imam Husain dan ketika sampai pada kafilah Imam Husain, ia mengatakan, aku melihat seorang yang telah berusia yang sedang khusyu’ membaca Al-Quran hingga air matanya bercucuran membasahi pipinya. Lalu ia menyadari bahwa itu adalah Imam Husain as.

Berkenaan dengan akhlak Qurani Imam Husain as terdapat banyak riwayat yang dinukil. Salah satunya tentang seorang budak perempuan yang memberikan bunga kepada Imam Husain as. Sebagai imbalan dari perbuatan tersebut, Imam Husain as membebaskannya. Artinya, Ahlul Bait as menanti sebuah alasan yang tepat untuk membebaskan budak-budak mereka. Ditanyakan kepada Imam Husain as mengapa membebaskan budak perempuan yang telah dibeli dengan harga mahal dengan setangkai bunga. Imam Husain as dengan bersandar kepada QS. An-Nisa’ [4]: 86[1] (وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيبًا) berkata, “Ketika seseorang memberikanmu sebuah hadiah, maka balaslah dengan yang lebih baik.

Imam Husain as Teladan bagi Semua Orang Merdeka

Dalam QS. Al-Ahzab [33]: 21[2] disebutkan: “لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا”. Imam Husain as dapat diperkenalkan sebagai sosok suri teladan Qurani. Sayangnya, sebagian orang memperkenalkan Imam Husain hanya sebagai sosok teladan Syiah dan imam kaum Syiah, padahal beliau dapat ditampilkan sebagai sosok teladan bagi umat Islam. Beliau as semestinya ditampilkan sebagai sosok teladan Qurani. Oleh karena itu, prinsip-prinsip dan tujuan-tujuan Qurani Imam Husain harus dijelaskan lebih banyak lagi.

Imam Husain as berusaha mendasarkan kebangkitan Asyura di atas ajaran Al-Quran. Artinya, beliau as berjuang melawan kezaliman. Bila seseorang berada di posisi dan kondisi Imam Husain, ia harus melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Imam Husain as. Berdasarkan perintah Al-Quran ini, bangsa Palestina, Afghanistan, Yaman dan lain-lain juga dapat menjadikan Imam Husain as sebagai teladan dan berjuang melawan kezaliman negara lain (AS).

Imam Husain as dapat dijadikan sebagai sosok suri teladan Qurani bagi seluruh umat manusia. Mahatma Gandhi mengatakan bahwa kebangkitan India ia lakukan demi berjuang melawan kezaliman berdasarkan kebangkitan Imam Husain. Dengan demikian, Imam Husain as harus ditampilkan sebagai sosok teladan Qurani dan lintas agama atau madzhab, bukan hanya Islam atau Syiah semata.

Pada dasarnya, Imam Husain as ingin menyampaikan, aku adalah sosok teladan bagi kalian semua. Artinya, sebagaimana Al-Quran menyebut Nabi saw sebagai suri teladan yang baik, Imam Husain as juga menyampaikan kepada semua orang, termasuk orang-orang yang menentang beliau dan datang untuk memerangi beliau bahwa aku adalah teladan bagi kalian semua.

—————————————————

[1] “Apabila kalian diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.”

[2] “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.”