Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Pekerjaan Yang Bisa Mendatangkan Azab Himpitan Kubur

1 Pendapat 05.0 / 5

Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa himpitan kubur atau kuburan seseorang menjadi sempit akan diterima oleh setiap manusia tanpa terkecuali.

Namun, pastinya ada perbedaan, yakni sebagian menerima himpitan kubur yang dahsyat dikarenakan balasan untuk amal buruknya dan yang lainnya lebih ringan karena untuk menebus kafarat dosa-dosanya saja.

Nabi Saw. ketika hendak menyemayamkan jenazah Sa’ad bin Muadz, bersabda, “Tidak ada seorang pun dari seorang Mukmin yang tidak mendapatkan himpitan kubur.” (Biharul Anwar, jild 6, hal 221, hadits no 19)

Lebih lanjut mengenai hal ini, Imam Shadiq ra berkata, “Azab kubur untuk seorang Mukmin adalah sebuah kafarat  dan denda karena telah merusak nikmat-Nya.”  (Amali Shaduq, hal 540, hadits no 2)

Orang yang bertingkah laku buruk terhadap keluarganya maka ia akan mendapatkan himpitan kubur.

Rasulullah saw ketika ditanya tentang himpitan kubur yang diterima Sa’ad bin Muadz, bersabda, “Sesungguhnya dia telah bersikap buruk pada keluarganya.” (Amali Thusi, hal 428)

Selanjutnya tidak adanya perhatian akan membersihkan air kencing adalah sebab yang lain dari seseorang menerima himpitan kubur.

Imam Shadiq ra berkata, “Sebab yang sering dilakukan oleh seseorang sehingga ia menerima himpitan kubur adalah tidak adanya perhatian terhadap air kencing (tidak ada perhatian untuk membersihkannya setelah buang air kecil). (Wasailus Syiah, jild 1, hal 340)

Satu lagi yang bisa menyebabkan seseorang mendapatkan himpitan kubur adalah jika seseorang suka meng-gosip dan luput akan keluarga.

Imam Ali ra berkata, “Ketika seseorang suka menggosip, memfitnah, dan tidak ada perhatian pada air kencing, juga luput pada keluarga maka ia akan mendapatkan azab kubur.” (‘Ilal Syara’I, jild 1, hal 309).

Dari pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa amal-amal yang bisa menyebabkan seseorang menerima himpitan dan azab kubur adalah merusak nikmat-Nya, bersikap buruk pada keluarga, tidak perhatian pada penyucian ketika kencing, meng-gosip, juga luput akan keluarga.