Wanita
Tafsir Misoginis (3); Memahami Teks-Teks Agama yang Berkonotasi Negatif tentang Perempuan (bagian2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Euis Daryati,MA____

“Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina; dan demikianlah yang akan mereka perbuat. Dan sesungguhnya aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan membawa hadiah, dan aku akan menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh utusan-utusan itu.”[QS. an-Naml: 34-35]
Tafsir Misoginis (3); Memahami Teks-Teks Agama yang Berkonotasi Negatif tentang Perempuan (bagian1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Euis Daryati,MA____
Sejak dahulu kala, sudah muncul pandangan-pandangan rendah (stereotype) pada perempun. Istilah yang digunakan untuk sebuah pandangan yang merendahkan perempuan disebut dengan ‘misoginis’. Sayangnya, pandangan seperti ini seolah mendapat pembenaran dari teks-teks agama.
Tafsir Misoginis (2); Memahami Teks-Teks Agama tentang Perempuan yang Berkonotasi Negatif
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Euis Daryati, Lc, MA
Sejak dahulu kala, sudah muncul pandangan-pandangan rendah (stereotype) pada perempuan. Istilah yang digunakan untuk sebuah pandangan yang merendahkan perempuan disebut dengan ‘misoginis’. Sayangnya, pandangan seperti ini seolah mendapat pembenaran dari teks-teks agama.
VISUALISME
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhsin labib
Singkatnya, melawan penilaian berdasarkan penampilan dengan mempromosikan kesadaran atas keragaman penampilan dan menghargai nilai-nilai yang lebih dalam daripada sekadar penampilan fisik adalah langkah-langkah beradab dan manusiawi yang mencerminkan pandangan dunia spiritualisme.
Perempuan Dan Politik dalam Konteks Sayyidah Fathimah as (Part: 1B)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Euis Daryati, MA
Imam Ali as secara yuridis (masyru’iyat) telah dilantik sebagai pemimpin pasca Rasulullah, kendatipun secara de facto (maqbuliyat) baru terwujud dua puluh lima tahun kemudian. Peristiwa pelantikan ini terjadi pada tanggal 18 Dzulhijah setelah Rasulullah dan kaum muslimin melaksanakan haji Wada’.
Perempuan Dan Politik dalam Konteks Sayyidah Fathimah as (Part: 1A)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Euis Daryati, MA
Al-Quran sebagai Kitab suci agama Islam telah menceritakan kisah yang menjelaskan tentang kebijakan politik Ratu Balqis dalam surat An-Naml ayat 32-35 tanpa membantahnya setelahnya, atau dalam ayat lainnya. Dapat dikatakan hal tersebut mengisyaratkan bahwa Islam tidak menentangnya terkait peran perempuan dalam aktivitas politik tersebut.
Upaya Nabi SAW Luruskan Pemikiran Keliru dan Meremehkan Perempuan
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ust. heri
"Nabi Muhammad SAW bersabda, betapa baiknya anak perempuan, mereka lebih lembut dari anak laki-laki, dan memainkan peran lebih besar dalam mempersiapkan kehidupan, mereka orang yang supel, berkah Tuhan, ada di dalam wujud mereka, dan memiliki kesucian-kesucian yang terkadang tak dimiliki anak laki-laki."
Kesetaraan Laki-laki dan Perempuan Sebagai Manusia dalam Islam (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ust. sutiawan
Sudut pandang Islam yang seimbang tidak menerima sikap ekstrim apapun. Berdasarkan ajaran Al-Qur’an, laki-laki dan perempuan adalah sama dalam esensi kemanusiaan mereka tetapi memiliki dua karakteristik yang berbeda.
Kesetaraan Laki-laki dan Perempuan Sebagai Manusia dalam Islam (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- sutiawan
Sudut pandang Islam yang seimbang tidak menerima sikap ekstrim apapun. Berdasarkan ajaran Al-Qur’an, laki-laki dan perempuan adalah sama dalam esensi kemanusiaan mereka tetapi memiliki dua karakteristik yang berbeda.
Islam Memandang Perempuan sebagai Manusia yang Bermartabat
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Sara Atta
Islam membangkitkan kesadaran dan memprotes sikap kejam ini dan mengajarkan bahwa seluruh kehidupan berputar di sekitar pria dan wanita. Nabi Muhammad saw memberikan bimbingan dan ajaran tentang jenis kelamin yang paling diabaikan [yaitu perempuan] karena tidak ada pembela hak-hak perempuan yang dapat mempromosikan tujuan ini dengan semangat seperti itu. Perempuan itu terhormat apakah dia berada di peradaban Barat atau Islam.
Perempuan Dan Ketahanan Ekonomi Keluarga (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Abdulmajid Hakimelahi
- Sumber:
- Nur al-Huda
Salah satu unsur pula ketika kita ingin menciptakan ketahanan ekonomi dalam keluarga adalah keikutsertaan ibu rumah tangga di dalam melakukan pekerjaan. Jika dia memang memiliki kemampuan-kemampuan untuk bisa melakukan hal-hal semacam itu, seorang wanita dalam Islam diperbolehkan untuk mencari nafkah. Seorang wanita yang memiliki keahlian bisa bekerja sesuai dengan keahliannya dan mendapatkan harta atau uang dari hasil pekerjaan dia.
Perempuan Dan Ketahanan Ekonomi Keluarga (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Abdulmajid Hakimelahi
- Sumber:
- Nur al-Huda.
Saat ini, kita melihat bahwa masyarakat mengalami berbagai macam permasalahan keluarga. Kita menghadapi berbagai problem yang terkadang problem itu menjurus kepada perpisahan di antara pasangan suami dan istri. Tidak diragukan bahwa semua manusia ingin mencapai kebahagiaan dalam kehidupannya. Salah satu unsur terpenting bagi seorang manusia untuk bisa mencapai kebahagiaan adalah ketika dia berada di dalam suatu lingkungan yang menyediakan segala sarana yang bisa membawanya kepada kebahagiaan. Di dalam sebuah keluarga orang bisa merasakan ketenangan dan kenyamanan jika keluarga itu adalah keluarga yang berbahagia.
Para Perempuan Pemberani Ahlulbait (4)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- haryati
Narator Karbala, Sakinah lahir dari seorang ibu bernama Rabab dan istrinya Qasim bin al-Hasan syahid di Karbala. Dia yang telah melihat kejadian itu dari dekat di Karbala. Dia dianggap sebagai salah satu perawi tragedi Karbala. Menurut Fadhl Darbandi dalam kitab Asrar al-Syahadah Sakinah, dia berkata: “Pada malam Asyura, saya mendengar ayah saya dan para sahabatnya berkata dari belakang tenda, saya diam dan tidak memberi tahu wanita lain. Saya perlahan bergerak maju, saya melihat ayah saya duduk dan teman-temannya mengelilinginya, ayah saya berkata: Anda berpikir bahwa jamaah ini akan berjanji setia kepada saya, tetapi Anda melihat bahwa iblis telah menguasai mereka, kecuali untuk membunuh saya dan teman-teman saya dan menangkap para Ahlulbait.
Para Perempuan Pemberani Ahlulbait (3)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- haryati
Rubab putri ketiga dari seorang pria Kristen yang masuk Islam pada masa Khalifah kedua. Dia telah menjadi istri Imam Husain as, ternyata, dia adalah satu-satunya istri Imam Husain yang datang ke Karbala dengan kafilah Husain dan menjadi saksi dekat dari adegan yang memilukan dan mengejutkan itu.
Peran Perjuangan Perempuan dalam Gerakan Asyura
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Haryati
Sudah lebih seribu tahun peristiwa tragedi Asyura diperingati. Peristiwa kelam dalam dunia Islam di mana di dalamnya terjadi pembantaian terhadap cucu Rasulullah, al-Husain as oleh pasukan Umar bin Saad. Dengan lebih dari dua puluh ribu orang, Imam Husain as beserta pengikut setianya terbantai di padang pasir Karbala, tepat 10 Muharram 61 H atas perintah Yazid bin Muawiyah.
Islam Mengangkat Derajat Perempuan Dalam Panggung Peradaban
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- WabbyChan
Kesimpulannya adalah bahwasannya hingga saat ini masih jelas terlihat perbedaan secara fundamental di kalangan para ahli dalam melihat antara laki-laki dan perempuan. Hal ini membawa implikasi serius atas posisi, fungsi, ekspresi dan ruang aktualialisi diri dari kedua jenis kelamin tersebut.
Islam Mengangkat Derajat Perempuan Dalam Panggung Peradaban (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- WabbyChan
Kesimpulannya adalah bahwasannya hingga saat ini masih jelas terlihat perbedaan secara fundamental di kalangan para ahli dalam melihat antara laki-laki dan perempuan. Hal ini membawa implikasi serius atas posisi, fungsi, ekspresi dan ruang aktualialisi diri dari kedua jenis kelamin tersebut. Namun demikian merupakan kenyataan sejarah bahwa di setiap zaman selalu ada perempuan yang lebih unggul secara intelektual daripada laki-laki, hal ini menegaskan bahwa potensi kecerdasan intelektual tersebut bukanlah kodrat, akan tetapi merupakan dimensi kasbi yang dapat diraih, diupayakan, dan diusahakan melalui pendidikan.
Hikmah Busana Muslimah (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Annisa Eka Nurfitria
Busana Muslimah mempunyai fungsi menegaskan identitas. Dengan busana Muslimah, seorang Muslimah dapat mengidentifikasikan dirinya dengan ajaran-ajaran Islam. Karena identifikasi ini, ia akan terdorong untuk berprilaku sesuai dengan ajaran Islam. Dalam hubungan interpersonal, busana Muslimah akan menyebabkan orang lain mempersepsi pemakainya sebagai wanita Muslimah dan akan memperlakukannya sebagaimana mestinya. Dalam bahasa Al-Qur’an, busana Muslimah dipakai “supaya dikenal” dan “sehingga mereka tidak diganggu.”
Hikmah Busana Muslimah (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Annisa Eka Nurfitria
Busana Muslimah mendorong penggunanya untuk berprilaku yang sesuai dengan citra-diri Muslimah. Busana Muslimah mendefinisikan peran dengan tegas. Ia membantunya dalam role-playing dan menghindari role-confusion. L. Langner menulis bahwa “dengan memakai pakaian seragam kelompok tertentu, seseorang menunjukkan – melalui pakaian seragamnya itu – bahwa ia telah melepaskan haknya untuk bertindak bebas seagai seorang individu dan (sebaliknya) mesti bertindak sesuai dengan dan dalam batas-batas kaidah-kaidah kelompoknya.
Agenda Imprealisme di Balik Gerakan Anti Hijab (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Annisa Eka Nurfitria, Lc
- Sumber:
- ikmalonline
Kritik terhadap feminisme liberal tidaklah semata pada pengelompokkan feminisme gelombang kedua atau gelombang ketiga. Fokusnya adalah kritik pada berbagai akademis yang menekankan perspektif dan agenda feminisme pada isu pemberdayaan berbasis identitas dengan bias liberalisme: semangat untuk merangkul segala aspek yang dirujuk sebagai identitas oleh perempuan, mengusung hak asasi yang melebay-lebaykan aspek kebebasan individu, mengesampingkan dimensi spiritualitas dan mengecam patriarki