Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Nabi Saw Pernah Berduaan dengan Perempuan Non-Muhrim, Percayakah Anda?

1 Pendapat 05.0 / 5

Di dalam beberapa tulisan sebelumnya, salah satu hal yang kami bahas adalah ihwal riwayat yang—dalam tanda kutip—mencoreng nama baik nabi. Bagaimana tidak, sosok Nabi Saw., dengan segenap kesempurnaan dan kemuliaan yang ia miliki, disandingkan dengan hal-hal melenceng, yang menurut akal sehat tak layak dinisbahkan dengan sosok nabi.

Seperti riwayat yang satu ini, di mana Nabi Saw disebut pernah berduaan dengan salah seorang perempuan. Lagi-lagi riwayat semacam ini hadir di salah satu kitab terkenal di kalangan Sunni, yaitu Shahih Bukhari, karya Imam Bukhari, sebuah kitab yang bisa dipertanggungjawabkan validitasnya menurut mereka.

Untuk lebih jelasnya, riwayat tersebut berbunyi sebagai berikut.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ هِشَامٍ، قَالَ: سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِکٍ رَضِیَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: جَاءَتِ امْرَأَةٌ مِنَ الأَنْصَارِ إِلَى النَّبِیِّ صَلَّى اللهُ عَلَیْهِ وَسَلَّمَ فَخَلاَ بِهَا، فَقَالَ: «وَاللَّهِ إِنَّکُنَّ لَأَحَبُّ النَّاسِ إِلَیَّ»

Diberitakan kepada kami dari Muhammad bin Bashar, diberitakan kepada kami dari Undzar, dan diberitakan kepada kami dari Syu’bah, dari Hisyam, dia berkata, “Aku mendengar Anas bin Malik R.A, bahwa dia berkata, ‘Seorang perempuan dari kaum Anshar mendatangi Nabi Saw. Ia pun menyepi (baca: berduaan) dengan perempuan itu dan Nabi pun berkata, ‘Demi Allah, engkau adalah perempuan tercinta bagiku.’” [1]

Riwayat serupa juga terdapat di dalam kitab Shahih Muslim, yang bisa Anda baca dan lihat teks aslinya di urutan teks berikut ini.

Dengan membaca riwayat di atas, sepenuhnya pembaca punya hak untuk menilai, apakah layak seorang nabi berduaan dengan perempuan yang notabene bukan muhrimnya? Wallahu a’lam bi ash-shawab.

[1] Shahih Bukhari, Imam Bukhari, hal, 748, cetakan Maktabah Ar-Rusyad.