Di dalam hadits terdapat pembahasan mengenai waktu dan itu termasuk pembahasan yang penting. Menurut hadits, setiap orang yang berakal harus membagi tiga waktunya untuk tiga hal yaitu waktu ibadah, waktu memenuhi kebutuhan hidup, dan waktu untuk menikmati hal-hal halal yang membuat bahagia. Kemudian ada tambahan dalam waktu ibadah-ibadah wajib yaitu ibadah-ibadah mustahab atau sunah, waktu berdoa, waktu untuk bersilaturahmi, dan waktu untuk bertafakur.

Makna “Teladan Menggunakan”

Masraf (مصرف) yang berarti menggunakan berasal dari Bahasa arab, Masdar mimi dari sarf (صرف) bermakna menghabiskan. Di dalam istilah ilmu ekonomi, masraf bermakna menyediakan harga biaya barang-barang dan pelayanan dengan perantara orang-orang membeli.

Adapun dalam kamus bahasa, teladan bermakna timbangan, neraca, contoh, dan juga cara.

Teladan yanki seseorang atau sesuatu yang menjadi neraca atau contoh untuk orang lain atau sesuatu yang lain.

Maka dari teladan menggunakan yakni penjelasan mengenai neraca-neraca dan cara-cara menggunakan dan apa-apa yang harus dilakukan dan tidak harus dilakukan.

 

Makna Waktu

Zaman (Waktu) merupakan kata dari Bahasa arab yang mana bentuk jamaknya adalah azmanah bermkana waktu baik itu pendek atau panjang.

Zaman dalam istilah filsafat mempunyai definisi yang bermacam-macam. Adapun definisi yang masyhur dikenal, waktu adalah efek yang tidak bisa diukur yang disebabkan oleh gerakan lateral benda.

Adapun definisi waktu menurut ilmu sains adalah waktu merupakan jumlah gerakan posisional dan transien bumi yang diukur dengan garis tengah hari Greenwich yang menjadi jam internasional. Meskipun demikian setiap negara bisa mempunyai waktunya masing-masing.

Adapun menurut pandangan-pandangan baru di dunia sains, Enstein menyatakan bahwa waktu dan tempat merupakan dua hal yang relative dan tidak ada waktu juga tempat yang mutlak. Adapun pengertian zaman menurut umum adalah seperti makna ilmiah di atas. Adapun pengertian zaman dalam makalah ini adalah seperti definisi menurut umum.