Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Mahdawiyah dalam Al-Quran

1 Pendapat 05.0 / 5

Pembahasan tentang Mahdawiyah merupakan salah satu bahasan yang menarik nan istimewa. Tak ayal pembahasan mengenai juru selamat ini seperti magnet yang menyedot perhatian para ulama, para peneliti ataupun para cendikiawan.

Sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya, bahasan mengenai Mahdawiyah, tidak hanya melingkupi satu mazhab atau satu agama saja. Mahdawiyah atau kemunculan juru selamat akhir zaman dibahas atau diteliti dalam lingkup berbagai agama dan mazhab-mazhab dalam Islam.

Sebelumnya kita telah bahas mengenai kemunculan juru selamat yang diberitakan dalam kitab Injil. Kali ini penulis ingin membahas mengenai Mahdawiyah dalam Alquran Al-Karim.

Penjelasan mengenai juru selamat akhir zaman atau dalam agama Islam dikenal dengan Imam Mahdi tidak dijelaskan secara gamblang dalam Al-Quran. Namun terdapat beberapa ayat dalam Alquran yang dinilai dan ditafsirkan berhubungan atau berkaitan dengan kemunculan Imam Mahdi di akhir zaman.

Para Mufassir Syiah mengkategorikan ayat-ayat yang berhubungan dengan konsep Mahdawiyah menjadi dua,

Pertama, ayat yang menggambarkan tentang kemestian adanya Imam atau sang pemberi petunjuk di setiap kaum, seperti yang tercantum dalam Surat Ar-Ra’d ayat 7.

إِنَّمَا أَنْتَ مُنْذِرٌ وَلِكُلِّ قَوْمٍ هَادٍ

..Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk.

Sekaitan dengan ayat diatas Imam Baqir As menafsirkan bahwa di setiap zaman terdapat Imam dari Ahlulbait yang memberi petunjuk pada setiap kaumnya. Sebagaimana yang termaktub dalam kitab Biharul Anwar karya Allamah Majlisi.

…Dari Ibnu Udzainah dan Buraid al-‘Ajali ia berkata: aku berkata pada Abu Ja’far As, (إِنَّمَا أَنْتَ مُنْذِرٌ وَلِكُلِّ قَوْمٍ هَادٍ), Imam berkata: al-Mundzir adalah Rasulullah Saw dan Ali yang memberi petunjuk, dan di setiap zaman terdapat imam dari kami yang memberikan petunjuk pada mereka terhadap apa yang datang pada Rasulullah Saw.[1]

Kedua, ayat yang mengabarkan tentang kekuasaan atau kepemimpinan di muka Bumi yang diserahkan kepada Mustad’afin, orang-orang shaleh, dan beriman. Terdapat beberapa ayat yang menggambarkan hal tersebut. Diantaranya:

وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ

Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh. (Q.S Al-Anbiya: 105)

وَنُرِيدُ أَنْ نَمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الْأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ

Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi). (Q.S Al-Qashash: 5)

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi..(Q.S An-Nur: 55)

Sekaitan dengan ayat terakhir diatas, Syekh At-Thabrasi dalam tafsirnya Majma’ul Bayan menjelaskan bahwa ayat tersebut berkaitan dengan Imam Mahdi dari keluarga Muhammad Saw. Beliau juga menuliskan sebuah riwayat tentang tafsir dari ayat tersebut yang dinukil dari Imam Ali Zainal Abidin As.

…Diriwayatkan dari Al-‘ayasyi yang bersumber dari Ali bin al-Husain As, bahwasannya ia membaca ayat tersebut, dan ia berkata, Demi Allah mereka yang dimaksud adalah Syiah kami, dan itu akan terealisasi berkat seorang laki-laki dari kami, Dia adalah Mahdi umat ini. Dialah yang Rasulullah Saw bersabda, jika usia dunia sudah tidak tersisa lagi kecuali satu hari, Allah SWT akan memanjangkan hari tersebut sampai seseorang dari keluarga ku muncul, namanya seperti namaku, dia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana telah dipenuhi oleh kezaliman.[2]

Itulah mungkin sedikitnya bahasan mengenai Mahdawiyah yang ada dalam Al-Quran Al-Karim. Jika kita teliti dan gali lebih dalam lagi tentunya pembahasan seputar juru selamat ini akan lebih luas lagi.

Wallahu A’lam

[1] AlMajlisi, Muhammad Baqir, Biharul Anwar, Jilid 23 Hal. 5 Cet. Daru Ihya at-Turats al-Arabi

[2] At-Thabrasi, Abu Ali al-Fadl bin al-Hasan, Majma’ul Bayan fi Tafsiril Quran, Juz 7 Hal.239-240 Cet. Darul Ma’rifah