Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Mahdawiyah dalam Kitab-Kitab Hadis Ahlu Sunnah

1 Pendapat 05.0 / 5

Kemunculan seorang juru selamat yang akan memenuhi dunia dengan keadilan di akhir jaman merupakan sebuah kepercayaan dan keyakinan yang dimiliki oleh hampir setiap agama, sebagaimana sebagian diantaranya telah dijelaskan dalam tulisan yang lalu.

Di dalam kepercayaan Islam sosok tersebut disebutkan dalam beberapa riwayat dengan julukan Al-Mahdi atau Imam Mahdi. Oleh sebab itu, pembahasan-pembahasan yang berkaitan dengan sosok tersebutpun sering kali dinisbatkan kepada julukannya itu sehingga dalam bahasa arab diistilahkan dengan Mahdawiyah.

Seperti yang sudah diketahui dari pembahasan-pembahsan sebelumnya, bahwa kepercayaan ini bukanlah sebuah dogma yang tidak memiliki dasar, justru yang lebih mengejutkan adalah perihal ini tidak terbatas hanya pada satu agama melainkan dimiliki oleh hampir setiap agama dalam literaturnya masing-masing.

Secara khusus dalam litarur Islam, hal ini sudah disinggung dalam sumber utama syariatnya yaitu Al-Quran, tidak hanya itu bahkan banyak riwayat yang dapat kita temukan dalam berbagai kitab-kitab hadis yang berbicara seputar persoalan ini. Diantaranya adalah beberapa kitab yang tergolong dalam Kutubus Sittah (enam kitab), sebagai berikut:

Dalam Sunan at-Tirmidzi diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Dunia ini tidak akan berakhir sampai seorang laki-laki dari Ahlulbaitku yang namanya menyamai namaku menguasai Arab.”[1]

Diriwayatkan pula bahwasannya Nabi Saw bersabda: “Akan berkuasa seorang laki-laki dari Ahlulbaitku yang namanya menyamai namaku.” Berkata Ashim: dan aku Abu Shaleh dari Abu Hurairah, berkata: “Seandainya tidak tersisa dari dunia kecuali satu hari, maka sungguh Allah akan memanjangkan hari itu hingga ia (al-Mahdi) berkuasa.”[2]

Sementara itu di dalam Sunan Abi Daud diriwayatkan, Nabi Saw bersabda: “Seandainya tidak tersisa dari dunia kecuali satu hari,-beliau menambahkan dalam perkataannya- maka sungguh Allah akan memanjangkan hari itu -kemudian (para ulama) sepakat- hingga Ia mengutus seorang laki-laki dariku atau dari Ahlulbaitku yang namanya menyamai namaku dan nama ayahnya adalah nama ayahku -beliau menambahkan dalam hadis Fithr- yang akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana (sebelumnya) telah dipenuhi dengan kezaliman dan kejahatan.” Dan dalam hadis Sufyan, Ia berkata: ”Dunia tidak akan binasa atau berakhir sampai seorang laki-laki dari Ahlulbaitku yang namanya menyamai namaku menguasai Arab.”[3]

Senada dengan riwayat sebelumnya, Rasulullah Saw bersabda: “Seandainya tidak tersisa dari waktu (masa) kecuali satu hari, maka sungguh Allah akan mengutus seorang laki-laki dari Ahlulbaitku yang akan memenuhinya dengan keadilan sebagaimana ia telah dipenuhi dengan kezaliman.”[4]

Dari beberapa hadis di atas dapat kita lihat bahwa riwayat tersebut secara jelas menggambarkan kemunculan sosok juru selamat yang akan memenuhi bumi ini dengan keadilan di akhir masa, bahkan hal itu ditegaskan dengan berbagai pernyataan yang menyebutkan bahwa bumi ini atau masa ini tidak akan berakhir sampai kemunculan sosok tersebut, jika tersisa satu hari maka akan dipanjangkan… dst, hal ini seolah menyampaikan pesan pada Mukhatab-nya (orang yang diajak bicara) bahwa kemunculan itu adalah sesuatu yang pasti terjadi dan tidak akan terlewatkan.

Oleh sebab itu kepercayaan ini merupakan sebuah kepercayaan yang memiliki akar yang mendasar dalam literatur Islam, khususnya dalam pembahasan kali ini adalah pada kitab-kitab hadis yang Mu’tabar di kalangan Ahlu Sunnah.

[1] Sunan at-Tirmidzi, Kitab al-Fitan, Bab Ma Ja’a fil Mahdi, no: 2230, hal: 444-445, cet: Darul Hadharah.

[2] Ibid, no: 2231.

[3] Sunan Abi Daud, Kitab al-Mahdi, Bab 4, no: 4282, hal: 468.

[4] Ibid, no: 4283.