Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Mengingkari Kemunculan Imam Mahdi, Mengingkari Apa yang Diturunkan kepada Nabi Muhammad

1 Pendapat 05.0 / 5

Pada beberapa pembahasan sebelumnya telah dibicarakan bahwa hadits seputar Mahdawiyah atau sosok Imam Mahdi merupakan hadits yang mutawatir di mana dimuat dalam banyak riwayat.

Dan telah disebutkan juga bahwa beberapa ulama membuat pernyataan bahwa mengingkari Mahdawiyah atau sosok Imam Mahdi As dapat menggiring seseorang kepada kekafiran sebagaimana diungkapkan oleh AlBani dan Ibn Baz.

Pada tulisan kali ini akan diajukan sebuah hadits yang dapat membenarkan apa yang diungkapkan oleh kedua tokoh di atas. Hal tersebut sebagaimana termaktub di dalam kitab al-Tashrih Bi Ma Tawatara Fi Nuzul al-Masih:

“dari Jabir bin Abdullah al-Anshari Ra, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: barang siapa mengingkari kemunculan al-Mahdi maka ia telah mengingkari apa yang diturunkan terhadap Muhammad Saw, dan barang siapa yang mengingkari turunnya Isa As sungguh ia telah kafir, dan barang siapa yang mengingkari kemunculan Dajjal maka ia telah Kafir, dan barang siapa tidak meyakini qadar baik dan buruk bersumber dari Allah Swt, sungguh ia telah kafir. Karena Jibril telah mengabarkan kepadaku bahwa Allah Swt berfirman: barang siapa yang tidak mengimani qadar baik dan buruk bersumber dari Allah Swt, maka hendaklah ia mencari tuhan selain Aku.[1]”

Dalam riwayat di atas disebutkan bahwa tidak meyakini kemunculan Imam Mahdi As dan beberapa sosok lainnya seperti Dajjal dan Isa ibn Maryam yang merupakan rangkain dari peristiwa akhir zaman, menjadikan seseorang masuk kedalam golongan orang kafir.

Atas dasar ini pernyataan sebagian tokoh atas kekafiran seseorang yang tidak meyakini Imam Mahdi As, bukan hanya didasari oleh pengingkaran terhadap riwayat mutawatir, akan tetapi juga ditopang oleh matan dan pesan riwayat di atas.   

[1] Al-Kasymiri Hindi, Muhammad Anwar Syah, al-Tashrih Bi Ma Tawatara Fi Nuzul al-Masih, hal: 242, cet: Maktabah al-Mathbuat al-Islamiah, Halab, 1992 M/ 1414 H, ke lima.