Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Falsafah Doa Menurut Ayatullah Makarim Shirazi (Part 3)

1 Pendapat 05.0 / 5

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas falasafah berdoa menurut Ayatullah Makarim Shirazi. Beliau adalah seorang ulama yang telah sampai pada derajat Mujtahid dan juga beliau telah berhasil menulis sebuah kitab tafsir bernama al-Amtsal bersama timnya.

Doa Mendidik Manusia

Ketika seorang insan berdoa maka ia sedang bertawasul ke sisi Allah swt dan ia menyebut nama-nama baik dan Asmaul Husna-Nya.

Suatu ketika Imam Ali bin Abi Thalib ra menjawab sebuah pertanyaan seseorang pria yang menyatakan mengapa doanya tidak diijabah. Beliau berkata, “Bagaimana engkau inginkan doamu diijabah dalam keadaan engkau sendiri yang membuatnya begitu. Ubahlah amalanmu! Bersihkanlah jiwamu, jalankanlah amr maaruf dan nahy munkar, pada saat itu Allah swt akan menijabah doamu.” Hal ini bisa dikatakan bahwa doa mampu mendidik kepribadian seseorang.

Terdapat sebuah hadits dari baginda Nabi Muhammad saw yang begitu sangat indah mengenai doa mampu mendidik manusia. Beliau bersabda, “Perbaiki pekerjaanmu (Yakni jangan mencari rezeki dari jalan haram) maka doa-doamu akan terijabah; Itu semua karena satu suap makanan haram akan membuat doa-doamu tak terijabah selama 40 hari.” (Biharul Anwar, jild 90, hal 377)

Sebagian orang bekerja dengan cara yang dilarang dan diharamkan oleh agama. Misalnya mereka berdagang dengan riba, judi, menzailimi, tidak membayar zakat harta, tidak membayar khums, namun dengan percaya diri mereka ingin doa-doa mereka diijabah.

Dari sabda Baginda Nabi Muhammad saw, kita melihat bahwasanya doa bisa menjadi amal yang mendidik manusia. Yakni dengan doa mendidik manusia untuk meninggalkan hal-hal haram dan dilarang oleh agama dan hanya mengerjakan perbuatan dan pekerjaan yang dihalalkan oleh agama.

Suatu saat Baginda Nabi Muhammad saw menjawab pertanyaan seseorang tentang Asma Adzam (Nama-Nama Yang Agung). Baginda Nabi Muhammad saw menjawab, “Setiap Nama Allah swt merupakan Asma Adzam. Kosongkan hatimu selain Nama-Nama Allah swt. Sebutlah setiap Nama-Nama Allah maka itu adalah Asma Adzam.” (Biharul Anwar, jild 30, hal 322)

Dengan hal ini kita mengetahui bahwa jangan berpikir bahwasanya ketika kita menyebut Nama-Nama Agung Allah swt maka setiap kesulitan kita akan musnah namun yang paling pertama harus diperbaiki adalah keadaan jiwa dan hati kita. Yakni kita diajarkan untuk membersihkan jiwa dan hati kita terlebih dahulu sebelum berdoa.