Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Akar Pemikiran Wahabi pada Ibnu Taymiyah

1 Pendapat 05.0 / 5

Ulama berikutnya yang memiliki pemikiran persis seperti kelompok Wahabi ialah Taqiyuddin Ahmad bin Abdul Halim bin Taymiyah atau dikenal dengan nama Ibnu Taimiyah.

Ulama yang wafat tahun 728 H ini dianggap sebagai pelopor utama dalam pemikiran kelompok Wahabi. Banyak sekali pemikiran-pemikiran kelompok Wahabi ini berasal atau diambil dari pemikirannya Ibnu Taymiyah, seperti pandangan bahwa Allah Swt memiliki anggota badan (Tajsim), pengkafiran atau pemurtadan terhadap kelompok lain yang tidak sefaham dengan pemahamannya (Takfir) dan banyak lainnya.

Kali ini, kita akan sajikan satu pandangan dari Ibnu Taimiyah mengenai pemurtadan kelompok lain yang tidak sefaham dengannya.

Dalam kitabnya Majmuatul Fatawa, Ibnu Taymiyah dengan jelas mengatakan bahwa mereka yang bermazhab Syafi’i dalam Syariat dan berakidahkan Asy’ari adalah orang-orang yang telah murtad.

Maka sesiapa yang mengatakan: aku adalah orang yang bermazhab Syafi’i dalam hal Syariat dan Asy’ari dalam akidah, kita katakan padanya: ini termasuk hal yang bertentangan, tidak, bahkan ini termasuk pemurtadan.[1]

Keterangan di atas menunjukkan bahwa menurut Ibnu Taimiyah mereka yang bermazhabkan Syafi’i dalam hal fikih dan Asy’ari dalam hal akidah telah melakukan pemurtadan, dan menurutnya hal tersebut merupakan sesuatu yang berlawanan.

Pemikiran pemurtadan atau pengkafiran kelompok lain seperti ini juga ada dalam pandangan Muhammad bin Abdul Wahhab. Hal ini pernah dibahas di tulisan sebelumnya dimana ulama yang sezaman dengannya menceritakan bahwa pemimpin kelompok Wahabi ini mengkafirkan siapa saja yang berbeda dengannya bahkan menghalalkan darahnya dan ia hanya memperhatikan perkataan Ibnu Taymiyah atau muridnya Ibnul Qayyim.

Wallahu A’lam

[1] Ibnu Taymiyah, Taqiyuddin Ahmad, Majmuatul Fatawa Juz 4 Hal. 106 Cet. Darul Wafa li Thaba’ah Wa An-Nasyr wa At-Tauzi’ – Mesir