Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Ini Alasan Al-Quran Nasihatkan Orangtua untuk Sayangi Anak

0 Pendapat 00.0 / 5

Al-Quran selain mengandung ayat-ayat fiqih dan aqidah juga terdapat cerita-cerita di dalamnya. Yakni Allah swt dalam al-Quran menggunakan cerita untuk memberikan hidayah pada umat manusia. Salah satu cerita yang dimuat dalam al-Quran adalah cerita Nabi Yusuf as.

Dalam salah satu bagian dari perjalanan hidup Nabi Yusuf as diceritakan bahwa beliau pernah mengunjungi Mesir. Tepatnya setelah beliau diagkat dari sumur oleh para saudagar yang hendak berkunjung ke Mesir. Setibanya di sana, saudagar yang menolongnya, menjual Yusuf pada seorang pembesar Mesir. Setelah itu Yusuf tinggal bersama pembesar Mesir tersebut.

Namun ada yang menarik dari ucapan pembesar Mesir tersebut ketika membeli Yusuf. Ucapannya dinukil dalam al-Quran. Hal ini menunjukan bahwa perkataan sang pembesar tersebut mempunyai poin-poin yang mesti diteliti yang mana apabila diketahui akan menjadi poin hidayah untuk manusia.

“Dan orang Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya:” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikian pulalah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takbir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya. (Surah Yusuf, ayat 21)

Dari ayat di atas, kita bisa memahami bahwa jika kita ingin mempunyai anak-anak yang bermanfaat baik di dunia dan akhirat maka kita harus memberikan kepadanya tempat dan pelayanan yang baik. Yakni kita harus memuliakan anak-anak kita namun jangan sampai memanjakannya.

Contoh dari memuliakan anak adalah dengan memberikan makanan yang halalan toyyibah pada mereka. Janganlah sesekali memberikan makanan yang dihasilkan dari kantong haram pada anak-anak. Ketika kita memberikan makanan pada anak dari kantong haram maka sama saja kita tidak memuliakan anak-anak kita. Malah sebaliknya kita telah menghinakannya. Karena dengan kata lain kita telah menyamakan anak-anak kita dengan pencuri.

Maka dari itu jika kita ingin anak-anak kita menjadi orang-orang yang bisa memberikan manfaat pada kita dan masyarakat sekitar maka muliakanlah anak-anak kita. Seperti yang dilakukan Pembesar Mesir pada Nabi Yusuf.