Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Pentingnya Orangtua Bermain dengan Anak-anak dalam Agama Islam

1 Pendapat 05.0 / 5

Para orangtua hendaknya meluangkan waktu untuk bermain dengan anak-anak mereka walaupun mereka sibuk. Pasalnya hal ini pun dicontohkan oleh Baginda Nabi Muhammad saw kepada cucu-cucu beliau.

Dalam buku Huquqe Parzandon dar Maktabe Ahlul Bait as (hal 94) disebutkan bahwa bermain dengan anak adalah salah satu cara orangtua menunjukkan cinta dan kasih sayangnya pada anak.

Bukan hanya bermain dengan anak namun menyediakan alat-alat permainan yang sesuai dengan usia anak juga termasuk dari hal menunjukkan rasa cinta ini. Dalam buku ini juga dikatakan bahwa selayaknya para orangtua menanggapi positif tatkala anak ingin mengajak mereka bermain.

Dalam kata lain bahwa hendaknya orangtua menunjukan ketertarikannya untuk bermain serta mengikutinya ketika anak-anak mengajak mereka untuk ikut dalam permainan.

Itu semua karena ketika orangtua ikut serta bermain, walaupun itu sedikit, akan ada pengaruh yang baik untuk anak. Yaitu, bermain selain sesuatu yang menggembirakan bagi anak-anak juga bisa menumbuh-kembangkan potensi-potensi dan kelembutan yang ada pada diri mereka. Dan bermain ketika dengan peraturan-peraturan yang sehat bisa dan mampu mengembangkan kekuatan berpikir anak-anak.

Selain itu hal ini juga dicontohkan oleh Maksumin as, khususnya Nabi saw. Dinukil dalam kitab Mustadrakul Wasail (jild 15; hal 176) dan Biharul Anwar (jild 43; hal 271), bahwa seseorang bernama Y’ali ‘Aamiri beranjak dari majelis Rasul saw untuk menghadiri sebuah pertemuan. Kemudian, ia melihat Imam Husein as (waktu anak-anak) sedang bermain dengan anak-anak yang lain. Tidak lama setelah itu, Nabi saw dan para sahabat juga beranjak dari menjelis tersebut dan ketika Nabi saw melihat Husein as, beliau berpisah dari para sahabat dan pergi ke arah Husein as sembari merentangkan tangan beliau dan terus memeluknya.

Imam Husein as pun lari lari kecil kesana-kemari dengan gembira dan Nabi saw pun mengejarnya dan akhirnya memeluknya. Sesudah itu Nabi saw meletakkan salah satu tangan Imam di dagu beliau dan satu lagi di leher beliau dan menciumnya.”

Dari hadits di atas kita memahami bahwasanya Baginda Nabi Muhammad saw sering bermain dengan anak-anak kecil. Beliau menunjukan kasih sayangnya dengan memeluk cucu cucunya dan juga ikut bermain dengan mereka. Hal ini sangatlah penting untuk dicontoh oleh para orangtua. Hendaknya sesibuk apapun orangtua, mereka harus menyempatkan diri mereka untuk bermain dengan anak-anaknya. Karena dunia anak adalah dunia bermain.