Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Ilmu Ma'arif Islam Imam Ali Alhadi

1 Pendapat 05.0 / 5

Orisinalitas Alquran dalam Pandanngan Imam Hadi as

Diantara penyimpangan mendasar komunitas Syiah Ghulat yang menjadi penyebab meruncingnya hubungan Syiah dengan mazhab Islam lainnya, adalah adanya keyakinan akan perubahan yang terjadi dalam Alquran. Bahwa Alquran di sisi umat Islam sudah tidak orisinil lagi, dan telah terjadi penyimpangan dan perubahan didalamnya. Dalam kitab-kitab Ahlusunah sendiri terdapat sejumlah riwayat yang mengindikasikan pembenaran telah terjadinya perubahan di dalam Alquran. Dalam menghadapi penyimpangan akidah tersebut, Imam-imam Syiah, khususnya Imam Hadi as sendiri telah memberikan bantahan-bantahan dan dalil-dalil yang kuat mengenai kebatilan pandangan tersebut. Imam Hadi as memiliki risalah yang secara terperinci menegaskan akan orisinalitas Alquran yang diriwayatkan oleh Ibn Syu'ba Harrani. Ia menyebutkan bahwa keutuhan Alquran menjadi tolok ukur kebenaran atau tidaknya sebuah hadis yang mengatasnamakan Nabi saw atau Maksumin as. Alquran pun dalam penjelasan Imam Hadi as adalah satu-satunya kitab yang diterima oleh semua kelompok Islam, sehingga apa yang terkandung didalam Alquran bisa menjadi penyelesai masalah jika terjadi perbedaan pandangan di tengah-tengah umat Islam.

Diriwayatkan oleh 'Ayyasyi yang berkata, "Abu Ja'far dan Abu Abdillah as pernah berkata, tidak bersumber dari kami, kecuali apa-apa yang sesuai dengan Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya."
Imam Hadi as dan Masalah Alquran sebagai Makhluk

Salah satu persoalan pelik yang menimpa dunia Islam Sunni diawal kurun ketiga yang menyebabkan munculnya berbagai kelompok adalah perbedaan pendapat mengenai Huduts dan Qidamnya Alquran, menyoal apakah Alquran itu makhluk atau bukan. Umat Syiah dengan petunjuk Aimmah as dalam perdebatan ini diminta diam dan tidak turut campur. Dalam salah satu surat yang ditujukan kepada salah seorang Syiahnya, Imam Hadi as memerintahkan agar dalam masalah ini jangan mengeluarkan pendapat apapun dan jangan berpihak pada satupun pandangan, baik itu pendapat yang menyebutkan Alquran itu makhluk atau yang menyebutnya bukan makhluk.

Perintah Imam Hadi as tersebut atas pengikutnya, agar mereka tidak terjebak pada perselisihan antara kelompok Ahlusunah yang dapat menimbulkan kerugian pada mereka.

Ilmu Kalam

Perbedaan pendapat yang muncul ditengah-tengah komunitas Syiah, menyulitkan langkah dakwah Ahlulbait as. Umat Syiah disejumlah wilayah terpecah-pecah menjadi beberapa kelompok. Terlebih lagi, permusuhan dari kelompok diluar Syiah, merupakan faktor-faktor penyebab melemahnya umat Syiah. Diriwayatkan perselisihan dikalangan Syiah meruncing dengan terbentuknya kelompok-kelompok yang menisbatkan diri dengan sahabat-sahabat Imam Shadiq as, seperti Zurarah bin A'yan, Ammar Shabathi dan Ibnu Abi Ya'fur dengan menamakan kelompok mereka dengan sebutan Zurariyah, Ammariyah dan Ya'furiyah.

Kehadiran Aimmah as menjadi penengah dikalangan Syiah atas berbagai ikhtilaf yang terdapat diantara mereka, dengan memberikan jawaban atas syubhat-syubhat yang muncul. Diantara perbedaan pendapat yang sering muncul adalah dalam bahasan kalam, seperti mengenai Tasybih dan Tanzih. Ketika kedua perbedaan pendapat tersebut muncul, Aimmah as menegaskan akan kebenaran tanzih. Perbedaan pendapat antara Hisyam bin Hakam dan Hisyam bin Salim dalam masalah Tasybih dan Tanzih menyebabkan merebaknya perselisihan dikalangan Syiah, sehingga Aimmah as pun turun tangan untuk menyelesaikan dengan memberikan jawaban-jawaban dan pendapat-pendapatnya. Dalam masalah ini lebih dari 21 riwayat yang secara detail dan terperinci yang dinukilkan dari Imam Hadi as yang memberikan ketegasan dan penekanan akan masalah tanzih.

Masalah akidah Syiah berkenaan dengan Jabr dan Ikhtiyar, juga mendapat penjelasan terperinci dari Imam Hadi as. Berdasarkan ayat Alquran dan syarah (penjelasan) dari hadis "لا جبر و لا تفویض بل امر بین الأمرین‌" yang dinukil dari Imam Shadiq as, Imam Hadi as memberi penjelasan dan pendapat mengenai keyakinan mazhab Syiah akan masalah Jabr dan Tafwidh ini. Bahkan dari semua riwayat yang dinukilkan dari Imam Hadi as mayoritas didominasi oleh hadis-hadis yang berkenaan dengan masalah Jabr dan Tafwidh.

Doa'dan Ziarah

Dari Imam Hadi as juga diriwayatkan sejumlah doa dan bacaan ziarah yang memuat pesan-pesan tarbiyah dan ilmu-ilmu yang mendalam mengenai ma'arif Islam. Kandungan doa-doa tersebut selain memuat lantunan pengharapan dan hajat yang ditujukan kepada Allah swt, juga memuat kutipan-kutipan mengenai pesan-pesan politik dan sosial, yang memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan politik dan sosial umat Islam Syiah. Ia menyampaikan pemahaman yang khusus kepada para pengikutnya secara sistematis, contohnya adalah doa Ziarah Ghadiriyah yang secara langsung dijelaskan oleh Imam as.

Ziarah Jami'ah Kabirah

Ziarah Jami'ah Kabirah tidak hanya berisikan lantunan bahasa yang indah dan puitis namun juga mengandung ma'arif Islam yang sangat luas, sehingga memiliki kedudukan yang tinggi dan perhatian yang besar dari umat Syiah. Ziarah ini diajarkan oleh Imam Hadi as atas permintaan para Syiahnya.