Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Bertafakur Sesaat Lebih Utama dari Beribadah Selama Setahun (2)

0 Pendapat 00.0 / 5

Alquran al-Karim meminta kita untuk berpikir, dan bahkan Alquran al-Karim sangat menekankan sekali tentang hal ini, “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS. al-Ahzab: 41-42)

Dari Abi Abdillah a.s. yang berkata: “Tidak ada sesuatu pun kecuali baginya ada batas tempat dia berhenti kecuali zikir. Karena sesungguhnya bagi zikir tidak ada batas dan tempat berhenti. Allah Swt telah mewajibkan beberapa kewajiban, yang manakala seseorang telah melaksanakannya maka itulah batasnya. Adapun batas puasa Ramadhan ialah manakala seseorang telah melaksanakannya maka itulah batasnya. Adapun batas ibadah haji ialah manakala seseorang telah menunaikannya maka itulah batasnya. Kecuali zikir kepada Allah, karena Allah Swt tidak ridha dengan zikir yang sedikit dan Allah juga tidak menetapkan batas tempat berhentinya.”

Kemudian Abi Abdillah a.s. membacakan ayat ini: “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (Ushul al-Kafi, jil. 4, Bab Zikir kepada Allah yang Banyak)

Bagian lain yang perlu mendapat perhatian ialah, bahwa tujuan dari semua ibadah sebagaimana yang dikehendaki Alquran ialah mencapai derajat zikir. Yaitu sampai kepada maqam tafakur. Jika salat merupakan percakapan dengan Allah Swt, yang bertujuan agar sampai kepada peringkat pikir dan zikir, dan demikian juga halnya dengan puasa bulan Ramadhan. Ibadah fisik, ibadah finansial dan ibadah hati, semuanya diperintahkan kepada manusia dengan tujuan supaya manusia sampai kepada peringkat pikir dan peringkat zikir.

Allah Swt berfirman dalam surah Thaha: “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat-Ku.” (QS. Thaha: 14)

Kata-kata “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, ada Tuhan selain Aku” artinya ialah, wahai manusia, hancurkanlah berhala; wahai manusia, janganlah Anda mengikuti hawa nafsu, janganlah kamu mengikuti setan, wahai manusia, janganlah kamu mengerjakan dosa di dalam hidup ini, kerjakanlah salat dan puasa, tunaikanlah khumus dan zakat, pergilah melaksanakan ibadah haji dan jihad, lakukanlah amar makruf dan nahi munkar, dan jadilah kamu orang yang ber-tawalli dan ber-tabarri.

Kenapa semua ini diperintahkan, “…dan dirikanlah salat untuk mengingat-Ku”, semua ini diperintahkan supaya manusia sampai kepada peringkat zikir dan peringkat pikir. Oleh karena itu, yang menjadi topik pembahasan hari ini ialah bahwa keutamaan yang penting bagi manusia, yang mana keutamaan-keutamaan lainnya bergantung kepadanya, dan yang karenanya diwajibkan seluruh ibadah, ialah berpikir dan bertafakur.