Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Mari, Membuat Hidup Lebih Baik (1)

0 Pendapat 00.0 / 5

Kehidupan yang lebih baik adalah dambaan semua manusia, tetapi perlu dicatat bahwa sebuah kehidupan yang baik bukanlah seperti tamu yang tak diundang yang mengetuk pintu dan masuk secara tiba-tiba, namun kehidupan yang baik harus dibangun.

Dalam program “Mari, Membuat Hidup Lebih Baik”, kita bergerak selangkah demi selangkah untuk mengenal berbagai keterampilan hidup. Keterampilan individu dan sosial yang mengubah kualitas hidup kita. Kita sepakat bahwa kita harus memulai gerakan serta menghindari stagnasi, kemalasan, dan buang-buang waktu.

Kata kunci ini tidak boleh dilupakan, “Hidup kita tidak akan berkualitas sampai kita meningkatkan kompetensi diri kita.” Keterampilan hidup akan meningkatkan daya adaptasi individu, seseorang dapat menerima tanggung jawab sosial dan individual kehidupan dengan lebih baik, mengekspresikan kemampuannya, dan menghindari kerugian yang disebabkan oleh ketidakmampuan untuk memecahkan masalah.

Pertama-tama kita harus membekali diri kita dengan keterampilan “berpikir yang benar.” Ketahuilah bahwa pengalaman, belajar, mengambil pelajaran dari orang lain, berkonsultasi dengan orang lain, dan lain-lain, akan memperluas pikiran kita dan meningkatkan kekuatan berpikir kita.

Marilah kita menemukan rahasia keberadaan kita di dunia ini dengan berpikir tentang diri kita, mengenali diri kita, mengetahui alam dan lingkungan kita, dan mengenal Tuhan Yang Maha Kuasa. Kemudian mari kita tanyakan pada diri kita sendiri, “Untuk tugas dan tanggung jawab apa Tuhan menciptakan saya?”

Untuk menjadi lebih baik, kita perlu melihat diri kita yang sebenarnya lewat sebuah cermin yang bersih. Sadar diri adalah sebuah kemampuan untuk mengenali kekuatan dan kelemahan setiap orang. Jika setiap individu dapat memperoleh gambaran realistis tentang dirinya serta mengetahui kebutuhan dan keinginannya dengan baik, maka ia dapat mengenali hak-hak individu dan sosial serta tanggung jawab individu dan sosialnya.

Jadi lewat cermin dalam diri kita, marilah kita berkaca tentang kemampuan, kelemahan, bakat, dan kekurangan kita, dan kemudian membuat daftar yang jelas tentang bakat dan kemampuan kita serta kelemahan dan kekurangan kita.

Pertimbangkan juga fasilitas yang kita miliki dan terakhir buatlah daftar tentang target-target yang ingin kita capai. Kita harus menetapkan tujuan kita berdasarkan kebutuhan dan sumber daya kita serta berdasarkan cita-cita dan keinginan kita dalam hidup. Penetapan tujuan adalah salah satu kunci untuk membuat hidup kita lebih baik.

Hidup tanpa tujuan tidak akan berarti alias sia-sia belaka. Ini seperti duduk di sebuah rawa atau berdiri di ujung gang buntu. Tentu saja tujuan kita juga harus realistis dan bukan khayalan. Jika kita menetapkan tujuan berdasarkan bakat dan kemampuan kita, kita akan semakin dekat untuk mencapai tujuan tersebut.

Ketika tujuan sudah tercapai bahkan yang kecil sekalipun, ia akan terlihat seperti kemenangan besar. Seolah-olah bunga mawar telah mekar di dalam diri kita dan aroma wanginya menyebarkan harapan ke dalam relung hati kita.

Setelah mengenali kelebihan dan kekurangan dalam hidup kita serta menetapkan tujuan, maka ada hal lain yang sangat penting yaitu manajemen waktu. Manajemen waktu berarti tidak menyia-nyiakan kesempatan, waktu, hari, bulan, dan tahun, dan bahkan menghargai setiap menit, detik, dan momen!

Menghargai waktu adalah pencapaian terbesar manusia, dan mereka dapat mencapai tujuan-tujuan besar dengan memanfaatkannya. Manajemen waktu adalah salah satu masalah terpenting, terutama di era dengan perubahan begitu cepat dan teknologi.

Agama Islam, kitab suci al-Quran, Rasulullah Saw, Imam Ali as, dan para imam maksum lainnya telah menjelaskan tentang pentingnya waktu dan tidak menyia-nyiakannya. Seperti penjelasan al-Quran tentang bulan dan musim dalam setahun. “Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah! Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia…” (QS. Al-Baqarah, ayat 189)

Bersambung ...