Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Dua sunnah Halal bi Halal

1 Pendapat 05.0 / 5

Terdapat banyak sunnah-sunnah yang terdapat di sekitar kita, tetapi kadang-kadang tidak kita perhatikan. Dan karena tidak perhatiannya kita terhadap sunah ini, maka sunnah ini lama kelamaan kita tinggalkan.

Salah satu sunnah yang mulia dan terdapat di Indonesia, dan jarang kita jumpai di negara lain adalah sunnah “Halal bi Halal”. Apabila kita tidak memiliki perhatian terhadap sunnah ini, maka generasi setelah kita, mungkin tidak akan mengenal sunnah ini.

Ada dua hal yang penting kita perhatikan dalam Halal bi Halal ini. Yang pertama adalah saling memaafkan dan kedua adalah silaturahim.

Dalam sebuah riwayat yang terkenal dari Rasulullah Saw, “pahala yang paling cepat datang adalah pahala silaturahmi.” Riwayat lain, mengatakan, “Barangsiapa yang memutus tali silaturahmi maka sesungguhnya dia tidak memiliki iman kepada Allah Swt.”

Adapula riwayat dari Imam Sajjad, bahwa ada dua langkah yang sangat dicintai oleh Allah Swt. Yang pertama adalah langkah orang yang pergi berjihad di jalan Allah Swt dan kedua adalah langkah orang yang pergi silaturahmi.

Ketahuilah bahwa dua jejak langkah yang paling dicintai oleh Allah Swt, adalah dua jenis langkah tersebut. Dan pahala orang yang melangkah untuk silaturahmi adalah sama dengan langkah orang yang berjihad di jalan Allah Swt.

Dalam riwayat lain, disebutkan bahwa silaturahmi akan menambah panjang usia orang yang melakukannya. Riwayat dari Imam Ridha, ada seorang yang umurnya tersisa tiga tahun. Namun karena ia rajin bersilaturahmi, maka umurnya ditambah sepuluh kali lipat menjadi tiga puluh tahun.

Imam Ali as. mengatakan bahwa barangsiapa yang menyambung tali silaturahmi kepada sesama, maka Allah akan menyambungkan (tali silaturahmi) diri kepadanya. Dan barangsiapa memutus silaturahmi, maka Allah Swt juga akan memutus (silaturahmi) diri kepadanya.

Silaturahmi adalah hal yang sangat penting. Karenanya, kita harus mengajak anak didik untuk menyambung silaturahmi kepada saudara dan kawan-kawan kita. Kita juga sangat menyayangkan kepada orang-orang yang memutus tali silaturahmi kepada seseorang karena satu hal yang sangat sepele.

Jika kita ingin Allah Swt memaafkan kesalahan-kesalahan kita, maka kita harus dengan lapang dada juga memaafkan kesalahan-kesalahan sesama kita. Akhlak Alhlulbait yang sangat baik kita teladani, adalah bahwa para Imam Ahlulbait memaafkan orang-orang yang bahkan mendholimi dan mengambil hak-hak mereka.

Saya berharap kita mengambil dua keputusan malam ini. Pertama, jangan pernah kita memutus tali silaturahmi kepada siapapun. Karena saat ini, dengan segala kemudahan fasilitas, kita dapat melakukan silaturahmi meskipun hanya dengan handphone kita. Kedua, kita harus melupakan dan memaafkan kesalahan orang lain, supaya Allah Swt juga dapat memaafkan kesalahan-kesalahan kita.