Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Jalan Menuju Cahaya: Surat al-Hashr 1-2

1 Pendapat 05.0 / 5


سورة الحشر

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

سَبَّحَ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (1) هُوَ الَّذِي أَخْرَجَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ مِنْ دِيَارِهِمْ لِأَوَّلِ الْحَشْرِ مَا ظَنَنْتُمْ أَنْ يَخْرُجُوا وَظَنُّوا أَنَّهُمْ مَانِعَتُهُمْ حُصُونُهُمْ مِنَ اللَّهِ فَأَتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ حَيْثُ لَمْ يَحْتَسِبُوا وَقَذَفَ فِي قُلُوبِهِمُ الرُّعْبَ يُخْرِبُونَ بُيُوتَهُمْ بِأَيْدِيهِمْ وَأَيْدِي الْمُؤْمِنِينَ فَاعْتَبِرُوا يَا أُولِي الْأَبْصَارِ (2)

 

Telah bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan bumi; dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (59: 1)

 

Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran yang pertama. Kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar dan merekapun yakin, bahwa benteng-benteng mereka dapat mempertahankan mereka dari (siksa) Allah; maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah melemparkan ketakutan dalam hati mereka; mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai wawasan. (59: 2)

 

Surat al-Hashr diturunkan di Madinah dan terdiri dari 24 ayat. Ayat-ayat Surat al-Hashr lebih banyak berbicara mengenai kerja sama orang-orang munafik dengan Yahudi Madinah untuk melancarkan konspirasi terhadap umat Muslim. Namun menurut ayat-ayat ini, rencana mereka gagal, dan mereka malah menuai kehinaan dan kekalahan.

 

Surat ini diawali dengan tasbih dan pujian kepada Tuhan, serta menekankan dua sifat Tuhan, agung dan murah hati (عزیز) dan bijaksana (حکیم), yang menunjukkan kemenangan kehendak Tuhan atas rencana musuh, sebagaimana disyaratkan oleh ilmu dan hikmah-Nya yang luas.

 

Berdasarkan bukti sejarah, ada tiga kabilah Yahudi yang hidup di Madinah dan sekitaranya: Yahudi Bani Nadhir, Bani Quraizhah dan Bani Qainuqa. Setelah hijrah ke Madinah, Rasulullah Saw menandatangani perjanjian damai dan tidak saling serang dengan mereka atau dikenal dengan Piagam Madinah. Namun setelah perang Badr dan Uhud, sejumlah dari orang Yahudi ini melancarkan konspirasi dan diam-diam menjalin perjanjian dengan orang Musyrik Mekah melawan umat Muslim, dan dalam kesempatan yang tepat, mereka akan memberi pukulan telak terhadap umat Muslim.

 

Rasulullah Saw mendapat wahyu yang dibawa Jibril dan mengetahui pelanggaran perjanjian oleh orang Yahudi. Kemudian Rasulullah memerintahkan muslimin untuk bersiap-siap melawan Yahudi Bani Nadhir. Kabilah Yahudi ini berlindung di benteng mereka di sekitar Madinah, tapi Muslimin mengepung benteng mereka. Suku Yahudi ini kemudian ketakutan dan akhirnya menyerah. Dengan demikian perang ini berakhir tanpa pertumpahan darah.

 

Dari dua ayat tadi terdapat empat pelajaran penting yang dapat dipetik:

1.Dunia yang diciptakan berdasarkan kekuasaan dan kebijaksanaan Tuhan, senantiasa mensucikan penciptanya dari segala kelemahan, ketidakmampuan dan kecacatan.

2. Jika kita adalah hamba Tuhan, maka pertolongan Tuhan akan diturunkan tepat waktu, dan konspirasi musuh akan dipatahkan.

3. Musuh yang melanggar janji harus dihadapi dengan tegas, supaya mereka tidak mengulang pelanggarannya, serta tidak menusuk muslimin dari belakang.

4. Dalam menghadapi musuh, jangan terkecoh dengan kekuatan, peralatan dan fasilitas materi mereka. Melangkahlah dengan iman kepada Tuhan dan bertawakallah dengan bantuan-Nya.