Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Sejarah dan Masa Depan Orang Yahudi Menurut Al-Quran (2)

1 Pendapat 05.0 / 5

Janji Ilahi untuk Menundukkan Mereka Secara Permanen

Allah Swt berfirman: “Ketika Tuhanmu menyetujui untuk mengutus kepada mereka orang yang menawarkan kepada mereka azab yang buruk sampai hari Kiamat, sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat menghitung, dan juga Dia Maha Mengampuni dan Mengasihi. Kami pisah-pisahkan (kedudukan) mereka di bumi (menjadi) beberapa bangsa; ada di antara mereka orang-orang salih, dan ada pula yang tidak demikian. Kami uji mereka dengan kebaikan dan keburukan supaya mereka (insaf) kembali.” (QS. al-A’raf: 167-168)

Arti dari ayat-ayat di atas adalah bahwa Allah telah menetapkan bahwa Dia akan menundukkan orang-orang Yahudi melalui hukuman yang buruk yang akan terus berlanjut hingga hari Kiamat. Hukuman tersebut akan cepat datang, namun Allah juga Maha Pengampun dan Pemurah. Allah telah memecah-belahkan mereka di bumi menjadi beberapa kelompok, termasuk orang-orang yang benar-benar saleh dan yang tidak. Mereka diuji dengan baik dan buruk untuk memberi kesempatan kepada mereka untuk bertobat.

Sejarah telah menjadi saksi pelaksanaan janji Allah ini terhadap orang Yahudi, kecuali pada masa nabi-nabi seperti Musa, Yosua, Daud, dan Sulaiman as. Di luar periode tersebut, orang-orang Yahudi telah ditundukkan oleh berbagai bangsa dan mengalami berbagai cobaan.

Meskipun sebagian mungkin berpendapat bahwa dalam beberapa dekade terakhir, orang-orang Yahudi tidak pernah ditundukkan atau menerima hukuman yang buruk, khususnya dalam hubungan dengan Muslim Palestina, hal ini dapat dijelaskan dengan fakta bahwa zaman ini adalah pengecualian bagi mereka. Zaman ini adalah masa pengembalian dominasi dan kebanggaan mereka, sebagaimana yang dijanjikan dalam firman Allah.

Dalam hadis-hadis suci dari para Imam Ahlulbait, disebutkan bahwa janji Ilahi ini telah terwujud bagi orang Yahudi, dan janji penundukan mereka yang kedua akan terjadi melalui tangan kaum Muslim. Dengan demikian, penafsiran zaman ini sebagai pengecualian dari janji Allah untuk menundukkan mereka menjadi jelas.

Majma’ al-Bayan mengutip ijma’ (kesepakatan) para mufasir dalam menafsirkan ayat ini dan menegaskan bahwa umat Muhammad Saw adalah yang dimaksud dalam ayat ini, sesuai dengan riwayat dari Imam al-Baqir as. Dan dengan demikian, janji Ilahi akan terpenuhi melalui tangan kaum Muslim.

Janji Allah untuk Memadamkan Api Mereka

Allah Swt berfirman: “Dan berkata orang-orang Yahudi bahwa tangan Allah ini terbelenggu, (justru) tangan-tangan mereka-lah yang terbelenggu, dan mereka dilaknat karena apa yang mereka katakan. Tetapi kedua tangan Allah terbuka untuk memberi infak menurut kehendak-Nya. Dan Dia akan menambah banyak darinya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu (berupa) durhaka dan kekufuran, dan Kami timpakan di antara mereka permusuhan dan kebencian hingga hari Kiamat, setiap kali mereka menyalakan api peperangan lalu Allah memadamkannya. Mereka membuat kerusakan di bumi, sedangkan Allah tidak menyukai orang-orang yang merusak itu.” (QS. al-Maidah: 64)

Allah berjanji untuk memadamkan api peperangan yang mereka nyalakan, baik sebagai pihak yang terlibat langsung atau yang menggerakkan pihak lain untuk berperang. Janji ini tidak dapat dikecualikan, karena digambarkan dengan kata “setiap kali mereka menyalakan.” Sejarah masa lalu dan masa modern menunjukkan bahwa mereka sering kali berperan dalam memicu konflik dan perang. Namun, Allah selalu memenuhi janji-Nya dengan memadamkan api perang tersebut.

Penyulutan api perang oleh mereka sebagai upaya untuk menciptakan kerusuhan dan konflik adalah hal yang selalu Allah hentikan sesuai dengan janji-Nya. Ini adalah bukti bahwa Allah tidak menyukai perusak dan pencipta kerusakan di bumi. Allah, dengan kemurahan-Nya, melindungi kaum Muslim dan umat manusia dari tipu daya orang Yahudi, memadamkan api peperangan yang telah menciptakan kerusakan besar di dunia. Allah mencapai ini dengan menciptakan permusuhan dan konflik internal di antara mereka, sesuai dengan firman-Nya yang menyatakan bahwa Dia memasukkan permusuhan dan kebencian di antara mereka.