Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Ciri-ciri Era Kebangkitan Imam Al-Mahdi as.(1)

0 Pendapat 00.0 / 5

Tugas utama al-Mahdi as. bersifat Rabbani, mencakup pelbagai dimensi dan aspek. Misi utamanya adalah mengubah dan menciptakan babak baru kehidupan manusia di bumi. Meskipun revitalisasi ruh Islam, rekonstruksi peradaban yang adil, dan penyebaran cahayanya sudah cukup, al-Mahdi juga bertugas meningkatkan kesejahteraan hidup manusia secara material, di tingkat yang tidak bisa dibandingkan dengan masa sebelumnya.

Beliau juga bertanggung jawab membuka cakrawala pengetahuan manusia tentang jagat raya, tata surya, kehidupan di dunia luar angkasa, dan para penghuninya. Hal ini sebagai persiapan bagi pembukaan cakrawala dan penyatuan sempurna antara alam nyata dan gaib, fisik dan non-fisik melalui hari kiamat dan kehidupan akhirat. Berikut di antara ciri-ciri era kebangkitan Imam al-Mahdi as:

Pembersihan Bumi dari Kelaliman dan Para Pelakunya

Dengan melihat sekilas, terlihat mustahil untuk membersihkan bumi dari kelaliman dan menumpas para tiran pelaku kezaliman. Bumi ini seolah-olah telah terbiasa dengan rintihan dan keluhan orang-orang tertindas, tanpa ada tindakan yang memberikan respons positif atau menanggapi teriakan mereka. Selama sejarah panjang bumi ini, tidak pernah ada masa yang bebas dari kelaliman dan penindasan. Para pelaku kezaliman ibarat pohon jelek yang akarnya terus tumbuh, bahkan ketika satu akar dicabut, sepuluh akar lainnya muncul, dan ketika satu generasi busuk ditumpas, generasi busuk lainnya muncul berbondong-bondong.

Meskipun begitu, Allah, yang menetapkan kehidupan manusia dalam pergulatan antara yang benar dan yang salah, yang baik dan yang buruk, telah memberikan segala sesuatu batasnya. Setiap ajal memiliki tanggalnya, dan semua kelaliman di muka bumi pasti akan berakhir. Sebagaimana firman Allah dalam surat ar-Rahman ayat 41: “Orang-orang yang berdosa dikenali melalui tanda-tanda mereka; lalu ubun-ubun dan telapak-telapak kaki mereka akan dibelenggu.”

Imam ash-Shadiq as. menekankan bahwa Allah mengenali mereka, dan ayat ini diturunkan untuk al-Qaim agar dia dan para sahabatnya dapat memasung para pelaku kezaliman dengan satu pasukan. (Ghaybah an-Nu’mani, hal. 127)

Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as. meyakinkan bahwa Allah akan memberikan kelapangan secara tiba-tiba melalui seorang lelaki dari Ahlulbait. Lelaki ini, putra sebaik-baik hamba, akan menghadapi para pelaku kezaliman dengan keberanian dan menghadapi tekanan selama delapan bulan. (Syarh Nahjul Balaghah, 2/178)

Imam Muhammad al-Baqir as. menegaskan bahwa Rasulullah Saw hidup dengan sikap lembut dan sopan di tengah-tengah umatnya. Namun, al-Qaim akan hidup dengan tindakan pembunuhan tanpa menerima tobat dari para pelaku kezaliman. Inilah perintah yang tertera dalam kitab dan yang ada di tangan al-Qaim. Celakalah mereka yang menantangnya. (Ghaybah an-Nu’mani, hal. 121)

Kebangkitan dan Penyebaran Islam ke Seluruh Dunia

Firman Allah dalam surat-Taubah ayat 33 mengenai utusan-Nya yang membawa petunjuk dan agama kebenaran untuk dimenangkan atas semua agama, belum sepenuhnya terwujud. Menurut Amirul Mukminin as, setiap tempat akan bersaksi bahwa hanya Allah sebagai Tuhan dan Muhammad sebagai utusan-Nya. Ibnu Abbas menambahkan bahwa tidak akan ada lagi penganut Yahudi, Nasrani, atau agama lain kecuali memeluk Islam, yang terjadi setelah munculnya al-Qaim as.

Imam ash-Shadiq as. menjelaskan takwil ayat ini belum terjadi, namun akan terwujud saat al-Qaim muncul. Al-Qaim akan dibenci oleh setiap kafir dan musyrik, dan Imam al-Baqir as. menambahkan bahwa dia akan ditolong melalui rasa takut musuh, didukung oleh kemenangan, dan kekuasaannya meliputi Barat dan Timur. Agamanya akan dimenangkan oleh Allah meskipun dibenci oleh musyrik, dan Isa bin Maryam as turun untuk salat di belakangnya.

Dalam tafsir al-‘Ayyasyi, Imam ash-Shadiq as. menyatakan bahwa perang melawan musyrik akan terjadi saat al-Qaim dari Ahlulbait bangkit. Pada saat itu, agama Muhammad Saw akan menyebar di seluruh dunia, mengakhiri kemusyrikan. Hadis-hadis menyebutkan perubahan wajah orang kafir dan munafik yang menentang al-Mahdi, mirip kera dan babi. Runtuhnya langit menunjukkan kekacauan negara-negara mereka dan perlawanan bangsa-bangsa dunia. Al-Quran menyatakan bahwa semua akan tunduk pada Islam, dan Imam al-Musa Kazhim menyebutnya terkait al-Qaim akan menyebarkan Islam ke berbagai bangsa.