Keunggulan Pribadi Sayyidah Zainab
Melalui Ilmu Psikologi, kita mengetahui bahwa ada tiga dimensi yang akan berpengaruh dalam membentuk kepribadian seseorang: keturunan, pendidikan, dan lingkungan. Sayyidah Zainab as mempunyai kepribadian yang utuh karena beliau adalah buah dari keluarga nubuwah dan imamah. Kakeknya adalah nabi pamungkas zaman, Imam Ali As adalah ayahnya dan Ibunya adalah penghulu para wanita di segala zaman.
Semenjak lahir sampai usia enam tahun, beliau selalu berada di bawah kasih sayang dan didikan Rasulullah saw. Beliau juga senantiasa berada di bawah pengawasan langsung kedua orang tuanya. Beliau dibesarkan dan tumbuh dalam pendidikan Islam hakiki. Diasuh dan dibesarkan oleh wanita terbaik dan paling suci. Sayyidah Zainab as alumnus dari almamater yang guru besarnya adalah dua manusia suci, perguruan tingginya adalah kampus nubuwah dan imamah.
Beliau tumbuh besar dalam lingkungan yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai akhlak yang sangat luhur dan mulia. Jalinan yang ada dalam keluarga itu adalah hubungan yang sangat akrab dan saling menghormati antara anggota keluarga satu sama lain. Dengan kemuliaan yang dimilikinya, ketinggian kepribadian beliau tentu tidak diragukan lagi.
Sayyidah Zainab as juga menyandang sifat-sifat yang sangat mulia sehingga dijuluki aqilah Bani Hasyim. Beliau menikah dengan keponakannya, Abdullah bin Ja’far dan buah dari pernikahan agung ini adalah putra-putra unggulan, yang mana dua dari putranya dipersembahkan dalam tragedi Karbala demi membela maulanya, Imam Husain as yang haknya atas khalifah telah direbut oleh Yazid bin Muawiyah.