Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Melayani Pasangan Karena Cinta Allah SWT(2)

1 Pendapat 05.0 / 5


 لِـوَجۡهِ اللّٰهِ لَا نُرِيۡدُ مِنۡكُمۡ جَزَآءً وَّلَا شُكُوۡرًا

“…hanyalah karena mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari kamu.” (QS. Al-Insan:8)

Seseorang yang menjadikan Allah sebagai tujuannya, tak akan peduli dengan respon yang diberikan pasangan padanya dalam menjalankan tugas. Dalam benaknya yang terpikirkan hanyalah bagaimana menjalankan tugas yang telah diperintahkan Allah SWT kepadanya. Cinta kepada Allah pun akan mampu mengalahkan rasa lelah dan jenuh. Seorang istri, atau seorang suami, mungkin saja akan merasa lelah menjalankan aktivitas rumah tangga. Akan tetapi, kelelahan dan kejenuhan akan hilang dan berubah menjadi semangat saat mengetahui bahwa apa yang ia lakukan adalah perbuatan yang dicintai Allah SWT.

Satu hal yang pasti, tidak selamanya pasangan suami istri mendapatkan pasangan idaman dan sangat ideal. Sebelum menikah, ia mendapati calon suami atau istrinya sangat sempurna. Hal ini terjadi karena sebelum memasuki jenjang pernikahan mereka hanya bertemu pada waktu yang terbatas, dan hanya mendapati sifat dan karakter yang positif saja. Akan tetapi, pasca menikah, ia akan hidup dua puluh empat jam bersama pasangannya itu sehingga tidak ada lagi yang tersembunyi. Semua karakter, kebiasaan yang baik maupun buruk, akan tampak jelas.

Menghadapi situsi ini, jurus paling ampuh untuk menghindarikan diri dari kekecewaan adalah dengan menjadikan cinta kepada Allah sebagai fondasi rumah tangga. Cinta kepada Allah akan menjadikan kondisi kejiwaan kita lebih tenang dan jauh dari berbagai tekanan batin; kita akan menjalankan tugas sebagai suami atau istri dengan sabar; dan kita bisa bersabar pula menghadapi berbagai kekurangan pasangan.

Di samping itu, Allah SWT pun akan memberikan pahala atas kesabaran kita. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang bersabar karena Allah terhadap karakter buruk istrinya, maka Allah akan memberikan pahala kesabaran Nabi Ayub a.s. dalam menghadapi segala musibahnya. Dan barangsiapa yang bersabar karena Allah SWT atas karakter buruk suaminya maka Allah SWT akan memberikan pahala kesabaran Asyiah bin Muzahim, istri Firaun.”  (Muntakhab Mizanul Hikmah: hal.25)

Di awal tahun baru ini, mari buat salah satu resolusi dalam kehidupan rumah tangga adalah menjadikan ‘cinta Allah SWT’ sebagai pondasi rumah tangga dan saling melayani pasangan karena Allah SWT. Memang tidak mudah dan perlu konsistensi, namun juga tidak mustahil. Kenapa? Karena dengan hal ini akan banyak permasalahan pasangan suami-istri akan terselesaikan dan kehidupan rumah tangga akan lebih damai. Wallahu’alam