Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Meraih Berkah Bulan Ramadhan (12)

0 Pendapat 00.0 / 5

Dalam banyak doa yang ditinggalkan para tokoh kita, banyak ayat yang mengingatkan kita untuk berprasangka baik kepada Allah. Pemikiran baik yang selalu disertai dengan pengakuan dosa masa lalu yang merupakan tanda dari seorang hamba yang malu di hadapan Tuhannya. Rasa malu yang pasti akan mencegah terulangnya dosa. Dalam doa Iftitah, yang merupakan salah satu doa paling mulia dan bermakna di bulan suci Ramadan, kita juga menyaksikan penggalan doa seperti ini, di mana kita mengakui dosa-dosa kita sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ إِنَّ عَفْوَكَ عَنْ ذَنْبِيْ وَ تَجَاوُزَكَ عَنْ خَطِيْئَتِيْ وَ صَفْحَكَ عَنْ ظُلْمِيْ وَ سَتْرَكَ عَلَى (عَنْ) قَبِيْحِ عَمَلِيْ وَ حِلْمَكَ عَنْ كَثِيْرِ (كَبِيْرِ) جُرْمِيْ عِنْدَ مَا كَانَ مِنْ خَطَإِيْ وَ عَمْدِيْ أَطْمَعَنِيْ فِيْ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لاَ أَسْتَوْجِبُهُ مِنْكَ الَّذِيْ رَزَقْتَنِيْ مِنْ رَحْمَتِكَ وَ أَرَيْتَنِيْ مِنْ قُدْرَتِكَ وَ عَرَّفْتَنِيْ مِنْ إِجَابَتِكَ، فَصِرْتُ أَدْعُوْكَ آمِنًا وَ أَسْأَلُكَ مُسْتَأْنِسًا لاَ خَائِفًا وَ لاَ وَجِلاً

Ya Allah, sesungguhnya ampunan-Mu atas dosaku, maaf-Mu atas kesalahan dan kezalimanku, penutupan-Mu atas kelakuanku yang buruk, dan kesabaran-Mu atas kedurhakaanku yang besar karena kesalahan dan kesengajaanku telah merakuskanku untuk memohon kepada-Mu apa yang aku tidak pantas menerimanya dari-Mu dan menganugrahkan(nya) padaku dengan rahmat-Mu, Kau unjukkan padaku kekuatan-Mu (di dalamnya) dan Kau kenalkan padaku pengabulan-Mu (dengan itu). Maka, aku menyeru-Mu dengan perasaan tentram dan aku memohon kepada-Mu dengan penuh ketenangan, tidak takut.

Mengampuni adalah salah satu sifat terbaik Allah. Dalam kitab suci Al-Qur'an, ampunan disebutkan tiga puluh empat kali dalam bentuk kata "Afw" dan "Shafh". "Afw" terkait dengan pengampunan hukuman, tetapi "Shafh" adalah derajat yang lebih tinggi dan bukan hanya tidak melakukan hukuman biasa, tetapi selain memaafkan kesalahan, juga menunjukkan wajah yang baik ke pelaku kesalahan. Sebenarnya, dalam Shafh, kesalahan orang tersebut dilupakan dan tidak ada teguran yang dilakukan terhadapnya. Dengan kata lain, Shafh adalah kita meliat wajahnya, tapi kita tidak tega, atau halaman yang kita pakai mencatat dosa dan kejahatannya kita lewati dan pindah ke halaman lain.

Rasulullah Saw menggunakan tiga kata kunci dalam memperkenalkan bulan Ramadan. Beliau bersabda:

أیُها الناس، إنّه قد أقبلَ الیکم شهرُ اللهِ بالبَرکة وَ الرّحمة وَ المَغفرة

Wahai manusia! Sesungguhnya telah tiba kepada kalian bulan Allah dengan berkah, rahmat dan ampunan.

Masing-masing dari ketiga sifat ini merupakan manifestasi dari kasih Allah. Secara umum, semua perbuatan Allah di alam penciptaan adalah dengan rahmat dan kebaikan. Terlepas dari kenyataan bahwa Allah yang Pengasih mengetahui dosa, kesalahan, dan niat buruk manusia, tetapi Dia tidak tega. Seorang hamba melakukan dosa dan pelanggaran, dan Allah bersabar bahkan Dia menutupi keburukan perbuatan hamba-Nya agar ia berhenti berbuat salah dan kembali ke jalan yang lurus dengan taubat.

Sebagian orang berpendapat bahwa hanya orang yang taat dan saleh yang berhak mendapatkan rahmat dan ampunan Allah. Jadi setiap kali mereka mengangkat tangan kepada Allah dan memohon, Allah menjawab mereka dan mengabulkan doa mereka. Namun pada kenyataan menunjukkan bahwa Allah juga memperhatikan hamba-hamba-Nya yang berbuat salah dan memenuhi keinginan mereka.

Dalam doa Iftitah yang mulia, disebutkan dan disampaikan perasaan baik yang merupakan hasil dari pengampunan Allah atas kesalahan dan kesabaran-Nya dalam menghadapi banyak kejahatan dengan menyebutkan, Ya Allah, sesungguhnya ampunan-Mu atas dosaku, maaf-Mu atas kesalahan dan kezalimanku, penutupan-Mu atas kelakuanku yang buruk.

Ya Allah, kesabaran-Mu atas kedurhakaanku yang besar karena kesalahan dan kesengajaanku telah merakuskanku untuk memohon kepada-Mu apa yang aku tidak pantas menerimanya dari-Mu dan menganugrahkan(nya) padaku dengan rahmat-Mu, Kau unjukkan padaku kekuatan-Mu (di dalamnya) dan Kau kenalkan padaku pengabulan-Mu (dengan itu). Maka, aku menyeru-Mu dengan perasaan tentram dan aku memohon kepada-Mu dengan penuh ketenangan, tidak takut.

الهی هَبْ لِی کَما وَهَبْتَ لأَوْلِیائِکَ وَ أَهْلِ طاعَتِکَ

Ya Allah! Di bulan Ramadan ini, di mana pintu-pintu rahmat-Mu terbuka, saya memohon dari-Mu, berikan juga kepadaku sebagaimana Engkau menganugerahkan kepada para wali dan mereka yang menaati-Mu.