Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Meraih Berkah Bulan Suci Ramadan (29)

1 Pendapat 05.0 / 5

Hari-hari di akhir zaman dipenuhi dengan fitnah, kerusuhan dan bala. Sementara itu, kekuatan jahat mengerahkan segenap upayanya untuk memperluas kekuasaan dan pengaruhnya di dunia serta membuatnya langgeng.

Setan, anasir dan pengikutnya berusaha menyeret lebih banyak manusia untuk berbuat dosa, dan menarik mereka ke kelompoknya. Di sisi lain, tidak ada lagi nabi yang hidup di tengah masyarakat untuk menyampaikan kepada mereka ayat-ayat ilahi, dan juga tidak ada lagi Imam Maksum yang mencerahkan mereka serta menunjukkan kebenaran kepada manusia. Apa yang lebih sulit dari kondisi seperti ini ! Oleh karena itu, di akhir doa Iftitah kita membaca:

اَللّهُمَّ اِنّا نَشْکوُ اِلَیْکَ فَقْدَ نَبِیِّنا صَلَواتُکَ عَلَیْهِ وَالِهِ وَغَیْبَهَ وَلِیِّنا:

Ya Allah, kami mengadu kepada-Mu ketiadaan Nabi kami—semoga shalawat-Mu selalu tercurahkan atasnya dan atas keluarganya—, keghaiban imam kami

Mereka yang tidak melihat imam dan pemimpinnya, serta tidak dapat berhubungan dengan mereka, maka wajar jika kecemasan dan ketakutan. Orang seperti ini yang tidak hidup sezaman dengan Rasulullah Saw dan juga di saat Imam Maksum dalam kondisi ghaib serta tidak ada jalan untuk sampai kepadanya, maka ia mengaduh kepada Tuhan. Tentunya pengaduan ini bukan sebuah protes, tapi ungkapan minta perlindungan dan permintaan rahmat dari Tuhan. Kita yang saat ini hidup di masa ghaib Imam Zaman as, ketika kezaliman menguasai seluruh dunia, tidak memiliki tempat perlindungan kecuali Imam Maksum as.

Ada banyak riwayat yang menyebutkan adanya fitnah besar di akhir zaman. Imam Ali as saat menjelaskan kondisi sulit akhir zaman dan fitnahnya mengatakan, "Aku akan memberi perumpamaan kepada kalian, dan perumpamaan tersebut adalah seorang pria memiliki sejumlah gandum dan ia membersihkannya dari debu dan biji-bijian yang rusak dari bijian yang bersih, serta kemudian ia menyimpannya di gudang. Setelah beberapa waktu ia melihat ada sejumlah gandum yang rusak dan berulat, ia membuang gandum yang rusak dan sisanya ia simpan kembali. Ia mengulang-ulang hal ini sampai tinggal biji gandum yang kuat dan tidak rusak. Di akhir zaman, mereka yang imannya lemah akan terpisahkan dari orang-orang yang imannya kuat, mengamalkan ajaran agamanya serta tidak terpengaruh oleh fitnah."

Imam Mohammad Baqir as ditanya, "Kapan qaim kalian akan muncul ? Imam menjawab, ketika kesaksian palsu diterima dan kesaksian yang adil ditolak, dan saat manusia mudah melakukan perbuatan maksiat, zina dan riba serta saling menumpahkan darah.

Sepertinya kita hidup di zaman yang sebagian besar manifestasi dari ucapan Imam ini. Saat ini pluralisme agama mencapai puncaknya, dan ada klaim kontradiktif mengenai kebenaran, keselamatan, benar dan salah, harus (dos) dan tidak boleh dilakukan, dll. Kelompok-kelompok ekstremis seperti Al-Qaeda, Daesh (ISIS), dll, meskipun mereka menganggap diri mereka Muslim, dengan menghadirkan interpretasi agama yang salah, mereka menjadi lebih banyak alasan dan memberi alasan bagi orang untuk tersesat. Ya! Jumlah musuh telah meningkat secara signifikan dan semuanya, terlepas dari perbedaan mereka, telah bergandengan tangan untuk mempersulit hidup para pengikut kebenaran.

Dan kesulitan ini begitu banyak sehingga membuat sangat sulit bagi mereka yang menunggu Imam Zaman as untuk mempertahankan iman dan religiusitas. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw, “Orang beriman di akhir zaman ibarat orang yang memegang bola api di tangannya atau menggenggam semak duri di tangannya.” Di tengah semua malapetaka ini, sebanyak apapun orang beriman, mereka tetap sedikit selama Imam mereka belum muncul.