Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Pasangan, Patner dalam Ketaatan kepada Allah SWT(1)

0 Pendapat 00.0 / 5

Kira-kira mungkin seperti ini ungkapan perasaan seorang istri atau suami jika memiliki pasangan yang baik, “Alhamdulillah… Allah telah menganugerahkan suami yang baik kepadaku. Suami yang selalu membimbingku dan mengajakku pada kebaikan, mengingatkanku dengan baik, jika salah. Ia menjadi imam bagiku.”

“Betapa bahagianya aku… memiliki istri yang solehah! Ia senantiasa mengingatkanku dengan baik jika aku lalai, atau salah. Kami benar-benar merupakan patner yang baik dalam ketaatan kepada Allah SWT.  Ia bukanlah istri yang menjerumuskan suaminya pada perbuatan tercela.”

Siapapun pasti berharap kehidupan rumah tangganya dipenuhi dengan cinta dan kasih sayang menjadi ladang kebajikan. Siapapun mendambakan pasangan yang dapat menjadi teman dan penolong dalam menjalankan perintah Allah SWT. Dan juga, semua pasti berkeinginan dapat berkumpul dengan pasangannya bukan hanya di dunia ini saja, namun juga berkumpul kembali di surga.

Keinginan untuk dapat berkumpul kembali dengan pasangan, bukanlah harapan yang mustahil dicapai. Karena Allah SWT pun telah menjelaskan dalam Al-Quran bahwa suami dan istri yang bertakwa akan berkumpul kembali di akhirat nanti,

اُدْخُلُوا الْجَنَّةَ اَنْتُمْ وَاَزْوَاجُكُمْ تُحْبَرُوْنَ

“Masuklah kalian dan pasangan kalian ke dalam surga, niscaya kalian dan pasangan kalian akan digembirakan (di dalam surga).”(QS. Adz-Dzukhruf:70)

Namun, masuk surga tidak dapat dicapai dengan mudah, melainkan penuh perjuangan dan pengorbanan,

اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاۤءُ وَالضَّرَّاۤءُ  وَزُلْزِلُوْا

“Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal cobaan belum datang kepadamu seperti orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang dengan berbagai cobaan…” [QS. Al-Baqarah:214]

Maka untuk menjadi pasangan dunia dan akhirat pun penuh dengan perjuangan dan pengorbanan. Pada tahapan pertama, pasangan suami istri hendaknya memiliki pengetahuan yang cukup tentang hak dan kewajibannya masing-masing. Dan pada tahapan selanjutnya, pasangan suami dan istri memenuhi hak dan dan menjalankan kewajibannya masing-masing. Suami akan membimbing dan menuntut istrinya dengan baik, serta mengingatkannya jika salah sesuai tuntunan agama. Karena ia mengetahui  bahwa seorang suami memiliki kewajiban untuk menjaga keluarganya dari perbuatan dosa, mendidik anak istrinya agar tidak terjerumus kepada perbuatan yang menyebabkan masuk neraka.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا

“Wahai orang-orang yang beriman jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api (siksa)  neraka.” (QS. At-Tahrim:6)

Bersambung ...