Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Dinasti Idrisiyyah (1)

0 Pendapat 00.0 / 5

Dinasti Idrisiyyah (bahasa Arab: الدولة الإدريسية) adalah pemerintahan Islam pertama di Maroko, dimana beberapa orang menganggapnya sebagai pemerintahan Syiah pertama di dunia. Pemerintahan ini didirikan pada akhir abad ke-2 Hijriah oleh salah satu keturunan Imam Hasan Mujtaba as bernama Idris bin Abdullah.

Dinasti Idrisiyyah menguasai Maroko dan sebagian wilayah Aljazair saat ini selama hampir dua abad dan akhirnya pada tahun 375 Hijriah, pemerintahan Idrisiyyah lenyap setelah penguasa Idrisiyyah dibunuh oleh Umayyah Andalusia.

Prestasi Idrisiyyah diakui dalam penyebaran Islam, kemakmuran peradaban Maroko, tersebarnya keadilan dan pertumbuhan ekonomi. Pada masa pemerintahan Idrisiyyah, Universitas Al-Qarawiyyin didirikan; universitas ini yang dianggap sebagai lembaga pendidikan tinggi pertama di dunia yang masih beroperasi hingga kini.

Dikatakan bahwa karena kondisi yang tidak memungkinkan, mereka tidak dapat melakukan upaya dalam menyebarkan Syiah di kalangan masyarakat Maroko. Sistem pemerintahan mereka bersifat musyawarah, di mana para tokoh dan bangsawan memiliki peran dalam pengambilan keputusan pemerintah. Oleh karena itu, kebijakan Idrisiyyah dianggap sebagai sistem politik yang paling mirip dengan sistem politik Islam.

Keahlian mereka dalam mengelola urusan dan hubungan mereka dengan Nabi Islam saw menyebabkan mereka mendapat dukungan luas dari masyarakat. Mereka tidak menggunakan kekerasan untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan.

Saat ini, Idrisiyyah dikenal sebagai bangsawan dan masih dihormati oleh masyarakat Maroko. Keluarga-keluarga seperti Juthi, Masyisyi, Alami dan Wazani adalah termasuk di antara keluarga-keluarga Idrisiyyah yang terkenal.

Urgensi Dinasti Idrisiyyah
Dinasti Idrisiyyah dianggap sebagai pemerintahan Syiah pertama di dunia Islam dan pemerintahan Islam pertama di Maroko,[1] serta dikatakan memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di wilayah ini.[2] Mereka juga dianggap sebagai salah satu pemerintahan Islam paling berpengaruh di negara-negara Barat,[3] dimana berhasil menciptakan zaman keemasan.[4]