Jangan Menerima Kebenaran Hanya Karena Populer
Tidak dibenarkan menerima kebenaran berdasarkan pendapat populer. Seorang periset dalam bidang agama tidak dibenarkan menerima popularitas sebuah doktrin agama dalam masyarakat sebagai bukti kebenaran. Banyak ide dan gagasan populer yang terbukti kesalahannya.
Pada suatu waktu, diyakini bahwa bumi ini datar dan bahwa matahari yang mengelilingi bumi. Orang-orang meyakini masalah ini selama ribuan tahun, namun ternyata ide dan gagasan ini tidak benar. Terlebih, apa yang populer pada suatu komunitas belum tentu populer di komunitas lain. Begitu pula, jika popularitas merupakan simbol kebenaran, maka seluruh ide yang saling bertentangan akan dianggap benar padahal kebenaran tidak pernah bertentangan dengan dirinya sendiri.
Saat nabi pertama kali datang untuk memproklamasikan konsep Tauhid (keesaan Tuhan), risalah tidak populer di setiap masyarakat lantaran masyarakat dunia ketika itu kafir dan musyrik. Tidak populernya risalah Ilahi seperti itu tidak mencegah risalah itu dari kebenarannya. Pada kenyataannya, seluruh nabi datang kepada masyarakat dengan risalah-risalah yang tidak populer. Maksud mereka adalah mengoreksi hal-hal yang keliru dan bersifat populer serta menggantikannya dengan kebenaran yang bersifat tidak populer.
Allah Swt befirman: Jika engkau mengikuti (kemauan) kebanyakan orang (kafir) di bumi ini (dalam urusan agama), niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka hanya mengikuti persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan. (QS. al-An’am: 116)