Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Keutamaan Malam dan Siang Hari Jumat

0 Pendapat 00.0 / 5

Siang dan malam di hari Jumat memiliki keistimewaan, keagungan, dan keutamaan yang melebihi hari-hari lain. Rasulullah saw. bersabda:

“Dalam rentang waktu dua puluh empat jam di hari dan malam Jumat, setiap jamnya Allah membebaskan 600 ribu orang dari siksa api neraka.”

Imam Ja’far Shadiq as. berkata:

“Barang siapa yang meninggal dunia antara zawal (tergelincirnya matahari) pada hari Kamis hingga matahari terbenam di hari Jumat, maka Allah akan melindunginya dari siksa kubur.”

Dalam kesempatan lain, beliau juga menyampaikan:

“Hari Jumat memiliki hak dan keutamaan yang agung. Maka, janganlah menyia-nyiakan keistimewaannya dan jangan bermalas-malasan dalam beribadah pada hari itu. Dekatkanlah diri kepada Allah dengan amal saleh dan tinggalkan segala yang diharamkan-Nya. Pada hari itu, Allah melipatgandakan pahala ketaatan, menghapus siksa atas dosa, serta meninggikan derajat kaum mukmin di dunia dan akhirat. Keutamaan malam harinya pun setara dengan siangnya. Jika mampu, dirikanlah salat dan panjatkanlah doa hingga waktu Subuh tiba. Sesungguhnya, pada malam itu, Allah menurunkan para malaikat dari langit pertama untuk menambah kemuliaan kaum mukmin dengan melipatgandakan kebaikan serta menghapus dosa-dosa mereka. Allah Maha Pemurah dan Maha Luas anugerah-Nya.”

Dalam hadis lain, Imam Ja’far Shadiq as. berkata:

“Terkadang seorang mukmin berdoa untuk suatu keperluan, tetapi Allah menundanya hingga hari Jumat agar ia mendapat keutamaan yang lebih besar.”

Beliau juga menjelaskan bahwa ketika saudara-saudara Nabi Yusuf as. memohon kepada Nabi Ya’qub as. agar berdoa untuk pengampunan mereka, beliau menjawab:

“Saufa astaghfiru lakum rabbi!” (Aku akan memintakan ampun kepada Tuhanku untuk kalian).

Nabi Ya’qub as. menunda doanya hingga waktu sahur pada malam Jumat agar doanya dikabulkan.

Selain itu, beliau juga bersabda:

“Ketika malam Jumat tiba, ikan-ikan di laut mengangkat kepala mereka ke permukaan, dan binatang-binatang buas di padang pasir mendongakkan kepala mereka seraya berseru, ‘Ya Allah, janganlah Kau siksa kami karena dosa-dosa manusia!’”

Diriwayatkan bahwa Imam Muhammad Baqir as. berkata:

“Pada setiap malam Jumat, Allah memerintahkan seorang malaikat dari atas ‘Arsy untuk menyeru dari awal hingga akhir malam: ‘Adakah seorang mukmin yang memohon kepada-Ku sebelum Subuh tiba untuk kebutuhannya di dunia dan akhirat? Niscaya Aku akan mengabulkannya. Adakah seorang mukmin yang bertobat sebelum Subuh tiba? Niscaya Aku akan menerima tobatnya. Adakah seorang mukmin yang kesempitan rezeki lalu memohon kepada-Ku sebelum Subuh tiba? Niscaya Aku akan melapangkan rezekinya. Adakah seorang mukmin yang sedang sakit lalu berdoa kepada-Ku sebelum Subuh tiba? Niscaya Aku akan menyembuhkannya. Adakah seorang mukmin yang terzalimi lalu memohon kepada-Ku sebelum Subuh tiba? Niscaya Aku akan membalaskan dendamnya dan mengembalikan haknya kepadanya.’ Malaikat itu terus berseru hingga waktu Subuh tiba.”

Amirul Mukminin as. berkata:

“Allah telah memilih hari Jumat sebagai hari istimewa, menjadikan siangnya sebagai hari raya, dan malamnya memiliki keutamaan seperti siangnya.”

Keutamaan Hari Jumat

Beberapa keutamaan hari Jumat yang diriwayatkan adalah sebagai berikut:

1. Setiap doa yang dipanjatkan kepada Allah pada hari itu akan dikabulkan.
2. Orang yang mendapat siksa, jika berdoa di malam atau siang hari Jumat, maka Allah akan mengampuni dosanya.
3. Pada malam Jumat, Allah menetapkan dan mengesahkan takdir yang telah ditentukan-Nya.

Atas dasar ini, hari Jumat adalah hari yang sangat istimewa.

Imam Ja’far Shadiq as. berpesan:

“Jauhilah perbuatan dosa pada malam Jumat. Sebab, siksa atas dosa di malam itu akan dilipatgandakan, sebagaimana pahala kebaikan juga akan dilipatgandakan. Barang siapa yang meninggalkan maksiat pada malam Jumat, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu. Namun, barang siapa yang terang-terangan bermaksiat, maka Allah akan menyiksanya sesuai dengan dosanya selama hidupnya, bahkan melipatgandakan siksa-Nya.”

Sementara itu, Imam Ali Ridha as. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda:

“Hari Jumat adalah hari yang paling agung. Pada hari itu, Allah melipatgandakan pahala kebaikan, menghapus dosa, meninggikan derajat, mengabulkan doa, menghilangkan kesulitan dan kesedihan, serta memenuhi kebutuhan hamba-Nya, sebesar apa pun permintaannya. Hari Jumat adalah hari bertambahnya rahmat Allah bagi manusia dan penyelamatan mereka dari siksa neraka. Barang siapa yang berdoa pada hari itu dengan memahami keutamaannya, maka Allah akan menyelamatkannya dari siksa neraka. Barang siapa yang meninggal dunia pada malam atau siang hari Jumat, ia akan memperoleh pahala para syahid dan dibangkitkan kelak dalam keadaan terbebas dari siksa. Namun, barang siapa yang meremehkan kehormatan hari Jumat atau melakukan perbuatan yang diharamkan, maka ia akan dibakar dengan api neraka, kecuali jika ia bertobat.”

Imam Muhammad Baqir as. berkata:

“Matahari tidak terbit secara istimewa kecuali pada hari Jumat. Bahkan ayam-ayam yang berjumpa pada hari itu saling mengucapkan salam dan berkata, ‘Hari ini adalah hari yang agung.’”

Sementara itu, Imam Ja’far Shadiq as. berkata:

“Ketika memasuki hari Jumat, hendaknya seseorang tidak menyibukkan diri kecuali dengan ibadah. Sebab, pada hari itu, Allah mengampuni dosa-dosa hamba-Nya dan mencurahkan rahmat-Nya.”

Keutamaan hari Jumat sangat banyak dan tidak mungkin disebutkan seluruhnya dalam kesempatan ini. []