Penebusan Dosa dalam Islam (1)
Salah satu rukun penting dalam tobat adalah menebus dosa, yang berarti membersihkan dan menghilangkan pengaruh buruk dari dosa tersebut. Dalam Islam, penebusan dosa ini disebut dengan kafarah dan takfir, yang berarti menghapus dan menghilangkan dosa.
Takfir (menghapus dosa) merupakan lawan dari ihbath (menghapus kebaikan). Maksudnya, dengan melakukan dosa, seseorang sebenarnya menghapus pahala amal baiknya. Akan tetapi, takfir bermakna bahwa manusia melakukan amal kebaikan untuk menghilangkan dampak buruk dosa dari jiwanya. Dengan kata lain, tobat mengandung dua tahapan: pertama, meninggalkan dosa (menyucikan diri), dan kedua, memperkuat jiwa melalui amal kebajikan.
Seperti halnya dalam pengobatan penyakit, terdapat dua tahapan: pertama, minum obat untuk menghilangkan penyakit, dan kedua, minum obat untuk mengembalikan kekuatan tubuh.
Menebus dosa terkadang sampai pada tahapan di mana seseorang harus mengganti dosa-dosa yang lalu dengan melakukan berbagai kebaikan dalam hidupnya. Artinya, tidak cukup hanya menghapus pengaruh buruk dosa dari hati, tetapi harus diikuti dengan amal kebajikan yang membuat hati dan jiwa menjadi bercahaya. Sebagai contoh, jika seorang anak pernah mengganggu ayah atau ibunya, lalu bertobat dan ingin menebus kesalahannya, maka tidak cukup baginya hanya berhenti mengganggu. Ia juga harus menggantikan pahitnya kedurhakaan dengan manisnya kasih sayang.
Menebus Dosa dalam Perspektif Al-Qur’an
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik).” (QS. ar-Ra’d: 22)
“Kecuali orang-orang yang bertobat, beriman, dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka akan diganti Allah dengan kebajikan.” (QS. al-Furqan: 70)
“Dan dirikanlah salat pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (QS. Hud: 114)
“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosa kecilmu) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).” (QS. an-Nisa’: 31)
“Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka, dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.” (QS. al-Ankabut: 7)
“Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti di jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka.” (QS. Ali ‘Imran: 195)
Dari ayat-ayat di atas dapat disimpulkan bahwa tobat yang diterima dan dapat menghapus dosa adalah tobat yang disertai dengan iman, amal saleh, salat, hijrah, dan bahkan kesyahidan. Jika tidak demikian, maka dosa-dosa sebelumnya tidak akan terhapus.