Peneliti Agama: Al-Qur'an Hadir untuk Membentuk Gaya Hidup Kita, Jangan Hanya Puas dengan Membacanya
Hujjatul Islam Mohammad Ali Mahdavi-Rad, pakar Al-Qur'an kontemporer dan dosen di Departemen Al-Qur'an dan Hadits di Fakultas Teologi, Universitas Tehran, baru-baru ini membahas peran Al-Qur'an dalam kehidupan kontemporer dan patologi pandangan yang dangkal terhadap kitab suci umat Islam dalam sebuah wawancara.
Posisi Al-Qur'an dalam Kehidupan Saat Ini
Hujjatul Islam Mahdavi-Rad menganggap Al-Qur'an sebagai dokumen yang paling membangun, penting, dan akurat untuk kehidupan yang sehat dan beriman, seraya menyatakan, Berdasarkan perspektif akhir dan menyeluruh Al-Qur'an, kita dapat memiliki dua jenis keakraban dan interaksi dengan kitab suci ini, dan perjumpaan dengannya dijelaskan secara tepat berdasarkan posisi Al-Quran dalam kehidupan, pikiran, dan bahasa kita.
Mahdavi-Rad menambahkan, Yang pertama adalah keakraban peradaban, ilmiah, berbasis pengetahuan, dan intelektual dengan Al-Qur'an. Seperti seorang ahli hukum, teolog, atau filsuf yang merujuk pada Al-Qur'an dan memperoleh pandangan yurisprudensialnya darinya, dan yang lainnya adalah keakraban mencari petunjuk yang menuntun kita dalam ranah tindakan, interaksi, dan kehidupan beriman.
Menurutnya, Kami percaya bahwa Al-Qur'an adalah kitab petunjuk dan bahasanya juga membimbing. Artinya, Al-Qur'an menuntun seluruh umat manusia dalam menempuh jalan kehidupan dan petunjuk menuju puncak ilmu pengetahuan dan kemanusiaan, kehidupan dan martabat.
Peran Kiasan Al-Qur'an dalam Membimbing Manusia
Mahdavi-Rad melanjutkan dengan menggambarkan kiasan Al-Quran sebagai ajaran yang sangat halus, instruktif, dan terarah dalam Al-Quran, dan mengacu pada kiasan "turun hujan".
Menurutnya, Sama seperti hujan yang turun di bumi dan setiap lubang mendapat manfaat darinya sesuai kadarnya, bimbingan individu berdasarkan ajaran Al-Qur'an adalah untuk semua orang, dan Al-Qur'an diturunkan untuk semua orang, tapi setiap orang mendapat manfaat darinya sesuai dengan kapasitas batin mereka.
Menekankan bahwa menjalani kehidupan Al-Qur'an tidak memerlukan segudang informasi, ulama ini mencatat, Untuk kehidupan Al-Quran, teks bahasa Arab Al-Qur'an sudah cukup untuk dipahami dalam bahasa target. Menurut pandangan para Imam Maksum (as), kita harus merujuk pada Al-Qur'an dan memikirkan ayat-ayatnya. Banyak dari kita yang hanya mengenal Al-Qur'an secara sekilas, sementara Al-Qur'an datang untuk membentuk dan mengubah gaya hidup kita.