Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Rahasia Keabadian Asyura (1)

0 Pendapat 00.0 / 5

Kami ingin mengajak Anda berbicara soal hakekat yang memberikan keindahan untuk makna pengorbanan, kesabaran, ketangguhan dan patriotisme sepanjang masa. Bukan berarti hal-hal tak memiliki keindahan sebelum ini, tetapi hakekat yang ingin kami ungkapkan memberikan keindahan yang lain baginya. Hakekat itu adalah Imam Husein as. Jika Anda ingin mengenal Imam Husein as, ambillah pena dan tuliskan segala hal yang bersangkutan dengan segala bentuk kebaikan, kesatriaan, keimanan dan tanggungjawab. Saat itu, akan terjelma figur Al-Husain as yang penuh kesucian. 

Jika Anda ingin mengenal Imam Husein as, bayangkanlah segala kebaikan, keindahan, dan patriotisme dalam sebuah wujud. Di saat itu, akan diketahui bahwa wujud itu adalah Al-Husain as. Jika ingin mengetahui mengapa Al-Husain as selalu dikenang oleh umat sepanjang masa, implementasikan apa yang disebut keimanan, keberanian dan pengorbanan. Di saat itu, Al-Husain as akan terjelma. Al-Husain as adalah mercusuar yang memberi petunjuk kepada umat manusia dan bahtera penyelamat di tengah ombak laut yang dahsyat.

Rahasia di balik keabadian perjuangan Al-Husain as tercermin dalam pengorbanan atas seluruh keluarganya di jalan Allah Swt. Sepanjang sejarah, adakah seorang reformis atau pemimpin dunia yang bersedia mengorbankan putranya yang berumur enam bulan untuk dibantai dan merelakan sanak familinya ditawan demi memperjuangkan misi ilahiyah? Pernahkah Anda menemukan manusia pilihan yang melangkah menuju kematian suci dengan menyatakan bahwa dirinya melangkah penuh perhitungan dan tidak sembarangan demi meluruskan kembali agama kakeknya, Rasulullah Saww? Dialah Al-Husein as. Beliau as mengatakan, “Wahai manusia, jika kalian tidak beragama, setidaknya jadilah orang-orang yang bebas.”

Ketika menjelaskan keindahan pengorbanan di jalan Allah Swt, Al Husein as berkata, “Jika agama Muhammmad Saww tak bisa tegak melainkan dengan kematianku, maka wahai pedang-pedang, bantailah aku.” Ketika menghadapi manusia-manusia yang lalai, Al-Husein as mengingatkan mereka dengan berseru, “Apakah kalian tak menyaksikan kebenaran telah dilalaikan dan kebatilan tak diperangi?”

Bersambung...