Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Asyura telah Mengukir Semangat Juang dan Cinta (2)

0 Pendapat 00.0 / 5

Jelasnya, jika Imam Husein as, yang bagaimanapun juga dikenal di sebagian besar dunia Islam saat itu, sebagai simbol kebenaran, berbaiat dan menerima pemerintahan Yazid, maka akan terbukalah pintu lebar-lebar bagi para penguasa sesat ini untuk menghancurkan Islam dari dalam. Sebagaimana hal itu telah dilakukan sedikit banyak oleh para penguasa sebelumnya. Dalam rangka membendung kekuatan jahat inilah, maka Imam Husein as bangkit, menciptakan benteng yang kokoh kuat, mempertahankan kesucian agama Islam ini. Untuk itulah dikenal kalimat yang mengatakan: "Islam itu berasal dari Muhammad Saw, akan tetapi kekal berkat perjuangan Imam Husein as".

Hari Asyura adalah hari menyatunya manusia kepada nilai-nilai mulia, dimana Imam Husein as telah mengorbankan diri di atas jalan ini. Adapun manusia-manusia yang berhadapan dengan beliau, tak lain adalah manusia-manusia pencari jalan sesat yang menjadikan dunia lebih utama daripada agama Allah. Orang-orang yang menurut Imam, adalah hamba-hamba dunia, yang menjadikan ajaran agama hanya sebagai permainan lidah mereka. Tanggal 10 Asyura, ketika jiwa Imam Husein as yang sedemikian halus sangat tertekan oleh kematian keluarga dan para pengikut setianya, beliau masih tetap berusaha memberikan peringatan kepada para pembencinya, dan menyelamatkan mereka dari kesesatan.

Demikian pula, para pembela Imam Husein as orang-orang mulia yang telah dengan nyata mengejawantahkan firman Allah Swt, bahwa para pengikut Nabi adalah orang-orang yang keras terhadap kuffar dan saling menyayangi diantara mereka. Di Karbala, hati para pembela Imam Husein as penuh dengan kecintaan dan kerinduan kepada Allah swt. Untuk itulah mereka tidak pernah menunjukkan ketakutan dan kelemahan hati, menghadapi maut yang sudah pasti di depan mata mereka. Marbien, seorang filsuf Jerman, setelah melakukan penelitian tentang peristiwa Karbala, mengakui keagungan Imam Husein as dan mengatakan, "Dalam sejarah, tidak seorang pun yang mengorbankan jiwanya, dengan pengetahuan dan penuh kesadaran, demi keutuhan ajaran agama di masa depan, kecuali Husein."

Al-Ubeidi, Mufti Ahlussunnah kota Mosul Irak, juga mengatakan, "Tragedi Karbala dalam sejarah kemanusiaan, merupakan peristiwa langka. Demikian pula para penyebabnya. Husein bin Ali, berdasarkan firman Allah dalam al-Quran, memandang sunnah membela hak yang teraniaya dan kemaslahatan umum sebagai kewajibannya. Dan beliau telah melaksanakan kewajiban ini sengan sebaik mungkin. Beliau telah mengorbankan hidup beliau di medan juang Karbala. Untuk itulah, di sisi Allah, beliau telah dinyatakan sebagai pemimpin para syuhada, dan teladan para pembela kebenaran di sepanjang sejarah. Beliau telah mencapai sesuatu yang beliau perjuangkan, bahkan lebih jauh lagi."

Sayid Qutub, ketika menjawab pertanyaan, apakah kebangkitan Imam Husein berakhri dengan kemenangan ataukah kegagalan? mengatakan, "Jika dilihat dengan pandangan sempit, maka kebangkitan beliau itu akan dinilai gagal. Akan tetapi di dunia riil dan dalam skup yang lebih luas, kebangkitan beliau ini penuh dengan kemenangan. Tidak ada seorang syahid pun di seluruh penjuru dunia yang menyamai Husein, yang sedemikian berpengaruh pada setiap hati dan mendorong kepahlawanan dan pengorbanan generasi-generasi berikutnya. Husein telah mengabadikan idilogi dan dakwahnya dengan syahadah beliau. Tidak ada khutbah dan pidato yang mampu menarik hati dan mendorong jutaan manusia untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, kecuali khutbah dan pidato Husein yang beliau tandatangani dengan darah beliau, dan untuk selamanya akan menggerakkan dan mendorong perubahan masyarakat dalam pejalanan panjang sejarahnya."

Imam Husein telah gugur. Akan tetapi berkat semburan darah-darah suci di Karbala ini, mentari Islam tetap bersinar dengan terangnya. Salam atas Husein, cucu rasul. Salam atas Husein putra Ali dan Fatimah. Salam atas Husein, penghulu pemuda ahli surga. Salam atas Husein, dan atas putra-putra Husein, dan sahabat-sahabat Husein.