Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Refleksi dari Pelajaran Asyura (1)

0 Pendapat 00.0 / 5

Bagaimana mungkin Ubaidillah bin Ziyad  gubernur Basrah bisa sampai ke Kufah dan menguasainya, padahal kota itu secara militer hampir sepenuhnya berada di bawah kendali anak pamannya Imam Husain as yang bernama Muslim bin Aqil?

Padahal Muslim telah tinggal di Kufah selama hampir 40 hari. Ia memiliki sekitar 12.000 pasukan, mengumpulkan senjata dan dana, serta bertemu dengan para pemimpin militer besar Syiah pada masa itu.

Sementara, jarak dari Basrah ke Kufah sekitar 447 km, itu jarak yang sangat jauh. Tak ada cara untuk menempuh dan menaklukkan jarak sejauh itu kecuali dengan tipu daya dan menyamar dengan pakaian kebenaran, seperti yang dilakukan oleh si terlaknat Ubaidillah bin Ziyad. Begitulah narasi sejarawan  yang disebut dalam buku-buku sejarah mereka.

Disebutkan bahwa dia memakai sorban hitam, pakaian khas -Yaman yang biasa digunakan Imam Husain as-  dan menutupi wajahnya, hingga banyak orang-orang  Kufah mengira bahwa itu adalah Imam Husain as yang telah tiba.

Mereka pun menyambutnya dengan antusias:
“Selamat datang wahai putra Rasulullah!”
Dia hanya diam dan memberi isyarat dengan kepala dan tangannya.
Orang-orang memberi salam dan berkata kepadanya:
“Engkau datang dengan kedatangan yang terbaik”
karena mereka menyangka dia adalah Imam Husain as.

Hingga akhirnya dia sampai di istana (dengan bantuan para agen rahasia dan mata-mata), dia mulai menjalankan operasi untuk mengubah situasi dan menangkap siapa pun yang menentang keluarga Bani Umayyah,  serta menangkap Muslim bin Aqil.

Bersambung...