Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Keluarga & Masyarakat

Alam Menuntut Keadilan

Alam Menuntut Keadilan

Bumi sedang berbicara. Langit sedang menegur. Api sedang memberi pesan: bahwa darah 42.000 jiwa tidak mengalir sia-sia. Bahwa genosida tidak akan pernah dibiarkan tak dihukum. Bahwa kezaliman, sekuat apa pun ia menindas, tetap akan jatuh—kalau bukan oleh manusia, maka oleh semesta.

Baca Yang lain

Usiamu Berhenti, Umurmu Bertambah

Usiamu Berhenti, Umurmu Bertambah Pada jelang wiladah, terhantar doa dan Niyabah ziarah untuk Saudara semua. Izinkan kutempuh sisa usia dalam berkhidmat kepadamu dan menjadikannya umur yang penuh berkah. Selamanya berutang budi untuk syukur yang tak dapat kutunaikan haknya. Terima kasih dan mohon perkenan keikhlasan. Al-Fatihatu ma’as Shalawat.

Baca Yang lain

Peran Agama Dalam Masyarakat (3)

Peran Agama Dalam Masyarakat (3) Tidak mungkin di sini saya menguraikan prinsip-prinsip Islam dalam mengubah masyarakat menuju kualitas hidup yang lebih baik. Saya akan menyebutkan butir-butir yang saya anggap prinsipiel dan mencerminkan (mudah-mudahan) pandangan Islam tentang peran agama:  

Baca Yang lain

Peran Agama Dalam Masyarakat (1)

Peran Agama Dalam Masyarakat (1) Peran agama dalam masyarakat membangun amat ditentukan oleh pandangan masyarakat itu tentang agama. Pandangan inilah yang akan menentukan peran agama di dalam masyarakat. Dalam pandangan Islam, agama seharusnya memegang peran penting. Islam datang untuk mengubah masyarakat menuju kualitas hidup yang lebih baik, seperti dicerminkan dengan tingkat ketaatan yang tinggi kepada Allah, pengetahuan tentang syariat, dan terlepasnya umat dari beban kemiskinan, kebodohan, serta berbagai macam belenggu yang memasung kebebasan mereka.

Baca Yang lain

Salat sebagai Tolok Ukur Keterhubungan Spiritual

Salat sebagai Tolok Ukur Keterhubungan Spiritual Dengan demikian, ketidakefektifan salat dalam mencegah kemungkaran bisa menjadi indikator ketidaksempurnaan dalam pelaksanaannya, baik secara syariat maupun secara spiritual. Salat yang benar tidak hanya memenuhi rukun dan syarat formal, melainkan juga membuahkan akhlak yang luhur dan keteguhan moral.  

Baca Yang lain

Keilmuan sebagai Medium Perubahan Sosial

Keilmuan sebagai Medium Perubahan Sosial Imam ar-Ridha juga menekankan peran ilmu dalam menjaga dan menyebarkan ajaran Ahlul Bait a.s. Beliau bersabda: «رَحِمَ اللهُ عَبْداً أَحْيَا أَمْرَنا» “Semoga Allah merahmati hamba yang menghidupkan urusan kami.”

Baca Yang lain

Relevansi Sosial-Kultural dalam Konteks Masyarakat

Relevansi Sosial-Kultural dalam Konteks Masyarakat Bagi umat Islam, khususnya para pencinta Ahlul Bait a.s, menjaga keabsahan salat dan menghidupkan ilmu Ahlul Bait a.s, bukan hanya bentuk ibadah, tetapi juga ekspresi wilayah (loyalitas) terhadap para Imam suci. Dalam era penuh ketidakpastian dan turbulensi ini, keduanya menjadi kompas peradaban yang membimbing umat menuju keselamatan dunia dan akhirat. []

Baca Yang lain

Kemiskinan: Ujian Besar dan Kematian yang Lebih Dahsyat (2)

Kemiskinan: Ujian Besar dan Kematian yang Lebih Dahsyat (2) Kemiskinan, menurut Islam, tidak boleh menjadi alasan untuk membenarkan dosa, tetapi juga tidak boleh dijadikan dalih untuk menutup mata terhadap penderitaan orang lain. Orang yang memiliki kekayaan diperingatkan untuk tidak bersikap angkuh, dan yang miskin diberi harapan serta dorongan untuk tetap menjaga kehormatan dirinya dan Islam memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pengentasan kemiskinan.

Baca Yang lain

Kemiskinan: Ujian Besar dan Kematian yang Lebih Dahsyat (1)

Kemiskinan: Ujian Besar dan Kematian yang Lebih Dahsyat (1) Kata-kata Imam Ali dan Rasulullah bukan sekadar peringatan, melainkan panggilan untuk merenung dan bertindak. Kemiskinan adalah ujian berat bagi yang mengalaminya, dan ujian tanggung jawab bagi yang tidak mengalaminya. Ia bisa mendekatkan seseorang pada kekufuran atau mengangkatnya ke derajat yang tinggi, tergantung pada bagaimana ia menghadapinya.  

Baca Yang lain

Bagaimana Masyarakat Indonesia Tetap Setia pada Warisan Evolusi Rasa (2)

Bagaimana Masyarakat Indonesia Tetap Setia pada Warisan Evolusi Rasa (2) Jika manusia secara naluriah mencari rasa manis, mereka juga diprogram untuk menghindari rasa pahit. Penolakan ini berfungsi sebagai mekanisme perlindungan terhadap zat beracun yang mungkin ditemukan di alam. Bayi baru lahir secara instingtif meringis atau menolak larutan pahit, menunjukkan bahwa respons ini tertanam dalam biologi kita (Drewnowski et al., 1989).  

Baca Yang lain

Bagaimana Masyarakat Indonesia Tetap Setia pada Warisan Evolusi Rasa (1)

Bagaimana Masyarakat Indonesia Tetap Setia pada Warisan Evolusi Rasa (1) Preferensi rasa manusia bukan sekadar soal pilihan pribadi—rasa ini memiliki akar yang mendalam dalam sejarah evolusi kita dan dibentuk oleh naluri bertahan hidup. Sejak lahir, indra pengecap kita membimbing kita menuju makanan yang memastikan kelangsungan hidup sambil menjauhkan kita dari bahaya potensial. Di Indonesia, cetak biru evolusi ini terus memengaruhi kehidupan modern, mulai dari tradisi kuliner hingga bahkan rasa rokok.

Baca Yang lain

Dalam Naungan Kesabaran Seorang Ayah

Dalam Naungan Kesabaran Seorang Ayah Bagi setiap ayah, ini adalah undangan untuk merenung: Apakah saya sedang menjadi kolam, sungai, atau lautan bagi anak-anak saya? Dan bagi setiap anak, ini adalah panggilan untuk bersyukur dan menghormati ayahnya, sebab di balik kesunyian dan keteguhan seorang ayah, ada samudra cinta yang tak terucapkan. []  

Baca Yang lain

Ngaji Rumi: Antara Diogenes, Rumi, dan Puasa

Ngaji Rumi: Antara Diogenes, Rumi, dan Puasa Pesan-pesan tersebut sangat kental kita temui dalam banyak puisi Rumi, kalau tidak ingin disebut, hampir seluruh puisi Rumi, baik Matsnawi maupun Ghazal menyimpan pesan senada. Sulit mencari puisi Rumi yang akhirnya tidak membicarakan tentang pengendalian diri. Bgitu juga tentang menahan lapar atau dalam bahasa agama dikenal dengan puasa. Tak terhitung betapa banyak Rumi menggunakan diksi puasa (rouzeh) dalam bahasa Persia. Terakhir saya temukan, setidaknya ada tiga Ghazal yang setiap Ghzala itu, diakhiri dengan kata puasa. Indah sekali!  

Baca Yang lain

Menjauhi Dosa demi Kesehatan Jiwa

Menjauhi Dosa demi Kesehatan Jiwa Oleh karena itu, jika Anda menghentikan kejelekan, perbanyaklah kebaikan. Tanaman amal saleh akan rusak karena hama kesalahan. Inilah fungsi kedua dari menjauhi kejelekan, yaitu meningkatkan kebaikan. JR—wa mā taufīqī illā billāh, ‘alaihi tawakkaltu wa ilaihi unīb.  

Baca Yang lain

"LOMBA SHARE" DI WAG

Apa itu "lomba share"? Ini adalah kompetisi tak resmi di mana anggota grup WA berlomba membagikan konten—dari artikel kesehatan, doa panjang berantai, hingga meme politik—dengan semangat "yang penting share duluan", tanpa peduli relevansi, kebenaran, atau kebutuhan penerima.

Baca Yang lain

"NASIONALISME NEGATIF"

Bangsa kerdil adalah yang mengagungkan dalam jargon tefapi tunduk kepada tekanan kekuatan asing. Negara yang maju bukanlah yang hanya dicintai dalam seremoni dan simbol namun digrogoti oleh arogansi, rasisme, chauvinisme, intoleransi, individualisme, separatisme, kehendak dominasi, korupsi, oligarki dan demokrasi palsu "money politic". 

Baca Yang lain

Ngaji Rumi: Mengapa Kita Perlu Berbagi Ilmu?

Ngaji Rumi: Mengapa Kita Perlu Berbagi Ilmu? Ada satu masa, kadang saya lama tidak menuliskan catatan Ngaji Rumi karena merasa kalau apa yang saya ketahui masih sangat terbatas. Namun, belakangan setelah saya menemukan Ghazal Rumi ini, semangat saya kembali berangsur membaik. Meskipun kadang masih berbenturan dengan pembagian waktu.  

Baca Yang lain

"KESOPANAN NEGATIF"

Pola interaksi ini hampir umum menjadi semacam tradisi baru dalam lingkungan koorporasi dan birokrasi di kantor, pabrik, toko, mall, cafe dan lainnya laki maupun perempuan mencium tangan setiap orang yang berada di level yang lebih tinggu saat masuk kerja dan  saat berpamit pulang dari kerja. Kita mungkin penah melihat presiden, gubernur, bupati hingga ketua RT mulai biasa menjulurkan tangan saat bertemu dengan warga.  

Baca Yang lain

Bahaya Judi Online dalam Perspektif Quran dan Ahlulbait as

Bahaya Judi Online dalam Perspektif Quran dan Ahlulbait as Janganlah kalian bermain judi, karena itu adalah dosa dan dilarang. Dalam hadis ini, Imam Ja’far Shadiq (a.s.) menegaskan bahwa perjudian adalah perbuatan yang jelas-jelas dilarang dalam Islam, karena berpotensi menyebabkan kerusakan yang lebih besar daripada manfaatnya.  

Baca Yang lain

Ayo… Menjadi Lebih Baik

Ayo… Menjadi Lebih Baik Kita sering tahu mana yang baik dan bermanfaat, bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain. Kita sadar bahwa membantu sesama, terlibat dalam kegiatan sosial, atau menghadiri pengajian rutin adalah bagian dari ibadah yang memperkuat keimanan sekaligus mempererat persaudaraan. Namun, sering kali kesadaran itu tidak terwujud dalam tindakan. Kenapa? Karena perubahan selalu menuntut pengorbanan kenyamanan.  

Baca Yang lain