Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Mengapa Cucu Nabi Imam Husein Bangkit Melawan Yazid bin Muawiyah? Apa Prestasi yang Dicapai Gerakan Ini Bagi Umat Islam? (3)

0 Pendapat 00.0 / 5

Motif Kebangkitan Imam Husein as dari Ucapan Imam

Imam Husein as berbicara tentang tujuan dan motif kebangkitan Asyura pada berbagai kesempatan dalam khotbah-khotbahnya yang menggugah, surat-suratnya, pidato-pidatonya yang menyentuh hati, dan wasiatnya. Imam menganggap diam dalam menghadapi kejahatan para penguasa Umayah dan berkompromi dengan mereka sebagai dosa yang tidak terampuni.

Di antara tujuan kebangkitan Imam Husein as, yang dapat disebutkan secara singkat:

1. Kebangkitan Amar Makruf dan Nahi munkar

Imam Husein as menggunakan keutamaan amar makruf dan nahi munkar yang terlupakan sebagai sarana dan sarana untuk mewujudkan tujuan-tujuan kebangkitan lainnya, yang terbukti sangat efektif. Terkait hal ini, Imam berkata, Ya Allah, aku mencintai kebaikan dan membenci keburukan.

2. Memperbaiki Umat Nabi Allah Saw

Dengan naiknya Yazid sebagai Khalifah dan penguasa masyarakat Islam serta keengganan Imam Husein as untuk berbaiat kepadanya, Imam menulis dalam sebuah surat wasiat kepada Muhammad Hanafiyah sebelum bergerak menuju Mekah alasan kebangkitannya sebagai berikut:

"... Aku tidak meninggalkan Madinah karena keegoisan, pemberontakan, atau hawa nafsu, atau untuk menimbulkan kerusakan atau penindasan, tetapi tujuanku dalam gerakan ini adalah untuk memperbaiki kerusakan umat kakekku, dan yang kumaksud adalah amar makruf dan nahi munkar, dan aku ingin mengikuti jalan kakekku, Nabi, dan ayahku, Ali bin Abi Thalib. Siapa pun yang mengikutiku di jalan ini karena menghormati kebenaran, aku akan mengikuti jalanku, agar Allah dapat menghakimi antara aku dan orang-orang ini, dan Dia adalah hakim yang terbaik..."

3. Memerangi bid’ah dan menghidupkan kembali Sunnah Nabi Muhammad Saw

Setelah sampai di Mekah, Imam Husein as menulis surat kepada para pemimpin suku Basra sebagai berikut, Sekarang aku mengutus utusanku kepada kalian dengan surat ini. Aku mengajak kalian kepada Kitab Allah dan Sunnah Nabi Muhammad Saw. Karena kita berada dalam situasi di mana Sunnah Nabi Muhammad Saw telah sepenuhnya lenyap dan bid’ah telah bangkit kembali. Jika kalian mendengarkanku, aku akan menunjukkan jalan yang benar kepada kalian. Semoga kedamaian, rahmat, dan berkah Allah senantiasa menyertai kalian.

4. Melawan korupsi yang nyata

Imam Husein as menyatakan tujuannya untuk bangkit melawan kekuasaan Yazid, melawan penguasa tiran yang terang-terangan melakukan korupsi.

Dalam khotbah yang disampaikannya kepada pasukan Hurr dalam perjalanan ke Irak, Imam berkata, Wahai manusia! Ketahuilah bahwa mereka (Bani Umayah) telah meninggalkan ketaatan kepada Allah dan menjadikan mengikuti setan sebagai kewajiban bagi diri mereka, mereka telah menyebarkan kerusakan dan meliburkan batas-batas Ilahi.

5. Melawan kebatilan dan bertindak dalam kebenaran

Dalam perjalanan ke Irak, Imam Husein as menyampaikan khotbah di antara para sahabatnya di sebuah rumah yang disebut “Dzi Husm” sebagai berikut, Kejelekan tampak jelas dan kebaikan serta kebajikan telah lenyap dari lingkungan kita…

Tidakkah kalian melihat bahwa kebenaran tidak lagi ditegakkan dan kebatilan tidak dapat dihindari? Dalam situasi seperti itu, sudah sepantasnya seorang mukmin (yang telah meninggal) rindu untuk bertemu dengan Tuhan. Dalam lingkungan yang hina dan tercemar seperti itu, saya tidak menganggap kematian sebagai sesuatu selain kebahagiaan, dan hidup bersama para penindas hanyalah penderitaan, gangguan, dan kebosanan.

Orang-orang ini adalah budak dunia, dan agama adalah omongan mereka. Dukungan dan sokongan mereka terhadap agama hanya selama hidup mereka disertai dengan kemakmuran dan kenyamanan, dan ketika mereka diuji, orang-orang yang beragama akan sedikit jumlahnya.

Bersambung...